26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ustad Jefry Bius Ribuan Warga Tebingtinggi

Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1434 Hijriah

TEBINGTINGGI- Berkisar seribuan warga umat muslim di Kota Tebingtinggi  terpukau saat mendengarkan taushiyah agama Ustad kondang asal Ibu Kota Jakarta, Ustad Jefry Al Buchori pada acara Tabligh Akbar menyambut Tahun Baru 1 Muharram 1434 Hijriah yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Tebingtinggi, di Lapangan Merdeka Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi,Selasa  (13/11).

USTAD JEFRY: Taushiyah agama  disampaikan Ustadz Jefry Al Buchori   Lapangan Merdeka Kota Tebingtinggi, Rabu (13/11).//sopian/sumut pos
USTAD JEFRY: Taushiyah agama yang disampaikan Ustadz Jefry Al Buchori di Lapangan Merdeka Kota Tebingtinggi, Rabu (13/11).//sopian/sumut pos

Acara langsung dibuka Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan dan turut dihadiri Kapolres AKBP Andi Rian Djayadi, Kakan Kemenag Drs Hasful Husnain SH, Ketua MUI Drs Ahmad Dalil Harahap, para tokoh agama dan ribuan ibu-ibu pengajian Majelis Taklim itu diwarnai dengan acara tepung tawar jemaah haji asal Kota Tebingtinggi yang tiba dengan selamat ditanah air pada Senin malam.

Dalam tauziahnya,Ustadz Jefry Al Buchori yang akrab disapa Uje menjelaskan pengertian agama yaitu bagaimana menyampaikan seputar keutamaan dan keagungan Nabi Muhammad SAW yang diharapkan syafa’atnya pada hari akhirat nanti. “Salah satu ciri-ciri orang yang pelit adalah ketika mendengar nama Nabi Muhammad SAW, dia tidak mau bersehlawat kepada beliau. Jadi, kalau ingin mendapat syafaat dari Rasulullah SAW, maka rajin-rajin berselawat dan jangan lupa sampaikan salam dan selawat ketika mendengar namanya,” pesan Ustad Uje.

Di hadapan ribuan ribuan umat muslim Kota Tebingtinggi, Uje juga mengingatkan agar dalam setiap berdoa jangan hanya memohon dipanjangkan umur saja, melainkan juga mohon kepada Allah agar diberi umur yang berkah dan bermanfaat.

Digambarkannya, bahwa kita sering kali lupa ketika berdoa kepada Allah SWT selalu meminta umur yang panjang, padahal umur yang panjang tapi jika tidak diberkahi oleh Allah malah akan menghantarkan kita kepada perbuatan dosa. “Jadi, yang paling utama adalah umur yang berkat dan bermanfaat,” tukas Uje.
Disisi lain, Ustadz Jefry juga menyampaikan perlunya kita untuk senantiasa mengingat kematian, sebab saat ini umat islam banyak yang lupa soal yang satu itu. “Semua orang yakin pasti akan mati, bahkan cukup sering kita di ingatkan soal kematian saat kita melihat orang yang sudah meninggal dunia, tapi kita sering lupa dan jarang orang yang bersiap-siap dalam menghadapi kematian tersebut. Untuk itu, selalu lah kita berdoa agar diberi umur yang berkat dan bermanfaat sehingga kita memiliki bekal yang cukup disaat kematian menghampiri kita,”ungkap Uje.

Sebelumnya, Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan mengatakan, proses Hijrah (berpindah ) pada hakikatnya adalah melakukan perubahan menuju kearah kebaikan. Peringatan Tahun Baru Hijriah yang setiap tahun kita laksanakan ini merupakan momentum kita untuk introspeksi dan evaluasi diri. “Kalau zaman Rasulullah dulu, proses hijrah adalah pindah ke daerah yang lebih baik, aman dan tentram, sedangkan saat ini mari kita berhijrah dari hal-hal yang buruk ke arah yang lebih baik,”bilang Umar Hasibuan.

Sedangkan kepada para jemaah haji asal Kota Tebingtinggi yang baru tiba ditanah air, Umar Zunaidi berpesan agar menjaga empat sifat utama yang dilakukan saat menunaikan ibadah haji ditanah suci Makkah yakni, sabar, syukur, ikhlas dan bertaqwa kepada Allah SWT.
“Tetaplah jaga empat sifat utama, sabar, syukur, ikhlas dan taqwa agar ibadah haji yang telah kita lakukan menjadi mabrur dan diterima Allah SWT. Bergabunglah dengan IPHI (Ikatan Persudaraan Haji Indonesia) sebab disana banyak manfaatnya antara lain, sudah ada koperasi dan perkumpulan majelis taklimnya,”pesan Umar. (mag-3)

Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1434 Hijriah

TEBINGTINGGI- Berkisar seribuan warga umat muslim di Kota Tebingtinggi  terpukau saat mendengarkan taushiyah agama Ustad kondang asal Ibu Kota Jakarta, Ustad Jefry Al Buchori pada acara Tabligh Akbar menyambut Tahun Baru 1 Muharram 1434 Hijriah yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Tebingtinggi, di Lapangan Merdeka Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi,Selasa  (13/11).

