MEDAN- Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Pembaharuan (AMPP) mempertanyakan realisasi penyertaan modal dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi.
Massa menilai, penyertaan modal tersebut tidak memberikan efek positif terhadap pelayanan yang diberikan perusahaan daerah punya Pemprovsu tersebut kepada masyarakat. “Rp200 miliar telah disalurkan, meskipun pada awalnya Pemprovsu maupun DPRD Sumut menolak pencairan modal tersebut. Karenanya, kami meminta penjelasan terkait penggunaan modal yang bersumber dari APBD tersebut, ‘’ kata Koordinator aksi AMPP, Fadli Hamsi dalam orasinya di Gedung DPRD Sumut Kamis (4/10).
Kata Fadli Hamsi, itu berdasarkan kondisi pelanggan PDAM Tirtanadi saat ini. Dimana pelanggan bukannya puas malah semakin mengeluhkan pelayanan PDAM Tirtanadi. Salah satu contoh, menurutnya, air yang hanya hidup di malam hari dan kualitas air yang kadang keruh bahkan tidak layak konsumsi.
Menanggapi aksi demo ini, Humas PDAM Tirtanadi Jumirin mengatakan, dana tersebut memang sudah diterima. Salah satunya untuk pembangunan instalasi pengolahan air. Namun prosesnya membutuhkan waktu paling tidak satu tahun. Jadi diharapkan masyarakat bersabar untuk mendapatkan pelayanan yang maksimal pada akhir 2013 mendatang. (ari/saz)