29 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Pendaftaran Amri-RE Ricuh

Aksi saling dorong dan nyaris bentrok antara Satuan Tugas (Satgas) Demokrat dengan para wartawan terjadi saat Amri Tambunan dan RE Nainggolan mendaftar di KPUD Sumut, kemarin. Kericuhan yang sempat terjadi itu, pada akhirnya membuat salah satu bagian pintu kaca Kantor Sekretariat KPU Sumut lepas. Untungnya, pintu kaca tersebut tidak sampai pecah.

“Harusnya kita (wartawan, Red) jangan dilarang. Ini malah kita yang dilarang, dan simpatisan partai yang malah banyak masuk ke dalam kantor KPU Sumut. Kita (wartawan, Red) kan kerja, kalau simpatisan itu hanya melihat-lihat saja. Kecuali fungsionaris partai dan calonnya sendiri,” kata Budi, salah seorang wartawan elektronik.

“Tadi sudah emosi sekali saya, kalau tadi tidak langsung dikendalikan petugas polisi yang kemudian memperbolehkan masuk, mau saya tendang saja pintunya biar sekalian pecah. Terlalu berlebihan penjagaannya,” tambah Budi.

Hal itu dibenarkan Triadi, fotografer salah satu media cetak di Medan. Dikatakannya, kejadian itu menunjukkan jika Partai Demokrat tidak mempersiapkan pendaftaran dengan baik dan terkesan apa adanya. “Harusnya kita tidak dihalangi karena mereka para calon yang memang mesti dipublikasikan. Ini penjagaannya terlalu ketat, arogan benar satgas-satgas yang mengawal pasangan calon mereka itu,” tukas Triadi.
Kericuhan membuat sejumlah fungsionaris DPD I Partai Demokrat Sumut, terengah-engah tiba di aula lantai dua Kantor Sekretariat KPU Sumut. Seperti Sekretaris DPD I Partai Demokrat Sumut, Tahan Manahan Panggabean, yang tiba di aula tepat pukul 16.25 WIB.

Ketua DPD I Demokrat Sumut, HT Milwan, yang tiba sesaat kemudian sekira pukul 16.30 WIB, dan secara berurutan Sutan Bhatoegana, Jhony Allen Marbun, Saleh Bangun dan fungsionaris lainnya serta pasangan calon Demokrat, Amri Tambunan dan RE Nainggolan juga terlihat terengah-engah.
Bahkan, Amri Tambunan yang mengenakan kemeja warna putih langsung duduk di kursi pendaftaran yang berhadapan langsung dengan Ketua KPU Sumut, Irham Buana Nasution, terlihat lemas dan berkeringat. Sedangkan RE Nainggolan yang saat itu mengenakan kemeja warna biru, masih tampak lebih segar dengan melontarkan senyum kepada para wartawan yang meliput.

Tak berapa lama, Ketua KPU Sumut Irham Buana Nasution, membuka proses pendaftaran pasangan calon yang hanya diusung Partai Demokrat tersebut.
“Kita sudah menunggu dari kemarin (Kamis, Red), namun ternyata pasangan yang ditunggu-tunggu baru sekarang datangnya. Meski pendaftaran akan ditutup hingga pukul 24.00 WIB, tapi sepertinya ini menjadi pasangan terakhir yang mendaftar. Setelah pendaftaran ini, akan dilanjutkan pemeriksaan kesehatan menyeluruh para pasangan calon selama dua hari, dari besok (hari ini, red) dan Minggu (18/11), dimulai pukul 07.30 WIB. Nanti pihak kami akan mendampingi pemeriksaan kesehatan menyeluruh, dari jasmani dan rohani. Dan pasangan calon yang terakhir ini, hanya diusung oleh Partai Demokrat yang memiliki 27 kursi di dewan,” ucap Irham.

Terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Jhony Allen Marbun membantah dugaan batalnya pendaftaran pasangan Amri Tambunan-RE Nainggolan ke KPU Sumut yang sedianya dilakukan Kamis (15/11) molor menjadi Jumat (16/11), dipicu ada persoalan di internal Demokrat.

Jhony mengatakan, melesetnya rencana itu semata-mata karena persoalan teknis, yakni terlambatnya penerbangan dari Jakarta ke Medan, Kamis (15/11) sore. Ditambah lagi, rombongan para elit Demokrat jumlahnya banyak dan terpencar dalam dua pesawat.

“Ini semata karena pesawatnya dan rombongan sulit bisa kumpul di satu titik dalam waktu bersamaan. Karena ada sekitar 40 orang rombongan itu,” ujar Jhony Allen yang dihubungi koran ini dari Jakarta, kemarin (16/11). Dia sendiri sudah berada di Medan untuk ikut mengantar pendaftaran Amri-RE Nainggolan ke KPU Sumut.

Dia tegaskan, pengusungan Amri-RE sudah merupakan keputusan bulat dan tidak ada lagi persoalan di internal partai berlambang mercy itu. “Jadi nggak ada masalah. surat-surat sudah beres, ada dari Majelis Tinggi, ada dari DPP,” imbuh anggota DPR itu.

