Pujian Javier Saviola
Lionel Messi terus menjadi perbincangan di jagad sepak bola. Tapi disayangkan dia belum absah menjadi pemain terbaik dunia karena belum angkat trofi Piala Dunia bersama Agentina, negaranya.
TAPI bagi rekannya di Argentina, Javier Saviola, Messi telah membuktikan dia adalah pemain terhebat saat ini. “Itu adalah hal yang mungkin penting bagi orang lain. Menjadi salah satu pemain terbaik dalam sejarah tidak pernah memungkinkan Anda bersantai,” ujar Saviola, seperti dilansir AS, Kamis (13/9).
“Messi terus berada di bawah tekanan karena apa yang dia capai selama ini, tapi Messi tetap membuktikan betapa hebatnya dia,” lanjut striker anyar Malaga ini.
“Memenangkan Piala Dunia adalah hal terakhir yang tersisa baginya. Saya tidak melihat pemain lain seperti Pele dan Di Stefano bermain, sehingga sulit untuk komentar,” beber mantan pemain Barcelona dan Real Madrid ini.
Menurut Saviola, sudah saatnya orang-orang yang berpikir Messi harus juara Piala Dunia untuk berpikir ulang, karena saat ini Messi adalah yang terbaik dan itu bisa langsung dilihat ketika dia berada di lapangan.
Di sisi lain Javier Saviola merasa bersyukur dilahirkan di abad yang sama dengan Lionel Messi dan melihat superstar Barcelona itu beraksi di lapangan.
Saviola juga menilai, kompatriotnya asal Argentina itu layak memenangkan Ballon d’Or karena selama ini Messi menunjukkan hal-hal ajaib di lapangan. Saviola juga mengaku sebagai penggemar dari gaya bermain Messi di lapangan.
“Bagi saya itu harus Messi (gelar Ballon d’Or). Dia melampaui semua keinginan yang ditawarkan. Saya pencinta permainan yang dia tunjukkan dan hal-hal yang dia lakukan di lapangan sepak bola,” ungkap Saviola.
“Saya harus berterima kasih dan senang saya lahir di abad yang sama, hanya untuk melihat Messi bermain,” lanjut mantan pemain Benfica ini.
Saviola dan Messi sama-sama berasal dari Argentina, bahkan Saviola juga sempat berkostum Blaugrana. Saat berkostum Barca, Saviola sempat dipinjamkan ke Monaco dan Sevilla.
Pada tahun 2007, Saviola memutuskan ke Real Madrid, namun gagal bersinar. Pada tahun 2009, dia memilih bergabung ke klub Portugal, Benfica, sebelum akhirnya pada bursa transfer musim panas lalu dia diboyong Malaga. (bbs/jpnn)