25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

53 Imigran Srilangka Ditemukan Lagi di Mentawai

MENTAWAI-Kapal mesin yang membawa 53 orang warga negara asing (WNA), kembali ditemukan terdampar oleh nelayan Desa Malakkopa, Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai di perairan gugusan Pulau Sibegeu, Jumat (31/8) sore. Terdiri dari 46 laki-laki dewasa, 4 orang perempuan dewasa, seorang anak perempuan dan dua anak laki-laki.

Informasi nelayan yang menemukan kapal ke-2 ini, Cristoper  Sritoitet, kapal itu diduga kuat terdampar bersamaan dengan kapal JML 4134 IMUL-A-0500 NBO berbendera Srilanka, yang ditemukan nelayan setempat sehari sebelumnya, Kamis (30/8). Dimana, kapal itu juga membawa 45 orang imigran dengan tujuan Australia. Jika kapal pertama karena menderita kerusakan mesin, kapal ke-2 ini diduga kehabisan bahan bakar.

“Kapal ke-2 ini ditemukan tak begitu jauh dari lokasi penemuan pertama. Kapal ini tidak kelihatan bersamaan penemuan pertama, karena tersembunyi di balik gugusan batu karang yang ada di Pulau Sibegeu,” terang Cristoper kepada POSMETRO (Group Sumut Pos), Senin (2/9).

Saat dikunjungi rombongan Polsek Sikakap, Minggu (1/9) sekitar pukul 13.00 WIB, salah seorang di antara imigran gelap itu menuliskan kalimat “Please Help Us” yang bisa diartikan dengan permintaan pertolongan, di sebuah benda bulat berwarna putih. Sayang, ketika Kapolsek Sikakap, AKP Surya Negara mencoba berdialog dengan mereka, tak membuahkan hasil maksimal karena terkendala bahasa.

“Selama berada di Desa Malakkopa, mereka diberi pisang, keladi dan makanan lainnya oleh penduduk setempat. Bahkan, ada di antara imigran itu yang tinggal di rumah penduduk. Sayang, ketika di evakuasi ke ibu kota kecamatan Sikakap, di Desa Sikakap, mereka tak mau turun dari kapal. Setelah susah payah diberi pengertian -karena terkendala bahasa – akhirnya mereka mau juga turun ke darat,” terang AKP Surya. (jpnn)

MENTAWAI-Kapal mesin yang membawa 53 orang warga negara asing (WNA), kembali ditemukan terdampar oleh nelayan Desa Malakkopa, Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai di perairan gugusan Pulau Sibegeu, Jumat (31/8) sore. Terdiri dari 46 laki-laki dewasa, 4 orang perempuan dewasa, seorang anak perempuan dan dua anak laki-laki.

Informasi nelayan yang menemukan kapal ke-2 ini, Cristoper  Sritoitet, kapal itu diduga kuat terdampar bersamaan dengan kapal JML 4134 IMUL-A-0500 NBO berbendera Srilanka, yang ditemukan nelayan setempat sehari sebelumnya, Kamis (30/8). Dimana, kapal itu juga membawa 45 orang imigran dengan tujuan Australia. Jika kapal pertama karena menderita kerusakan mesin, kapal ke-2 ini diduga kehabisan bahan bakar.

“Kapal ke-2 ini ditemukan tak begitu jauh dari lokasi penemuan pertama. Kapal ini tidak kelihatan bersamaan penemuan pertama, karena tersembunyi di balik gugusan batu karang yang ada di Pulau Sibegeu,” terang Cristoper kepada POSMETRO (Group Sumut Pos), Senin (2/9).

Saat dikunjungi rombongan Polsek Sikakap, Minggu (1/9) sekitar pukul 13.00 WIB, salah seorang di antara imigran gelap itu menuliskan kalimat “Please Help Us” yang bisa diartikan dengan permintaan pertolongan, di sebuah benda bulat berwarna putih. Sayang, ketika Kapolsek Sikakap, AKP Surya Negara mencoba berdialog dengan mereka, tak membuahkan hasil maksimal karena terkendala bahasa.

“Selama berada di Desa Malakkopa, mereka diberi pisang, keladi dan makanan lainnya oleh penduduk setempat. Bahkan, ada di antara imigran itu yang tinggal di rumah penduduk. Sayang, ketika di evakuasi ke ibu kota kecamatan Sikakap, di Desa Sikakap, mereka tak mau turun dari kapal. Setelah susah payah diberi pengertian -karena terkendala bahasa – akhirnya mereka mau juga turun ke darat,” terang AKP Surya. (jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/