25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Rahudman Donor Darah di Konjen India

Peringati Kelahiran Mahatma Gandhi

Setiap orang yang sehat dianjurkan donor darah, sebab setiap tetes darah yang disumbangkan memberikan arti bagi setiap orang yang membutuhkan. Selain itu kegiatan donor darah dapat meningkatkan rasa persaudaraan antar sesama, di samping kegiatan mulia ini dapat menumbuhkan nilai-nilai kecendikiawanan dan perilaku beretika.

DONOR DARAH: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM mendonorkan darahnya  peringatan hari kelahiran Bapak Bangsa India, Mahatma Gandhi  Konsulat India  Kota Medan, Selasa (2/10).
DONOR DARAH: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM mendonorkan darahnya dalam peringatan hari kelahiran Bapak Bangsa India, Mahatma Gandhi di Konsulat India di Kota Medan, Selasa (2/10).

Seperti diutarakan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM saat menghadiri acara donor darah yang digelar Konsulat Jenderal (Konjen) India di Kota Medan dalam rangka memperingati hari kelahiran Bapak Bangsa India yaitu Mohandas Karamchand Gandhi atau yang lebih dikenal dengan Mahatma Gandhi, Selasa (2/10).

Atas dasar itu, orang nomor satu di Pemko Medan berharap agar kegiatan donor darah terus berlanjut. “Saya berharap donor darah tidak terhenti pada momen ini tapi terus berlanjut dengan momen lain, sehingga menjadi kelender tetap setiap tahunnya. Selain meningkatkan rasa persaudaraan antar sesama, kegiatan juga dapat membantu ketersediaan darah di Palang Merah Indonesia (PMI),” kata wali kota.

Wali Kota Medan mengaku sangat mengapresiasi atas kegiatan donor darah yang dilaksanakan di halaman Konjen India ini sebagai perwujudan untuk meneruskan satu ajaran Mahatma Gandhi yakni berbagi dengan sesama. Di samping itu, Gandhi juga mengajarkan untuk tidak melakukan kekerasan dan diskriminasi. Ajarannya inilah yang telah mengispirasi banyak orang untuk berfikir dengan cara santun.

Menurut Wali Kota Medan, makna yang diperoleh dari peringatan hari kelahiran Mahatma Gandhi sebagai tokoh anti kekerasan dunia, bahwa semua perjuangan maupun masalah harus diselesaikan dengan kekerasan maupun tindakan-tindakan anarkis. Semua masalah bisa diselesaikan dengan solusi terbaik. Termasuk, sejumlah masalah yang ada di Kota Medan tidak harus diselesaikan dengan kekerasan.

“Untuk menyelesaikannya, tidak harus ada yang dikorbankan. Penyelesaian bisa dilakukan dengan langsung dan sebaik-baiknya. Caranya dengan terus membentuk rasa kebersamaan, kekompakan dan silaturahim. Cara itu tidak dilakukan dengan masyarakat, tapi dengan pemerintah dan masyarakat. Jika komunikasi tersumbat, maka sering menimbulkan terjadinya tindak kekerasan,” ungkapnya.

Wali Kota Medan mengakui, ketokohan Mahatma Gandhi perlu dicontoh dan direnungkan sebagai tokoh suci maupun politisi ulung dalam arti dengan kegiatan-kegiatannya, yang selalu mengutamakan anti kekerasan.  Ditambah lagi seluruh hidupnya dihabiskan untuk mengusahakan tercipatanya perdamaian dunia.

Sebagai bentuk apresiasi atas kegiatan ini, orang nomor satu di Pemko Medan ini memberikan sambutan dan langsung mendonorkan darahnya. “Saya setiap tiga bulan sekali rutin mendonorkan darah Dengan rutinitas yang dilakukannya itu, kondisi kesehatannya selalu terjaga dan fisik tetap fit,” katanya.
Lebih lanjut, dia membeberkan, donor darah ternyata bisa menghindari terjadi pendarahan atau gumpalan darah. “Jangan khawatir donor darah itu mengurangi darah, tapi lebih memberikan dampak kesehatan kepada pendonornya,” ujarnya.

