PHILLIP ISLAND- Finish di belakang Casey Stoner di Philip Island Minggu (28/10) cukup untuk memastikan gelar juara dunia MotoGP bagi Jorge Lorenzo. Sang legenda, Valentino Rossi pun mengucap selamat.
Lorenzo mengunci titel juara dunia MotoGP kedua untuknya setelah melintasi garis finis di posisi dua di belakang Casey Stoner (Repsol Honda).
Tambahan 20 poin tersebut sudah cukup untuk rider Yamaha itu dalam memastikan gelar juara MotoGP musim ini mengingat satu-satunya pembalap lain yang masih berpeluang mengejarnya, Dani Pedrosa (Repsol Honda), gagal menambah angka.
Di klasemen sementara MotoGP, dengan satu seri sisa, Lorenzo telah mengoleksi 350 poin, diikuti Pedrosa dengan 307 poin. Jika pun bisa memenangi seri penutup di Valencia, poin maksimal Pedrosa adalah 332 poin.
Sebelum Lorenzo memastikan gelarnya dalam balapan Phillip Island, di kelas Moto2 juga ada Marquez yang sukses mengamankan titel juara di kelas yang ia lakoni.
Pembalap yang juga berasal dari Spanyol tersebut memang sudah berada di posisi terdepan dalam perebutan gelar juara Moto2 dan cuma membutuhkan dua poin tambahan di dua seri terakhir—Phillip Island dan Valencia.
Maka ketika ia berhasil finis di posisi tiga, Marquez pun dipastikan tak lagi terkejar oleh rival kuatnya di klasemen pembalap, Pol Espargaro, yang mana sebenarnya memenangi balapan di Phillip Island posisi kedua dalam balapan ini sendiri ditempati oleh Anthony West.
Di klasemen sementara Moto2, dengan satu seri sisa, Marquez telah menyabet 299 poin, diikuti Espargaro dengan 260 poin. Kalau pun mampu memenangi seri penutup di Valencia, poin maksimal Espargaro adalah 285 poin.
“Selamat untuk Marquez dan Lorenzo untuk gelar juaranya (masing-masing), mereka amat pantas mendapatkannya,” puji Rossi yang finis di posisi tujuh dalam balapan MotoGP di Phillip Island kali ini, seperti dikutip Crash.
Lorenzo merebut gelar juara tak lepas dari jatuhnya sang rival utamanya Dani Pedrosa. Pedrosa gagal finish sebab terjungkal di lap pertama.
Ketika merengkuh gelar juara yang pertama di tahun 2010, Lorenzo mendapat saingan besar dari rekan setimnya sendiri, Valentino Rossi, yang sempat absen beberapa seri karena cedera.
Namun di tahun lalu, setelah Rossi pindah ke Ducati yang tidak kompetitif, lawan besar Lorenzo adalah Honda. Tak tanggung-tanggung, ia dikeroyok tiga rider tim Repsol: Pedrosa, Casey Stoner, dan Andrea Dovizioso. Ia pun kalah dari Stoner dan kehilangan gelarnya.
Di musim ini Lorenzo juga harus bertarung keras melawan Pedrosa dan Stoner — Dovizioso pindah ke Tech 3 Yamaha. Kedua musuhnya itu terus menekan dia, sampai kemudian Stoner mengalami cedera di Indianapolis dan absen tiga seri.
Pedrosa juga memberi perlawanan yang hebat buat Lorenzo dengan memenangi lima dari enam seri terakhir sebelum di Phillip Island. Namun, semua tekanan itu seketika selesai setelah Pedrosa menuai kegagalan di Australia.
“Aku sangat sangat senang dengan kompetisi ini,” ucap Lorenzo dalam jumpa pers setelah lomba.
“Kita tahu betapa sulitnya bertarung melawan pembalap-pembalap seperti Casey dan Dani, dan pabrikan seperti Honda. Sangat berat. Anda harus sangat konsisten, tak pernah bikin kesalahan, selalu berusaha finis dan sangat fokus.
“Hari ini hari istimewa buatku. Aku berterima kasih pada semua orang yang percaya dan ingin aku menang,” tuturnya.
Musim depan Lorenzo akan kembali berpartner dengan Rossi setelah “The Doctor” memutuskan berpisah dengan Ducati. Mereka akan kehilangan Stoner karena rider Australia itu telah memutuskan pensiun di akhir musim ini. (bbs/jpnn)