25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Nurdin Halid Digulingkan 83 Anggotanya

KPSI Ambil Alih Tugas PSSI, Suporter Medan Salat

JAKARTA-Kekuasaan Nurdin Halid di PSSI habis. Itu setelah 83 anggota PSSI pemilik suara kemarin mencabut mandat yang sebelumnya diberikan untuk pengurus edisi 2007-2011. Mosi tidak percaya ini dinyatakan untuk status ketum, wakilnya, dan anggota Exco PSSI sejak kemarin (48/2).

Untuk mengisi kekosongan kepengurusan, 83 pemilik suara tersebut membentuk Komite Penyelamatan Sepak Bola Indonesia (KPSI). “Dengan munculnya mosi tidak percaya dari pemilik suara ini, kepengurusan Nurdin Halid n
resmi sudah demisioner. Namun, PSSI dan kewenangannya tidak hilang karena orang-orangnya saja yang dinonaktifkan kemudian tugasnya diambil alih KPSI,” ungkap Wakil KPSI, Syahrial Damopolii di Jakarta kemarin (28/2).

Rapat pemilik suara PSSI itu digelar di Hotel Century, Senayan, sejak kemarin. 83 pemilik suara yang gabung dalam pertemuan pencabutan mandat itu 26 di antaranya dari Pengprov PSSI dan 57 klub dari berbagai divisi. Antara lain Persela Lamongan dan Persib Bandung. Mereka selanjutnya memberikan kewenangan kepada KPSI untuk menggelar Kongres pemilihan pengurus baru atau Kongreslub dengan deadline 60 hari setelah status demisioner Nurdin diberikan. Teknis pelaksanaan Kongres tetap mengacu kepada Statuta FIFA dan PSSI.

Kewenangan KPSI tak hanya mengurusi pergantian pengurus tapi juga diberi mandat merevisi Statuta PSSI. Mereka menilai, dasar hukum PSSI dinilai kontroversial dan hanya menguntungkan pihak tertentu. Kewenangan lainnya adalah melakukan tindakan praktis sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Indonesia.

Dalam menjalankan tugasnya, KPSI akan berkoordinasi dengan Pemerintah dan FIFA. Sebelumnya, mereka bakal bertemu Presiden FIFA untuk memberitahukan apa yang terjadi di Indonesia. Maklum, suspend membayangi Indonesia akibat intervensi pemerintah. Nasib Indonesia akan diputus FIFA dalam rapat Komite Emergency di Swiss hari ini.

“Fokus kami adalah pembenahan internal organisasi. Pembenahan tetap jalan meski nantinya PSSI di-suspend,” tukas Ketum Pengprov Sulawesi Utara tersebut.

Dikatakan Syahrial, Kongres akan diusahakan digelar lebih cepat. Ada dua tempat yang disiapkan, Jakarta dan Solo. Namun, kepastian tempat Kongres baru diketahui setelah KPSI melakukan rapat pada Senin (28/2) malam. “Rapat tadi (kemarin) hanya sebatas memastikan sikap anggota terkait kepengurusan Nurdin. Hasilnya, mereka sepakat keluarkan mosi tidak percaya dan mendemisionerkan kepengurusan Nurdin Halid. Semoga ini membawa perubahan lebih baik,” ujarnya. “Besok (hari ini), dokumen mosi tidak percaya dari anggota ini akan dikirim ke pemerintah dan FIFA. Dalam waktu dekat, kami akan beritahukan hal ini kepada Nurdin,” tegas Saleh Mukadar, sekretaris KPSI.
Dimintai komentar mengenai mosi tidak percaya itu Ketum PSSI, Nurdin Halid menolak berkomentar. Sementara Sekjen PSSI, Nugraha Besoes manyangsikan apakah itu bener-bener anggota PSSI yanga mengajukan. “Kita belum tahu daftarnya. Apakah benar yang bertandatangan itu Ketum atau Sekretarisnya masing-masing. Kita lihat saja nanti,” ujar Nugraha.

Sementara itu, PSSI akhirnya angkat bicara menyikapi keputusan Komite Banding yang mementahkan proses pencalonan Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan anggota Exco untuk periode 2011-2015.
Setelah lama ngumpet tadi malam Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid didampingi Sekjen, Nugraha Besoes dan jajaran komite eksekutif (Exco) menggelar press conference di kantor PT Liga Indoensia di bilangan Kuningan. Di hadapan puluhan media Nurdin menyatakan jika baru tadi pagi Exco PSSI secara resmi menerima laporan dari Komite Banding.