Selain Wali Kota Medan, kegiatan donor darah turut dihadiri Kadis Kesehatan Sumut dr Raden Roro S, sejumlah pimpinan SKPD di lingkungan Pemko Medan, segenap pengurus Perhimpunan Masyarakat Indonesia India (PMII),  anggota PMI Kota Medan serta undangan lainnya. (gus)

Mohon Pendirian Patung Mahatma Gandhi di Kota Medan

Konsulat Jenderal India untuk Kota Medan, Basyir Ahmed mengatakan, setiap tanggal 2 Oktober 2012 merupakan hari kelahiran tokoh besar India Mahatma Gandhi. Hari kelahirannya diperingati sebagai hari tanpa kekerasan dunia (In Commemoration of World Violence Day).

Di Kota Medan, sebut Basyir, peringatan hari kelahiran tokoh besar India dirangkaikan dengan kegiatan donor darah. Sebab, donor darah merupakan satu kegiatan untuk mengamalkan ajaran Mohandas Karamchand Gandhi atau kerap disapa Mahatma Gandhi.

“Untuk mengamalkan ajarannya itu, maka kami melaksanakan donor darah,” kata Basyir, Selasa (2/10).  Dia menerangkan, selain berbagi dengan sesama, Gandhi mengajarkan Ahimsa. Menurut dia, ajaran ini telah mengilhami perjuangan para pahlawan di Indonesia, khususnya dalam rangka memperjuangkan kemerdekaan.

Pada kesempatan itu, Basyir tak lupa mengucapakan rasa terima kasih atas bantuan dan dukungan yang diberikan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemko Medan, sehingga kegiatannya bisa berjalan lancar, termasuk seluruh pendonor yang rela menyumbangkan darahnya.

Lebih lanjut, Basyir secara lisan memohon izin kepada Wali Kota Medan untuk bisa mendirikan patung setengah badan Mahatma Gandhi di satu tempat di Kota Medan. Pendirian patung difungsikan sebagai lambang hubungan antara Kota Medan dengan India.  “Kami sangat berharap agar Wali Kota Medan mengizinkan pembangunan patung Mahatma Gandhi,” harapnya.  Pendirian patung itu paparnya, bukan satu hal mendesak, malainkan menunggu keputusan Wali Kota Medan. Karena pendiriannya tetap harus melalui persetujuan dari Wali Kota Medan. (gus)

Peringati Kelahiran Mahatma Gandhi

Setiap orang yang sehat dianjurkan donor darah, sebab setiap tetes darah yang disumbangkan memberikan arti bagi setiap orang yang membutuhkan. Selain itu kegiatan donor darah dapat meningkatkan rasa persaudaraan antar sesama, di samping kegiatan mulia ini dapat menumbuhkan nilai-nilai kecendikiawanan dan perilaku beretika.

DONOR DARAH: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM mendonorkan darahnya  peringatan hari kelahiran Bapak Bangsa India, Mahatma Gandhi  Konsulat India  Kota Medan, Selasa (2/10).
DONOR DARAH: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM mendonorkan darahnya dalam peringatan hari kelahiran Bapak Bangsa India, Mahatma Gandhi di Konsulat India di Kota Medan, Selasa (2/10).

Seperti diutarakan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM saat menghadiri acara donor darah yang digelar Konsulat Jenderal (Konjen) India di Kota Medan dalam rangka memperingati hari kelahiran Bapak Bangsa India yaitu Mohandas Karamchand Gandhi atau yang lebih dikenal dengan Mahatma Gandhi, Selasa (2/10).

Atas dasar itu, orang nomor satu di Pemko Medan berharap agar kegiatan donor darah terus berlanjut. “Saya berharap donor darah tidak terhenti pada momen ini tapi terus berlanjut dengan momen lain, sehingga menjadi kelender tetap setiap tahunnya. Selain meningkatkan rasa persaudaraan antar sesama, kegiatan juga dapat membantu ketersediaan darah di Palang Merah Indonesia (PMI),” kata wali kota.

Wali Kota Medan mengaku sangat mengapresiasi atas kegiatan donor darah yang dilaksanakan di halaman Konjen India ini sebagai perwujudan untuk meneruskan satu ajaran Mahatma Gandhi yakni berbagi dengan sesama. Di samping itu, Gandhi juga mengajarkan untuk tidak melakukan kekerasan dan diskriminasi. Ajarannya inilah yang telah mengispirasi banyak orang untuk berfikir dengan cara santun.