USTAD JEFRY: Taushiyah agama  disampaikan Ustadz Jefry Al Buchori   Lapangan Merdeka Kota Tebingtinggi, Rabu (13/11).//sopian/sumut pos
USTAD JEFRY: Taushiyah agama yang disampaikan Ustadz Jefry Al Buchori di Lapangan Merdeka Kota Tebingtinggi, Rabu (13/11).//sopian/sumut pos

Acara langsung dibuka Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan dan turut dihadiri Kapolres AKBP Andi Rian Djayadi, Kakan Kemenag Drs Hasful Husnain SH, Ketua MUI Drs Ahmad Dalil Harahap, para tokoh agama dan ribuan ibu-ibu pengajian Majelis Taklim itu diwarnai dengan acara tepung tawar jemaah haji asal Kota Tebingtinggi yang tiba dengan selamat ditanah air pada Senin malam.

Dalam tauziahnya,Ustadz Jefry Al Buchori yang akrab disapa Uje menjelaskan pengertian agama yaitu bagaimana menyampaikan seputar keutamaan dan keagungan Nabi Muhammad SAW yang diharapkan syafa’atnya pada hari akhirat nanti. “Salah satu ciri-ciri orang yang pelit adalah ketika mendengar nama Nabi Muhammad SAW, dia tidak mau bersehlawat kepada beliau. Jadi, kalau ingin mendapat syafaat dari Rasulullah SAW, maka rajin-rajin berselawat dan jangan lupa sampaikan salam dan selawat ketika mendengar namanya,” pesan Ustad Uje.

Di hadapan ribuan ribuan umat muslim Kota Tebingtinggi, Uje juga mengingatkan agar dalam setiap berdoa jangan hanya memohon dipanjangkan umur saja, melainkan juga mohon kepada Allah agar diberi umur yang berkah dan bermanfaat.

Digambarkannya, bahwa kita sering kali lupa ketika berdoa kepada Allah SWT selalu meminta umur yang panjang, padahal umur yang panjang tapi jika tidak diberkahi oleh Allah malah akan menghantarkan kita kepada perbuatan dosa. “Jadi, yang paling utama adalah umur yang berkat dan bermanfaat,” tukas Uje.
Disisi lain, Ustadz Jefry juga menyampaikan perlunya kita untuk senantiasa mengingat kematian, sebab saat ini umat islam banyak yang lupa soal yang satu itu. “Semua orang yakin pasti akan mati, bahkan cukup sering kita di ingatkan soal kematian saat kita melihat orang yang sudah meninggal dunia, tapi kita sering lupa dan jarang orang yang bersiap-siap dalam menghadapi kematian tersebut. Untuk itu, selalu lah kita berdoa agar diberi umur yang berkat dan bermanfaat sehingga kita memiliki bekal yang cukup disaat kematian menghampiri kita,”ungkap Uje.

Sebelumnya, Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan mengatakan, proses Hijrah (berpindah ) pada hakikatnya adalah melakukan perubahan menuju kearah kebaikan. Peringatan Tahun Baru Hijriah yang setiap tahun kita laksanakan ini merupakan momentum kita untuk introspeksi dan evaluasi diri. “Kalau zaman Rasulullah dulu, proses hijrah adalah pindah ke daerah yang lebih baik, aman dan tentram, sedangkan saat ini mari kita berhijrah dari hal-hal yang buruk ke arah yang lebih baik,”bilang Umar Hasibuan.

Sedangkan kepada para jemaah haji asal Kota Tebingtinggi yang baru tiba ditanah air, Umar Zunaidi berpesan agar menjaga empat sifat utama yang dilakukan saat menunaikan ibadah haji ditanah suci Makkah yakni, sabar, syukur, ikhlas dan bertaqwa kepada Allah SWT.
“Tetaplah jaga empat sifat utama, sabar, syukur, ikhlas dan taqwa agar ibadah haji yang telah kita lakukan menjadi mabrur dan diterima Allah SWT. Bergabunglah dengan IPHI (Ikatan Persudaraan Haji Indonesia) sebab disana banyak manfaatnya antara lain, sudah ada koperasi dan perkumpulan majelis taklimnya,”pesan Umar. (mag-3)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/