25 C
Medan
Friday, December 27, 2024
spot_img

Mabes Polri Gandeng Interpol

7 Pembunuh Awie Sudah di Singapura-Malaysia

MEDAN-Empat eksekutor dan tiga orang yang membantu pembunuhan Kho Wie To alias Awie dan istrinya Dora Halim, diduga sudah berada di luar negeri. Untuk mengejar ketujuh orang yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) ini, polisi harus bekerja sama dengan Interpol.

“Kalau informasi yang didapat para DPO sudah melarikan diri sampai ke Singapura dan Malaysia. Jika interpol sudah libatkan berarti petugas dari Mabes Polri sudah ikut mengejar para pelaku,” ucap Kasubid Dokliput Humas Poldasu, AKBP MP Nainggolan, Rabu (13/4).

Hal itu dilakukan karena Indonesia tidak memiliki perjanjian kerja sama ekstradisi dengan Singapura. “Itulah gunanya polisi bekerjasama dengan interpol. Dan bila interpol dilibatkan, pastinya tim dari Mabes turut memburu para pelaku ke luar negeri,” cetusnya.

Direktur Reskrim Polda Sumut, Kombes Agus Andriyanto menghindar saat ditanya wartawan terkait perkembangan kasus Awie. Ditemui sekitar pukul 14.30 WIB, kemarin, saat melintas didepan ruang Humas Mapolda Sumut Agus langsung berlari kencang.

“Polrseta,  Polrseta,” ujar Agus, sambil lari menuju Gedung Reskrim Polda Sumut dengan menggenggam berkas ditangan kanannya.

Sebelumnya, Selasa (12/4), Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hery Subiansauri mengatakan, tersangka otak pelaku (penyedia eksekutor, Red) pembunuhan Awi dan Dora Halim telah lari ke Singapura.
Disamping keterangan dua tersangka yang mengaku tidak mengenal para eksekutor, menurut Hery, larinya tersangka (Acui) ke negara tetangga merupakan salah satu dari dua kendala untuk mengungkap kasus pembunuhan pengusaha tersebut.

Sementara Kasub Bagian Pembinaan (Kasubbag Bin) Kejaksaan negeri Belawan, Siti Holijah Harahap tak menolak disebut pembunuhan Awie berhubungan dengan pelelangan kapal-kapal asing hasil tangkapan.
“Kasus pembunuhan tersebut tidak ada kaitannya dengan persangian pelelangan kapal. Baik korban maupun tersangka tidak ada ikut dalam persangingan lelang kapal,” ujar Siti Holijah.

Pihaknya mengaku pernah melakukan pelelangan kapal di Gabion, Oktober 2010. Saat ditanya kepada siapa melelang kapal tersebut dia tidak mau menjawabnya. (adl/mag-11)

7 Pembunuh Awie Sudah di Singapura-Malaysia

MEDAN-Empat eksekutor dan tiga orang yang membantu pembunuhan Kho Wie To alias Awie dan istrinya Dora Halim, diduga sudah berada di luar negeri. Untuk mengejar ketujuh orang yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) ini, polisi harus bekerja sama dengan Interpol.

“Kalau informasi yang didapat para DPO sudah melarikan diri sampai ke Singapura dan Malaysia. Jika interpol sudah libatkan berarti petugas dari Mabes Polri sudah ikut mengejar para pelaku,” ucap Kasubid Dokliput Humas Poldasu, AKBP MP Nainggolan, Rabu (13/4).

Hal itu dilakukan karena Indonesia tidak memiliki perjanjian kerja sama ekstradisi dengan Singapura. “Itulah gunanya polisi bekerjasama dengan interpol. Dan bila interpol dilibatkan, pastinya tim dari Mabes turut memburu para pelaku ke luar negeri,” cetusnya.

Direktur Reskrim Polda Sumut, Kombes Agus Andriyanto menghindar saat ditanya wartawan terkait perkembangan kasus Awie. Ditemui sekitar pukul 14.30 WIB, kemarin, saat melintas didepan ruang Humas Mapolda Sumut Agus langsung berlari kencang.

“Polrseta,  Polrseta,” ujar Agus, sambil lari menuju Gedung Reskrim Polda Sumut dengan menggenggam berkas ditangan kanannya.

Sebelumnya, Selasa (12/4), Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hery Subiansauri mengatakan, tersangka otak pelaku (penyedia eksekutor, Red) pembunuhan Awi dan Dora Halim telah lari ke Singapura.
Disamping keterangan dua tersangka yang mengaku tidak mengenal para eksekutor, menurut Hery, larinya tersangka (Acui) ke negara tetangga merupakan salah satu dari dua kendala untuk mengungkap kasus pembunuhan pengusaha tersebut.

Sementara Kasub Bagian Pembinaan (Kasubbag Bin) Kejaksaan negeri Belawan, Siti Holijah Harahap tak menolak disebut pembunuhan Awie berhubungan dengan pelelangan kapal-kapal asing hasil tangkapan.
“Kasus pembunuhan tersebut tidak ada kaitannya dengan persangian pelelangan kapal. Baik korban maupun tersangka tidak ada ikut dalam persangingan lelang kapal,” ujar Siti Holijah.

Pihaknya mengaku pernah melakukan pelelangan kapal di Gabion, Oktober 2010. Saat ditanya kepada siapa melelang kapal tersebut dia tidak mau menjawabnya. (adl/mag-11)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/