Nurdin mengungkapkan setelah laporan diterima, Exco PSSI langsung melakukan rapat untuk membahasnya. “Hari ini (kemarin, Red) mestinya Sekjen sudah sampaikan kepada anggota yang punya hak jadi peserta kongres. Tapi karena ada keputusan dari komite banding, maka proses itu tidak bisa dilakukan,” kata Nurdin Halid. Materi yang mestinya dikirimkan sekjen adalah undangan untuk datang ke kongres, materi kongres, dan nama-nama calon ketum, waketum, dan anggota Exco. “Undangan sudah disiapkan sekjen, materi sudah disiapkan stering committee. Satu yang tidak bisa dilakukan sekjen, yaitu nama-nama calon,” sambungnya.

Nurdin mengungkapkan, setelah dikaji mendalam rapat exco kemarin siang memutuskan tiga keputusan penting.terkait keluarnya keputusan komite banding Jumat kemarin. Pertama, exco berpandangan setelah keluarnya putusan komite banding itu tidak ada lagi calon. Kedua, Exco memutuskan menunda kongres dan minta arahan FIFA untuk menentukan langkah berikutnya. Ketiga,meminta FIFA untuk tidak menjatuhkan sanksi kepada Indonesia.
“Malam ini juga kami kirimkan surat ke FIFA. Semunya kami sampaikan. Karena kalau tidak disampaiakan kita nanti dianggap tidak taat azaz,” beber Nurdin.

Pria yang pernah mendekam di panjara karena kasus korupsi ini menyatakan belum tahu kapan kongres akan digelar. Semua teragantung respon dari FIFA. “Saat kita memundurkan kngres seminggu dari tanggal 19 maret menjadi 26 maret dan memindahkan lokasi dari Bintan ke Bali saja kami harus lapor dan minta persetujuan FIFA. Apalagi dalam hal sebesar ini. Ini hal baru di PSSI. Tentu kita akan taat kepada FIFA,” papar Nurdin.

Menurut Nurdin, PSSI juga akan all out berjuang meyakinkan FIFA agar tidak ada sanksi yang dijatuhkan. Untuk menghindarkan persepakbolaan dari pencekalan Nurdin menyatakan PSSI siap duduk bersama dengan pemerintah untuk mencari titik temu dari gonjang ganjing yang saat ini terjadi. “Dalam hal ini kami menunggu undangan dari pemerintah (Menpora),” ungkapnya. “Selama belum ada keputusan apapun dari FIFA organisasi PSSI akan berjalan seperti biasa.

Suporter PSMS Bakar Kafan Nurdin

Tingkat kesabaran suporter sepakbola di Medan tampaknya kian menipis. Tadi malam, ratusan suporter PSMS, Smeck Holigan melakukan melakukan doa bersama, agar pintu hati Nurdin Halid dibuka untuk mundur.

Doa bersama digelar pukul 20.30 WIB di parkiran Masjid Raya Al-Maksum di Jalan SM Raja Medan. Acara dilakukan hikmat dan khusuk dipimpin Ustadz Drs H Ridwan Piliang. Doa bersama dilakukan dengan membawa keranda mayat dengan foto Nurdin Halid serta replika jenazah lengkap dengan kain kafan yang tertulis jenazah Nurdin Halid.
Selain itu Smeck juga membawa atribut kebanggaan serta poster mengecam kepemimpinan Nurdin Halid. Doa dilakukan sebagai wujud kekecewaan para Smeck Holigan karena Nurdin Halid enggan turun.

Koordinator aksi, Bobby mengatakan, doa dilakukan untuk kemajuan PSSI dikemudian hari dengan prestasi yang baik serta manajemen yang bersih. “Kami dalam doa bersama ini meminta kepada Allah SWT untuk membuka pintu hati Nurdin Halid agar mundur dari Ketua Umum PSSI,” katanya.

