26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

SBY: Operasi Rahasia untuk Hantam Pembajak Somalia

Penyelamatan 20 ABK Sinar Kudus

JAKARTA-Opsi melakukan negoisasi tidak menjadi satu-satunya opsi yang diambil pemerintah untuk menyelamatkan 20 awak kapal MV Sinar Kudus yang dibajak perompak di perairan Somalia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, opsi lain untuk operasi penyelamatan awak kapal itu juga sudah dipersiapkan.

SBY menyebutkan, semua opsi telah dipertimbangkan dan dipersiapkan. “Memang tidak semua opsi bisa kami jelaskan ke publik. Mengapa? Karena ini menyangkut masalah keselamatan saudara-saudara yang disandera,” kata SBY dalam pengantar sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, kemarin (12/4).

Hal itu juga menyangkut keselamatan mereka yang mengemban tugas untuk membebaskan kapal dan awak kapal yang disandera.

SBY lantas menyebut UU No. 41/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Dalam pasal 17 UU tersebut, diatur tentang informasi yang dikecualikan, yakni sebuah informasi yang bisa tidak dibuka di arena publik.
“Antara lain manakala berkaitan dengan operasi ketahanan, keamanan, dan operasi penegakan hukum. Termasuk menghadapi kejahatan transnasional,” papar SBY. Menurutnya, pada saatnya sebagai bentuk akuntabilitas pemerintah, akan dijelaskan kepada publik. “Tetapi tentu pada saat yang tepat,” sambungnya.

Saat ini yang aktif bekerja adalah Kementerian Polhukam, Kementerian Luar Negeri, TNI, dan Badan Intelijen Negara. SBY mengungkapkan, banyak kejadian di beberapa negara karena terbukanya sesuatu informasi ke masyarakat luas sehingga operasi khusus itu gagal dilaksanakan.

Seperti diketahui, MV Sinar Kudus yang memuat feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk dibajak saat dalam perjalanan menuju Laut Merah dengan tujuan akhir Rotterdam. Kapal berangkat dari Pomalaa, Sulsel.
SBY mengatakan, saat ini terdapat 27 kapal yang masih disandera pembajak Somalia. Sejak Maret 2010 hingga Maret 2011, ada 41 kapal yang dibajak dan disandera. Dari 27 kapal itu, masih disandera sejumlah awak kapal dari 16 negara. “Jumlah ABK yang diperkirakan masih dalam penyanderaan berjumlah 583, di dalamnya ada 20 orang saudara-saudara kita WNI,” kata SBY.

Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pemerintah perlu berhati-hati untuk melakukan operasi militer untuk menyelamatkan awak kapal yang disandera. Dia mencontohkan operasi militer yang dilakukan Korea Selatan yang mengakibatkan sandera ditembak dan meninggal. Hal yang sama juga pernah dialami Amerika. “Ini semua masuk dalam pertimbangan kita,” katanya. (fal)

Penyelamatan 20 ABK Sinar Kudus

JAKARTA-Opsi melakukan negoisasi tidak menjadi satu-satunya opsi yang diambil pemerintah untuk menyelamatkan 20 awak kapal MV Sinar Kudus yang dibajak perompak di perairan Somalia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, opsi lain untuk operasi penyelamatan awak kapal itu juga sudah dipersiapkan.

SBY menyebutkan, semua opsi telah dipertimbangkan dan dipersiapkan. “Memang tidak semua opsi bisa kami jelaskan ke publik. Mengapa? Karena ini menyangkut masalah keselamatan saudara-saudara yang disandera,” kata SBY dalam pengantar sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, kemarin (12/4).

Hal itu juga menyangkut keselamatan mereka yang mengemban tugas untuk membebaskan kapal dan awak kapal yang disandera.

SBY lantas menyebut UU No. 41/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Dalam pasal 17 UU tersebut, diatur tentang informasi yang dikecualikan, yakni sebuah informasi yang bisa tidak dibuka di arena publik.
“Antara lain manakala berkaitan dengan operasi ketahanan, keamanan, dan operasi penegakan hukum. Termasuk menghadapi kejahatan transnasional,” papar SBY. Menurutnya, pada saatnya sebagai bentuk akuntabilitas pemerintah, akan dijelaskan kepada publik. “Tetapi tentu pada saat yang tepat,” sambungnya.

Saat ini yang aktif bekerja adalah Kementerian Polhukam, Kementerian Luar Negeri, TNI, dan Badan Intelijen Negara. SBY mengungkapkan, banyak kejadian di beberapa negara karena terbukanya sesuatu informasi ke masyarakat luas sehingga operasi khusus itu gagal dilaksanakan.

Seperti diketahui, MV Sinar Kudus yang memuat feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk dibajak saat dalam perjalanan menuju Laut Merah dengan tujuan akhir Rotterdam. Kapal berangkat dari Pomalaa, Sulsel.
SBY mengatakan, saat ini terdapat 27 kapal yang masih disandera pembajak Somalia. Sejak Maret 2010 hingga Maret 2011, ada 41 kapal yang dibajak dan disandera. Dari 27 kapal itu, masih disandera sejumlah awak kapal dari 16 negara. “Jumlah ABK yang diperkirakan masih dalam penyanderaan berjumlah 583, di dalamnya ada 20 orang saudara-saudara kita WNI,” kata SBY.

Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pemerintah perlu berhati-hati untuk melakukan operasi militer untuk menyelamatkan awak kapal yang disandera. Dia mencontohkan operasi militer yang dilakukan Korea Selatan yang mengakibatkan sandera ditembak dan meninggal. Hal yang sama juga pernah dialami Amerika. “Ini semua masuk dalam pertimbangan kita,” katanya. (fal)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/