31 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Ikatabagsel Harus Bebas Kepentingan Politik

TANJUNGBALAI- Tiga bakal calon Gubsu hadir di pelantikan dan halal bihalal Pengurus Ikatan Keluarga Tapanuli Bagian Selatan (Ikatabagsel) periode 2012-2015 di taman rekreasi Waterboom, Kota Tanjungbalai, Jumat (14/3). Ketiganya adalah Chairuman Harahap, Sutan Bhatoegana, dan Gus Irawan.
Mereka disambut Wali Kota Tanjungbalai, Thamrin Munthe, yang bertindak melantik Ketua Ikatabagsel Tanjungbalai Husni Siregar dan jajaran pengurus, Wakil Bupati Batubara, Gong Matua, Ketua Forum Komunikasi antar Lembaga Adat (Forkala) Tanjungbalai, Arifin, Ketua KONI Asahan, Nurkarim Nehe, unsur Muspida, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Ratusan warga ikut pula meramaikan acara tersebut.

Disambut tarian tor-tor dengan iringan musik gondang dan seruling, Chairuman menyapa undangan dan menyalami mereka hingga ke kursi paling belakang.
Dalam sambutannya, Chairuman mengatakan, Ikatabagsel adalah wadah membina persaudaraan dan silaturrahmi, disamping media saling meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Tanjungbalai, khususnya anggota Ikatabagsel.

Sebagai ilustrasi, papar mantan Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut itu, pengalaman saat terjadinya gempa bumi di desa Muara Sipongi, Mandailing Natal, beberapa waktu lalu. Ketika itu tak ada organisasi asal Tabagsel yang memiliki dana membantu korban gempa kecuali Ikatan Keluarga Alumni Pelajar Padangsidempuan (Ikapada).

Atas pengalaman itu, Chairuman inisiatif membentuk forum masyarakat Tabagsel se-Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek) yang peresmiannya dihadiri kepala daerah Padang Lawas Utara dan Padanglawas Selatan.

‘’Begitu pula dengan Bupati Tapsel, Mandailing Natal, dan Wali Kota Padangsidempuan. Wadah seperti Ikapada, Ikatabagsel, dan organisasi lain jangan diintervensi kepentingan politik yang akan  mengkotak-kotakkan masyarakat Tabagsel,’’ dia mengingatkan.

Chairuman meminta pengurus tidak menumbuhkan praktik politik praktis dalam tubuh Ikatabagsel karena seringkali menjadi bibit perpecahan organisasi.
Dalam kesempatan itu, Chairuman menyarankan, pengurus Ikatabagsel memanfaatkan orang-orang Sumut yang berhasil di Jakarta untuk membantu meningkatkan kesejahteraan Ikatabagsel dan masyarakat Kota Tanjungbalai.

Sejauh pantauan wartawan, baik Chairuman, Gus Irawan, maupun Sutan Bhatoegana tak menyinggung soal pencalonan mereka di Pilgubsu tahun depan.  Ketiganya berbicara sebatas konteks persaudaraan demi kemajuan Ikatabagsel. (ton/rel)

TANJUNGBALAI- Tiga bakal calon Gubsu hadir di pelantikan dan halal bihalal Pengurus Ikatan Keluarga Tapanuli Bagian Selatan (Ikatabagsel) periode 2012-2015 di taman rekreasi Waterboom, Kota Tanjungbalai, Jumat (14/3). Ketiganya adalah Chairuman Harahap, Sutan Bhatoegana, dan Gus Irawan.
Mereka disambut Wali Kota Tanjungbalai, Thamrin Munthe, yang bertindak melantik Ketua Ikatabagsel Tanjungbalai Husni Siregar dan jajaran pengurus, Wakil Bupati Batubara, Gong Matua, Ketua Forum Komunikasi antar Lembaga Adat (Forkala) Tanjungbalai, Arifin, Ketua KONI Asahan, Nurkarim Nehe, unsur Muspida, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Ratusan warga ikut pula meramaikan acara tersebut.

Disambut tarian tor-tor dengan iringan musik gondang dan seruling, Chairuman menyapa undangan dan menyalami mereka hingga ke kursi paling belakang.
Dalam sambutannya, Chairuman mengatakan, Ikatabagsel adalah wadah membina persaudaraan dan silaturrahmi, disamping media saling meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Tanjungbalai, khususnya anggota Ikatabagsel.

Sebagai ilustrasi, papar mantan Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut itu, pengalaman saat terjadinya gempa bumi di desa Muara Sipongi, Mandailing Natal, beberapa waktu lalu. Ketika itu tak ada organisasi asal Tabagsel yang memiliki dana membantu korban gempa kecuali Ikatan Keluarga Alumni Pelajar Padangsidempuan (Ikapada).

Atas pengalaman itu, Chairuman inisiatif membentuk forum masyarakat Tabagsel se-Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek) yang peresmiannya dihadiri kepala daerah Padang Lawas Utara dan Padanglawas Selatan.

‘’Begitu pula dengan Bupati Tapsel, Mandailing Natal, dan Wali Kota Padangsidempuan. Wadah seperti Ikapada, Ikatabagsel, dan organisasi lain jangan diintervensi kepentingan politik yang akan  mengkotak-kotakkan masyarakat Tabagsel,’’ dia mengingatkan.

Chairuman meminta pengurus tidak menumbuhkan praktik politik praktis dalam tubuh Ikatabagsel karena seringkali menjadi bibit perpecahan organisasi.
Dalam kesempatan itu, Chairuman menyarankan, pengurus Ikatabagsel memanfaatkan orang-orang Sumut yang berhasil di Jakarta untuk membantu meningkatkan kesejahteraan Ikatabagsel dan masyarakat Kota Tanjungbalai.

Sejauh pantauan wartawan, baik Chairuman, Gus Irawan, maupun Sutan Bhatoegana tak menyinggung soal pencalonan mereka di Pilgubsu tahun depan.  Ketiganya berbicara sebatas konteks persaudaraan demi kemajuan Ikatabagsel. (ton/rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/