Setelah doa bersama Smeck Holigan beramai-ramai membakar kain kafan yang bertuliskan Nurdin Halid serta foto-foto Nurdin Halid sebagai simbol menentang dan menolak kepemimpinan PSSI di bawah Nurdin Halid.
Setelah aksi pemabakar kain kafan Nurdin Halid para Smeck Holigan membubarkan diri dengan tertib. (ali/kmd/jpnn/mag-7)

KPSI Ambil Alih Tugas PSSI, Suporter Medan Salat

JAKARTA-Kekuasaan Nurdin Halid di PSSI habis. Itu setelah 83 anggota PSSI pemilik suara kemarin mencabut mandat yang sebelumnya diberikan untuk pengurus edisi 2007-2011. Mosi tidak percaya ini dinyatakan untuk status ketum, wakilnya, dan anggota Exco PSSI sejak kemarin (48/2).

Untuk mengisi kekosongan kepengurusan, 83 pemilik suara tersebut membentuk Komite Penyelamatan Sepak Bola Indonesia (KPSI). “Dengan munculnya mosi tidak percaya dari pemilik suara ini, kepengurusan Nurdin Halid n
resmi sudah demisioner. Namun, PSSI dan kewenangannya tidak hilang karena orang-orangnya saja yang dinonaktifkan kemudian tugasnya diambil alih KPSI,” ungkap Wakil KPSI, Syahrial Damopolii di Jakarta kemarin (28/2).

Rapat pemilik suara PSSI itu digelar di Hotel Century, Senayan, sejak kemarin. 83 pemilik suara yang gabung dalam pertemuan pencabutan mandat itu 26 di antaranya dari Pengprov PSSI dan 57 klub dari berbagai divisi. Antara lain Persela Lamongan dan Persib Bandung. Mereka selanjutnya memberikan kewenangan kepada KPSI untuk menggelar Kongres pemilihan pengurus baru atau Kongreslub dengan deadline 60 hari setelah status demisioner Nurdin diberikan. Teknis pelaksanaan Kongres tetap mengacu kepada Statuta FIFA dan PSSI.

Kewenangan KPSI tak hanya mengurusi pergantian pengurus tapi juga diberi mandat merevisi Statuta PSSI. Mereka menilai, dasar hukum PSSI dinilai kontroversial dan hanya menguntungkan pihak tertentu. Kewenangan lainnya adalah melakukan tindakan praktis sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Indonesia.

Dalam menjalankan tugasnya, KPSI akan berkoordinasi dengan Pemerintah dan FIFA. Sebelumnya, mereka bakal bertemu Presiden FIFA untuk memberitahukan apa yang terjadi di Indonesia. Maklum, suspend membayangi Indonesia akibat intervensi pemerintah. Nasib Indonesia akan diputus FIFA dalam rapat Komite Emergency di Swiss hari ini.

“Fokus kami adalah pembenahan internal organisasi. Pembenahan tetap jalan meski nantinya PSSI di-suspend,” tukas Ketum Pengprov Sulawesi Utara tersebut.

Dikatakan Syahrial, Kongres akan diusahakan digelar lebih cepat. Ada dua tempat yang disiapkan, Jakarta dan Solo. Namun, kepastian tempat Kongres baru diketahui setelah KPSI melakukan rapat pada Senin (28/2) malam. “Rapat tadi (kemarin) hanya sebatas memastikan sikap anggota terkait kepengurusan Nurdin. Hasilnya, mereka sepakat keluarkan mosi tidak percaya dan mendemisionerkan kepengurusan Nurdin Halid. Semoga ini membawa perubahan lebih baik,” ujarnya. “Besok (hari ini), dokumen mosi tidak percaya dari anggota ini akan dikirim ke pemerintah dan FIFA. Dalam waktu dekat, kami akan beritahukan hal ini kepada Nurdin,” tegas Saleh Mukadar, sekretaris KPSI.
Dimintai komentar mengenai mosi tidak percaya itu Ketum PSSI, Nurdin Halid menolak berkomentar. Sementara Sekjen PSSI, Nugraha Besoes manyangsikan apakah itu bener-bener anggota PSSI yanga mengajukan. “Kita belum tahu daftarnya. Apakah benar yang bertandatangan itu Ketum atau Sekretarisnya masing-masing. Kita lihat saja nanti,” ujar Nugraha.

Sementara itu, PSSI akhirnya angkat bicara menyikapi keputusan Komite Banding yang mementahkan proses pencalonan Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan anggota Exco untuk periode 2011-2015.
Setelah lama ngumpet tadi malam Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid didampingi Sekjen, Nugraha Besoes dan jajaran komite eksekutif (Exco) menggelar press conference di kantor PT Liga Indoensia di bilangan Kuningan. Di hadapan puluhan media Nurdin menyatakan jika baru tadi pagi Exco PSSI secara resmi menerima laporan dari Komite Banding.

