26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kepengurusan Indra Sakti Pilih KPSI

Dualisme Kompetisi, PSMS Sulit Bersatu

MEDAN- Keinginan publik melihat hanya satu PSMS sepertinya jauh dari harapan. Kisruh di tubuh PSMS yang memungkinkan adanya Rapat Umum Luar Biasa (RULB) versi Pengurus harian setelah Hotel Candi menjadi salah satu alasan. Kemungkinan untuk kedua kubu untuk islah masih cukup berat mengingat keduanya masih bersikeras dengan sikapnya.

Satu hal lagi yang ikut menggiring PSMS dalam dualisme adalah keberadaan kompetisi di tanah air  yang tetap berbagi dua. Ini merujuk pada hasil rapat Joint Committee (JC) di kantor AFC di Kuala Lumpur, Kamis (20/9). Ada lima butir penting yang digarap, yakni dua kompetisi akan tetap berjalan bersamaan lewat konsep Red and White League. Penyatuan liga baru ditunda hingga 2015.  Lantas apakah PSMS akan ikut menyeretkan diri dalam dualisme?
Seyogyanya kubu IPL dan ISL di PSMS musim lalu sudah menyatakan itikad islah. Mereka merumuskan lewat RULB versi pengurus harian yang masih direncanakan. Namun sebelumnya sudah lebih dulu terbentuk kepengurusan Indra Sakti Harahap.

CEO PSMS IPL, Freddy Hutabarat mengatakan PSMS tak boleh lagi berada dalam dualisme. Apapun ceritanya PSMS menurutnya harus tetap bermain di satu kompetisi.” Saya pikir keputusan JC yang dihadiri perwakilan AFC ini belum final. Tapi, seandainya dibiarkan tetap berjalan dua kompetisi, PSMS Medan harus bermain di satu kompetisi. Saya komit untuk hal ini,” kata Freddy saat dihubungi Jumat kemarin.

Freddy yang tengah mencalonkan diri menjadi ketua umum versi RULB pengurus harian mengatakan dua kompetisi berakibat penurunan kualitas tim dan kurangnya animo masyarakat. Belum lagi sponsor yang enggan mendekat.

Di lain pihak Sekretaris Umum PSMS Medan versi Hotel Candi, Martius Latuperissa menyampaikan ketegasan untuk ikut pada kompetisi di bawah naungan KPSI. “Kita akan ikut kompetisi yang dalam tempo dua bulan ke depan sudah mengadakannya. Bukan hanya sekadar ancar-ancar (rencana, red) saja. Itu bukti kalau kompetisi itu punya persiapan matang,” tuturnya.

Jelas itu merupakan kompetisi KPSI yang melalui PT Liga Indonesia sudah mengumumkan soal pengguliran liga, November mendatang.
“Ya, KPSI lah. Kita mengacu pada kualitas dan siapa yang paling siap. Itu sudah terbukti di musim sebelumnya. Tapi itu pun, kami akan bahas lagi lewat pengurus dalam waktu dekat ini,” bebernya. (don)

Dualisme Kompetisi, PSMS Sulit Bersatu

MEDAN- Keinginan publik melihat hanya satu PSMS sepertinya jauh dari harapan. Kisruh di tubuh PSMS yang memungkinkan adanya Rapat Umum Luar Biasa (RULB) versi Pengurus harian setelah Hotel Candi menjadi salah satu alasan. Kemungkinan untuk kedua kubu untuk islah masih cukup berat mengingat keduanya masih bersikeras dengan sikapnya.

Satu hal lagi yang ikut menggiring PSMS dalam dualisme adalah keberadaan kompetisi di tanah air  yang tetap berbagi dua. Ini merujuk pada hasil rapat Joint Committee (JC) di kantor AFC di Kuala Lumpur, Kamis (20/9). Ada lima butir penting yang digarap, yakni dua kompetisi akan tetap berjalan bersamaan lewat konsep Red and White League. Penyatuan liga baru ditunda hingga 2015.  Lantas apakah PSMS akan ikut menyeretkan diri dalam dualisme?
Seyogyanya kubu IPL dan ISL di PSMS musim lalu sudah menyatakan itikad islah. Mereka merumuskan lewat RULB versi pengurus harian yang masih direncanakan. Namun sebelumnya sudah lebih dulu terbentuk kepengurusan Indra Sakti Harahap.

CEO PSMS IPL, Freddy Hutabarat mengatakan PSMS tak boleh lagi berada dalam dualisme. Apapun ceritanya PSMS menurutnya harus tetap bermain di satu kompetisi.” Saya pikir keputusan JC yang dihadiri perwakilan AFC ini belum final. Tapi, seandainya dibiarkan tetap berjalan dua kompetisi, PSMS Medan harus bermain di satu kompetisi. Saya komit untuk hal ini,” kata Freddy saat dihubungi Jumat kemarin.

Freddy yang tengah mencalonkan diri menjadi ketua umum versi RULB pengurus harian mengatakan dua kompetisi berakibat penurunan kualitas tim dan kurangnya animo masyarakat. Belum lagi sponsor yang enggan mendekat.

Di lain pihak Sekretaris Umum PSMS Medan versi Hotel Candi, Martius Latuperissa menyampaikan ketegasan untuk ikut pada kompetisi di bawah naungan KPSI. “Kita akan ikut kompetisi yang dalam tempo dua bulan ke depan sudah mengadakannya. Bukan hanya sekadar ancar-ancar (rencana, red) saja. Itu bukti kalau kompetisi itu punya persiapan matang,” tuturnya.

Jelas itu merupakan kompetisi KPSI yang melalui PT Liga Indonesia sudah mengumumkan soal pengguliran liga, November mendatang.
“Ya, KPSI lah. Kita mengacu pada kualitas dan siapa yang paling siap. Itu sudah terbukti di musim sebelumnya. Tapi itu pun, kami akan bahas lagi lewat pengurus dalam waktu dekat ini,” bebernya. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/