Tantangan untuk Gubernur DKI Terpilih, Joko Widodo
Joko Widodo berhasil menjadikan Kota Surakarta meraih peringkat pertama kategori madya menuju kota layak anak 2012. Kesuksesanan tersebut membuat Jokowi, sapaan Joko Widodo yang terpilih sebagai Gubernur Jakarta ditantang untuk menjadikan ibukota sebagai kota layak anak.
Bagaimana caranya? Jokowi belum resmi dilantik sebagai GUbernur Jakarta. Tapi, pria bertubuh kurus ini sudah memiliki banyak acara di ibukota. Kemarin saja (3/10), setidaknya dua acara harus dihadirinya. Pertama adalah kuliah umum di Universitas Mercu Buana.
Sedangkan acara kedua, menerima penghargaan kabupaten/kota menuju layak anak dan kebijakan pemberian akta kelahiran gratis/bebas bea tahun 2012 di Hotel Sahid Jakarta.
Menggunakan batik warna cokelat, Jokowi dengan gayanya yang santai memilih duduk di kursi baris kedua.
Posisinya tidak jauh dari kursi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Meneg PP dan PA) Linda Amalia Sari dan suaminya Agum Gumelar.
Popularitas yang dimiliki Jokowi membuat dirinya setara atau lebih dari artis ibukota. Banyak sekali orang yang ingin berfoto bersama gubernur terpilih tersebut. Kebanyakan adalah perempuan. Tetapi, ada juga beberapa laki-laki yang minta foto bersama. Begitu populernya, sampai ke toilet pun Jokowi tetap diikuti “penggemarnya” tersebut.
“Nanti dulu. Masih ada tamu. Saya mau lihat anak-anak nari di dalam dulu. Tidak enak dengan yang mengundang. Nanti saja,” ungkap Jokowi sambil mengindari cegatan orang-orang yang mau foto bareng.
Di dalam Puri Jaya Ballroom Hotel Sahid, dua orang anak penyandang tuna rungu dan tuna wicara sedang menampilkan taria tradisional asal Bali. Sampai dalam pun, orang-orang yang minta foto bersama tidak berkurang. Bahkan makin banyak. Sampai-sampai Jokowi diajak duduk di kursi paling depan oleh suami Meneg PP dan PA Agum Gumelar.
Selesai menyaksikan penampilan sorang anak yang menyanyikan lagu bunda, Jokowi pamit untuk pulang. Sambil menuju mobilnya, Jokowi berjanji akan menjadikan Jakarta sebagai kota layak anak. Namun, kata dia, hal tersebut tidak mudah. Karena, di Kota Surakarta saja butuh waktu 6 tahun untuk menjadi rangking pertama kategori madya menuju kota layak anak.
“Kalau kita sudah 6 tahun. Proses seperti apa, tahapan seperti apa sudah kita lalui semua. Sampai tahun lalu Solo dijadikan sebagai tempat konferensi anak se-Asia Pacifik,” ujarnya.
Untuk menjadi kota layak anak tidak mudah. Setidaknya ada 5 cluster yang harus dipenuhi. Yaitu, hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan pemanfaatan waktu luang dan kegiatan senin budaya, serta perlindungan khusus.
“Tergantung kondisi di lapangannya. Saya mau lihat lapangan dulu seperti apa. Tahapannya tidak semua seperti yang kita bayangkan,” tutur Gubernur yang berpasangan dengan Basuki Tjahja Purnama tersebut.
Berbagai program dilakukan Jokowi untuk menjadikan Kota Solo sebagai kota layak anak. Misalnya dengan membuat kartu insentif anak. Dengan kartu itu, setiap anak mendapatkan potongan harga di setiap pembelian atau pelayanan di perusahaan mitra sebagai contoh potongan harga pada pembelian buku di toko buku yang telah bermitra.
Kartu Insentif Anak dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dan keringanan biaya fasilitas pendidikan kesehatan, olahraga, hiburan dan transportasi, anak yang termasuk dalam program KIA ini berumur 0-17 tahun. “Nanti kita buat forum. Festival anak, tempat bermain. Tempat publik. Nanti ditentukan 1 wilayah saja dulu. Entah di barat, timur, atau selatan,” bebernya.
Selain kartu insentif anak, lanjut Jokowi, juga dibuat taman cerdas. Taman itu difungsikan untuk kegiatan belajar atau bermain anak, lomba keratifitas seni anak, pelatihan ketrampilan kerajinan.
Sehingga masyarakat lebih antusias dalam mengembangkan dan menjaga taman cerdas Anak jalanan pun, menjadi perhatian Jokowi. Karenanya dibuat program rencana aksi kota penghapusan anak jalanan. “Tidak susah membuat kota layak anak. Yang penting itu hanya komitmen dan political will pemerintah saja. Kalau sudah ada itu tidak akan sulit,” ucapnya.
Dengan jadi kota layak anak, lanjutnya, maka Jakarta juga akan ramah untuk orang dewasa. “Kapan itu terjadi, kita tunggu saja,” katanya.
Rencana Jokowi membuat Jakarta sebagai kota layak anak diapresiasi Meneg PP dan PA Linda Amalia Sari. Dirinya berharap, ibukota lebih aman untuk perempuan dan anak. “Mudah-mudahan kota layak dipindahkan dari Solo ke Jakarta. Atau paling tidak 1 wilayah dulu. Dipindahkan ke wilayah mana yang jadi etalase ibukota,” tuturnya. (*)