Nurdin mengungkapkan setelah laporan diterima, Exco PSSI langsung melakukan rapat untuk membahasnya. “Hari ini (kemarin, Red) mestinya Sekjen sudah sampaikan kepada anggota yang punya hak jadi peserta kongres. Tapi karena ada keputusan dari komite banding, maka proses itu tidak bisa dilakukan,” kata Nurdin Halid. Materi yang mestinya dikirimkan sekjen adalah undangan untuk datang ke kongres, materi kongres, dan nama-nama calon ketum, waketum, dan anggota Exco. “Undangan sudah disiapkan sekjen, materi sudah disiapkan stering committee. Satu yang tidak bisa dilakukan sekjen, yaitu nama-nama calon,” sambungnya.

Nurdin mengungkapkan, setelah dikaji mendalam rapat exco kemarin siang memutuskan tiga keputusan penting.terkait keluarnya keputusan komite banding Jumat kemarin. Pertama, exco berpandangan setelah keluarnya putusan komite banding itu tidak ada lagi calon. Kedua, Exco memutuskan menunda kongres dan minta arahan FIFA untuk menentukan langkah berikutnya. Ketiga,meminta FIFA untuk tidak menjatuhkan sanksi kepada Indonesia.
“Malam ini juga kami kirimkan surat ke FIFA. Semunya kami sampaikan. Karena kalau tidak disampaiakan kita nanti dianggap tidak taat azaz,” beber Nurdin.

Pria yang pernah mendekam di panjara karena kasus korupsi ini menyatakan belum tahu kapan kongres akan digelar. Semua teragantung respon dari FIFA. “Saat kita memundurkan kngres seminggu dari tanggal 19 maret menjadi 26 maret dan memindahkan lokasi dari Bintan ke Bali saja kami harus lapor dan minta persetujuan FIFA. Apalagi dalam hal sebesar ini. Ini hal baru di PSSI. Tentu kita akan taat kepada FIFA,” papar Nurdin.

Menurut Nurdin, PSSI juga akan all out berjuang meyakinkan FIFA agar tidak ada sanksi yang dijatuhkan. Untuk menghindarkan persepakbolaan dari pencekalan Nurdin menyatakan PSSI siap duduk bersama dengan pemerintah untuk mencari titik temu dari gonjang ganjing yang saat ini terjadi. “Dalam hal ini kami menunggu undangan dari pemerintah (Menpora),” ungkapnya. “Selama belum ada keputusan apapun dari FIFA organisasi PSSI akan berjalan seperti biasa.

Suporter PSMS Bakar Kafan Nurdin

Tingkat kesabaran suporter sepakbola di Medan tampaknya kian menipis. Tadi malam, ratusan suporter PSMS, Smeck Holigan melakukan melakukan doa bersama, agar pintu hati Nurdin Halid dibuka untuk mundur.

Doa bersama digelar pukul 20.30 WIB di parkiran Masjid Raya Al-Maksum di Jalan SM Raja Medan. Acara dilakukan hikmat dan khusuk dipimpin Ustadz Drs H Ridwan Piliang. Doa bersama dilakukan dengan membawa keranda mayat dengan foto Nurdin Halid serta replika jenazah lengkap dengan kain kafan yang tertulis jenazah Nurdin Halid.
Selain itu Smeck juga membawa atribut kebanggaan serta poster mengecam kepemimpinan Nurdin Halid. Doa dilakukan sebagai wujud kekecewaan para Smeck Holigan karena Nurdin Halid enggan turun.

Koordinator aksi, Bobby mengatakan, doa dilakukan untuk kemajuan PSSI dikemudian hari dengan prestasi yang baik serta manajemen yang bersih. “Kami dalam doa bersama ini meminta kepada Allah SWT untuk membuka pintu hati Nurdin Halid agar mundur dari Ketua Umum PSSI,” katanya.

Setelah doa bersama Smeck Holigan beramai-ramai membakar kain kafan yang bertuliskan Nurdin Halid serta foto-foto Nurdin Halid sebagai simbol menentang dan menolak kepemimpinan PSSI di bawah Nurdin Halid.
Setelah aksi pemabakar kain kafan Nurdin Halid para Smeck Holigan membubarkan diri dengan tertib. (ali/kmd/jpnn/mag-7)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/