25.6 C
Medan
Saturday, June 1, 2024

Bangga Masuk Radar Timnas

Satlak Prima Mulai 7 Oktober

MEDAN- Performa apik skuad PON Sumut selama perhelatan ajang olahraga empat tahunan ini mengundang perhatian para pemandu bakat. Lima pemain Sumut masuk dalam radar skuad timnas yang dipersiapkan untuk timnas SEA Games U-23.

Mereka yang masuk radar adalah kapten Hardiantono (pemain belakang), Agung Prasetyo (pemain belakang), M Irfan (pemain tengah), Aidun Sastra Utami (pemain tengah) dan Safril Koto (pemain depan).

Sontak ini membuat para pemain bangga. Kapten sepak bola PON Sumut, Hardiantono saat ditanya soal hal itu meski tidak terlalu banyak tahu mengaku senang. “Orang PSSI-nya yang langsung datang ke stadion, itu saya dapat dari informasi pelatih. Mereka juga meminta data pemain Sumut lima orang. Tapi saya belum tahu apakah dari lima nama itu, ada nama saya,” ungkapnya.

Apalagi ini merupakan pengalaman pertama jika nantinya Tono, sapaan akrabnya, mampu lolos ke skuad SEA Games. “Pastinya saya senang dengan pemanggilan itu. Saya rasa semua pemain akan bangga bila membela timnas,” bebernya.

Hal ini juga membuat Pelatih Sumut, Rudi Saari bangga. “Tentunya ini kebanggaan bagi saya. Ini sejarah baru bagi sepak bola Sumut, dan tentu juga bagi pemain-pemain dan ofisial. Tapi belum tahu juga soal lolos atau tidak. Apalagi yang juara kan Kaltim. Harapan saya sih ada yang terpilih,” bebernya.
Koordinator timnas, Bob Hippy, membenarkan soal pemantauan para pemain PON untuk persiapan timnas U-23 yang dibesut Aji Santoso. “Iya memang kita sudah kirimkan tim talent scouting ke Riau lewat pak Indra Syafri. Tapi datanya belum ada sama kami karena dia belum kembali dari Riau,” kata Bob saat dihubungi kemarin dari Medan. Menurut Bob PSSI sendiri tidak mempatokkan kuota pemain yang akan diambil dari PON. “Tidak ada kuota harus berapa banyak. Yang terpenting dari pantauan tim scouting nanti kemampuan mereka cukup layak untuk mengisi timnas. Kalau memang banyak yang berpotensi kenapa tidak,” tambahnya.

Namun pihaknya mencari para pemain yang berusia 20 tahun ke bawah. “Yang pasti pemain-pemain yang diambil usianya di kisaran 19-20 tahun. Karena kita tidak mau mengambil pemain yang berusia 22 atau 23 takutnya pada waktunya nanti sudah melewati batas usia,” lanjutnya. Para pemain yang nantinya lolos dari pantauan tidak akan langsung mengisi skuad timnas. Melainkan harus melewati proses seleksi.
“Pastinya harus diseleksi. Yang dilihat itu kemampuan skillnya, fisiknya juga VO2 Max. Satlak Prima akan dimulai 7 Oktober nanti. Nanti Aji yang memutuskan,” lanjutnya.

Di sisi lain PSSI tampaknya tak akan memanggil para pemain Kaltim yang memang sudah lama dikecam soal keikutsertaannya di PON.
“Belum tahu dari daerah mana paling banyak. Tapi Kaltim sendiri kita nilai ilegal pemainnya karena belum terdaftar setahun. Bahkan seharusnya Kalsel yang ikut ke PON. Bukan Kaltim. Jadi saya heran kenapa Sumut tidak memprotes,” pungkasnya. (don)

Satlak Prima Mulai 7 Oktober

MEDAN- Performa apik skuad PON Sumut selama perhelatan ajang olahraga empat tahunan ini mengundang perhatian para pemandu bakat. Lima pemain Sumut masuk dalam radar skuad timnas yang dipersiapkan untuk timnas SEA Games U-23.

Mereka yang masuk radar adalah kapten Hardiantono (pemain belakang), Agung Prasetyo (pemain belakang), M Irfan (pemain tengah), Aidun Sastra Utami (pemain tengah) dan Safril Koto (pemain depan).

Sontak ini membuat para pemain bangga. Kapten sepak bola PON Sumut, Hardiantono saat ditanya soal hal itu meski tidak terlalu banyak tahu mengaku senang. “Orang PSSI-nya yang langsung datang ke stadion, itu saya dapat dari informasi pelatih. Mereka juga meminta data pemain Sumut lima orang. Tapi saya belum tahu apakah dari lima nama itu, ada nama saya,” ungkapnya.

Apalagi ini merupakan pengalaman pertama jika nantinya Tono, sapaan akrabnya, mampu lolos ke skuad SEA Games. “Pastinya saya senang dengan pemanggilan itu. Saya rasa semua pemain akan bangga bila membela timnas,” bebernya.

Hal ini juga membuat Pelatih Sumut, Rudi Saari bangga. “Tentunya ini kebanggaan bagi saya. Ini sejarah baru bagi sepak bola Sumut, dan tentu juga bagi pemain-pemain dan ofisial. Tapi belum tahu juga soal lolos atau tidak. Apalagi yang juara kan Kaltim. Harapan saya sih ada yang terpilih,” bebernya.
Koordinator timnas, Bob Hippy, membenarkan soal pemantauan para pemain PON untuk persiapan timnas U-23 yang dibesut Aji Santoso. “Iya memang kita sudah kirimkan tim talent scouting ke Riau lewat pak Indra Syafri. Tapi datanya belum ada sama kami karena dia belum kembali dari Riau,” kata Bob saat dihubungi kemarin dari Medan. Menurut Bob PSSI sendiri tidak mempatokkan kuota pemain yang akan diambil dari PON. “Tidak ada kuota harus berapa banyak. Yang terpenting dari pantauan tim scouting nanti kemampuan mereka cukup layak untuk mengisi timnas. Kalau memang banyak yang berpotensi kenapa tidak,” tambahnya.

Namun pihaknya mencari para pemain yang berusia 20 tahun ke bawah. “Yang pasti pemain-pemain yang diambil usianya di kisaran 19-20 tahun. Karena kita tidak mau mengambil pemain yang berusia 22 atau 23 takutnya pada waktunya nanti sudah melewati batas usia,” lanjutnya. Para pemain yang nantinya lolos dari pantauan tidak akan langsung mengisi skuad timnas. Melainkan harus melewati proses seleksi.
“Pastinya harus diseleksi. Yang dilihat itu kemampuan skillnya, fisiknya juga VO2 Max. Satlak Prima akan dimulai 7 Oktober nanti. Nanti Aji yang memutuskan,” lanjutnya.

Di sisi lain PSSI tampaknya tak akan memanggil para pemain Kaltim yang memang sudah lama dikecam soal keikutsertaannya di PON.
“Belum tahu dari daerah mana paling banyak. Tapi Kaltim sendiri kita nilai ilegal pemainnya karena belum terdaftar setahun. Bahkan seharusnya Kalsel yang ikut ke PON. Bukan Kaltim. Jadi saya heran kenapa Sumut tidak memprotes,” pungkasnya. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/