MEDAN- Meski belum memulai latihan reguler dan masih dalam seleksi tahap ketiga, Pelatih PSMS versi Indra Sakti Harahap, Suimin Diharja sudah mulai memperkenalkan skema baku yang akan menjadi andalannya mencari kemenangan. Formasi 4-2-3-1 menjadi pilihan pelatih berjuluk Pelatih kampung itu untuk mewantahkan strateginya di lapangan.
Mengapa 4-2-3-1? Suimin melihat banyak kelebihan yang membuat formasi ini menjadi pilihan dibanding skema lain yang selama ini banyak digunakan klub-klub sepakbola tanah air. “Saya melihat banyak faktor salah satunya cuaca di Indonesia yang praktis panas. Formasi ini akan lebih rata membagi ruang-ruang di lapangan,” katanya.
Suimin menjelaskan, dalam lapangan ada 12 titik area di bagian pertahanan, tengah maupun depan. Nah, 4-2-3-1 baginya cukup mewakili tertutupnya 12 ruang itu. “Kalau 3-5-2 tidak balance. Wing bek lebih luas area kerjanya daripada libero. Kalau 4-4-2 lebih balance tapi kurang baik di tengah. 4-2-3-1 justru lebih balance karena semua area tertutupi dan peran tiap posisi seimbang,” tambahnya.
Disebut mantan pelatih Persikabo, Sriwijaya FC dan Persijap ini, meski tidak menutupi seluruhnya, 4-2-3-1 bisa mengisi 8 bagian. Selain itu pola ini lebih fleksibel dan memungkinkan adanya perubahan formasi mendadak saat laga berjalan. “Sedangkan 4-4-2 hanya mengisi 7 bagian.
Selain itu perubahan formasi dari 4-2-3-1 lebih fleksibel. Bisa menjadi 4-3-3. Atau 4-4-2 diamond. Semuanya tergantung situasi,” lanjutnya.
Perubahan formasi disebut Suimin dapat terjadi otomatis tanpa perlu memasukkan atau mengganti pemain. “Cara kerjanya mengisi daerah yang kosong menjadi terisi. Kalaupun ada pergantian itu tidak mutlak.
Misalnya gelandang bertahan kita keluarkan lalu kita masukkan 1 striker otomatis menjadi 4-4-2 diamond,” ujarnya mencontohkan.
Tapi bukankah formasi tahap 4-2-3-1 punya kelemahan di lini depan? Keberadaan hanya satu striker tunggal tentunya akan membuat lini depan bisa dengan mudah dipatahkan? Suimin justru melihat lima gelandang penopang punya peran untuk menciptakan gol. “Kolaborasi gelandang ini yang akan membantu menciptakan gol. Lagipula ada tiga gelandang serang yang menopang,” katanya.
Dalam seleksi tahap kedua dan latihan pra seleksi tahap ketiga lalu, Suimin sebenarnya sudah mencicil sedikit demi sedikit strateginya. Bahkan beberapa aspek penilaian adalah bagaimana pemain mampu mempraktekkan strategi yang diinginkannya. Seperti di seleksi tahap kedua, Suimin sudah menyelipkan materi organisasi bertahan maupun menyerang. Begitu juga pada latihan kemarin, materi membangun serangan dari pertahanan maupun lini tengah sudah menjadi santapan para calon pemain.
Nantinya saat training camp (TC), beberapa menu yang disiapkannya pada latihan beragam setiap harinya. Baik itu fundamental, taktik menyerang dan bertahan. Kesemuanya akan diselingi simulasi pertandingan sebalargai uji materi.Sayangnya target Suimin memulai TC pada 29 Oktober dipastikan tertunda karena sampai saat ini tes fisik dan medis urung digelar. “Kita harap tes medis dan fisik bisa digelar minggu ini. Jadi secepatnya sudah mulai TC,” pungkasnya. (don)