Menurut Wali Kota Medan, makna yang diperoleh dari peringatan hari kelahiran Mahatma Gandhi sebagai tokoh anti kekerasan dunia, bahwa semua perjuangan maupun masalah harus diselesaikan dengan kekerasan maupun tindakan-tindakan anarkis. Semua masalah bisa diselesaikan dengan solusi terbaik. Termasuk, sejumlah masalah yang ada di Kota Medan tidak harus diselesaikan dengan kekerasan.

“Untuk menyelesaikannya, tidak harus ada yang dikorbankan. Penyelesaian bisa dilakukan dengan langsung dan sebaik-baiknya. Caranya dengan terus membentuk rasa kebersamaan, kekompakan dan silaturahim. Cara itu tidak dilakukan dengan masyarakat, tapi dengan pemerintah dan masyarakat. Jika komunikasi tersumbat, maka sering menimbulkan terjadinya tindak kekerasan,” ungkapnya.

Wali Kota Medan mengakui, ketokohan Mahatma Gandhi perlu dicontoh dan direnungkan sebagai tokoh suci maupun politisi ulung dalam arti dengan kegiatan-kegiatannya, yang selalu mengutamakan anti kekerasan.  Ditambah lagi seluruh hidupnya dihabiskan untuk mengusahakan tercipatanya perdamaian dunia.

Sebagai bentuk apresiasi atas kegiatan ini, orang nomor satu di Pemko Medan ini memberikan sambutan dan langsung mendonorkan darahnya. “Saya setiap tiga bulan sekali rutin mendonorkan darah Dengan rutinitas yang dilakukannya itu, kondisi kesehatannya selalu terjaga dan fisik tetap fit,” katanya.
Lebih lanjut, dia membeberkan, donor darah ternyata bisa menghindari terjadi pendarahan atau gumpalan darah. “Jangan khawatir donor darah itu mengurangi darah, tapi lebih memberikan dampak kesehatan kepada pendonornya,” ujarnya.

Selain Wali Kota Medan, kegiatan donor darah turut dihadiri Kadis Kesehatan Sumut dr Raden Roro S, sejumlah pimpinan SKPD di lingkungan Pemko Medan, segenap pengurus Perhimpunan Masyarakat Indonesia India (PMII),  anggota PMI Kota Medan serta undangan lainnya. (gus)

Mohon Pendirian Patung Mahatma Gandhi di Kota Medan

Konsulat Jenderal India untuk Kota Medan, Basyir Ahmed mengatakan, setiap tanggal 2 Oktober 2012 merupakan hari kelahiran tokoh besar India Mahatma Gandhi. Hari kelahirannya diperingati sebagai hari tanpa kekerasan dunia (In Commemoration of World Violence Day).

Di Kota Medan, sebut Basyir, peringatan hari kelahiran tokoh besar India dirangkaikan dengan kegiatan donor darah. Sebab, donor darah merupakan satu kegiatan untuk mengamalkan ajaran Mohandas Karamchand Gandhi atau kerap disapa Mahatma Gandhi.

“Untuk mengamalkan ajarannya itu, maka kami melaksanakan donor darah,” kata Basyir, Selasa (2/10).  Dia menerangkan, selain berbagi dengan sesama, Gandhi mengajarkan Ahimsa. Menurut dia, ajaran ini telah mengilhami perjuangan para pahlawan di Indonesia, khususnya dalam rangka memperjuangkan kemerdekaan.

Pada kesempatan itu, Basyir tak lupa mengucapakan rasa terima kasih atas bantuan dan dukungan yang diberikan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemko Medan, sehingga kegiatannya bisa berjalan lancar, termasuk seluruh pendonor yang rela menyumbangkan darahnya.

Lebih lanjut, Basyir secara lisan memohon izin kepada Wali Kota Medan untuk bisa mendirikan patung setengah badan Mahatma Gandhi di satu tempat di Kota Medan. Pendirian patung difungsikan sebagai lambang hubungan antara Kota Medan dengan India.  “Kami sangat berharap agar Wali Kota Medan mengizinkan pembangunan patung Mahatma Gandhi,” harapnya.  Pendirian patung itu paparnya, bukan satu hal mendesak, malainkan menunggu keputusan Wali Kota Medan. Karena pendiriannya tetap harus melalui persetujuan dari Wali Kota Medan. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/