Ketua Tim Penjaringan Cagub Sumut DPP Demokrat itu mengatakan, meski Amri-RE merupakan pasangan tiba-tiba, namun secara prinsip masih sesuai dengan rencana awal Demokrat.”Karena dari awal yang disodorkan ke Majelis Tinggi kan nama Amri dan Sutan Bathoegana. Tapi memang, kalau akhirnya Amri berpasangan dengan RE, ini sama sekali di luar prediksi. Para pengamat juga tak pernah memprediksikan ada pasangan Amri-RE,” beber Jhony.
Jhony sendiri mengaku kaget bila belakangan yang terbentuk adalah pasangan tersebut, setelah melewati serangkaian proses alot dan panas di internal Demokrat. “Dan yang membuat saya kaget, ternyata Amri dan RE itu sudah lama saling kenal. Mereka berkawan sejak remaja, sudah satu kelas sejak di APDN (Akedemi Pemerintahan Dalam Negeri di Medan tahun 1977, red),” cerita Jhony.

Menurut Jhony, perkawanan Amri-Jhony bakal membawa dampak positif saat menghadapi pilgub dan saat memimpin Sumut jika menang nantinya. “Ini pasangan cocok, seksi, sudah kenal lama, sudah ada chemistry,” imbuhnya.

Dia katakan, para petinggi Demokrat dan kader akan habis-habisan untuk memenangkan pasangan ini. Ketum Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekjen Demokrat Edhi Baskoro Yudhoyono alias Ibas, akan turun langsung di panggung kampanye. (ari/sam)

Aksi saling dorong dan nyaris bentrok antara Satuan Tugas (Satgas) Demokrat dengan para wartawan terjadi saat Amri Tambunan dan RE Nainggolan mendaftar di KPUD Sumut, kemarin. Kericuhan yang sempat terjadi itu, pada akhirnya membuat salah satu bagian pintu kaca Kantor Sekretariat KPU Sumut lepas. Untungnya, pintu kaca tersebut tidak sampai pecah.

“Harusnya kita (wartawan, Red) jangan dilarang. Ini malah kita yang dilarang, dan simpatisan partai yang malah banyak masuk ke dalam kantor KPU Sumut. Kita (wartawan, Red) kan kerja, kalau simpatisan itu hanya melihat-lihat saja. Kecuali fungsionaris partai dan calonnya sendiri,” kata Budi, salah seorang wartawan elektronik.

“Tadi sudah emosi sekali saya, kalau tadi tidak langsung dikendalikan petugas polisi yang kemudian memperbolehkan masuk, mau saya tendang saja pintunya biar sekalian pecah. Terlalu berlebihan penjagaannya,” tambah Budi.

Hal itu dibenarkan Triadi, fotografer salah satu media cetak di Medan. Dikatakannya, kejadian itu menunjukkan jika Partai Demokrat tidak mempersiapkan pendaftaran dengan baik dan terkesan apa adanya. “Harusnya kita tidak dihalangi karena mereka para calon yang memang mesti dipublikasikan. Ini penjagaannya terlalu ketat, arogan benar satgas-satgas yang mengawal pasangan calon mereka itu,” tukas Triadi.
Kericuhan membuat sejumlah fungsionaris DPD I Partai Demokrat Sumut, terengah-engah tiba di aula lantai dua Kantor Sekretariat KPU Sumut. Seperti Sekretaris DPD I Partai Demokrat Sumut, Tahan Manahan Panggabean, yang tiba di aula tepat pukul 16.25 WIB.

Ketua DPD I Demokrat Sumut, HT Milwan, yang tiba sesaat kemudian sekira pukul 16.30 WIB, dan secara berurutan Sutan Bhatoegana, Jhony Allen Marbun, Saleh Bangun dan fungsionaris lainnya serta pasangan calon Demokrat, Amri Tambunan dan RE Nainggolan juga terlihat terengah-engah.
Bahkan, Amri Tambunan yang mengenakan kemeja warna putih langsung duduk di kursi pendaftaran yang berhadapan langsung dengan Ketua KPU Sumut, Irham Buana Nasution, terlihat lemas dan berkeringat. Sedangkan RE Nainggolan yang saat itu mengenakan kemeja warna biru, masih tampak lebih segar dengan melontarkan senyum kepada para wartawan yang meliput.

Tak berapa lama, Ketua KPU Sumut Irham Buana Nasution, membuka proses pendaftaran pasangan calon yang hanya diusung Partai Demokrat tersebut.
“Kita sudah menunggu dari kemarin (Kamis, Red), namun ternyata pasangan yang ditunggu-tunggu baru sekarang datangnya. Meski pendaftaran akan ditutup hingga pukul 24.00 WIB, tapi sepertinya ini menjadi pasangan terakhir yang mendaftar. Setelah pendaftaran ini, akan dilanjutkan pemeriksaan kesehatan menyeluruh para pasangan calon selama dua hari, dari besok (hari ini, red) dan Minggu (18/11), dimulai pukul 07.30 WIB. Nanti pihak kami akan mendampingi pemeriksaan kesehatan menyeluruh, dari jasmani dan rohani. Dan pasangan calon yang terakhir ini, hanya diusung oleh Partai Demokrat yang memiliki 27 kursi di dewan,” ucap Irham.

Terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Jhony Allen Marbun membantah dugaan batalnya pendaftaran pasangan Amri Tambunan-RE Nainggolan ke KPU Sumut yang sedianya dilakukan Kamis (15/11) molor menjadi Jumat (16/11), dipicu ada persoalan di internal Demokrat.

Jhony mengatakan, melesetnya rencana itu semata-mata karena persoalan teknis, yakni terlambatnya penerbangan dari Jakarta ke Medan, Kamis (15/11) sore. Ditambah lagi, rombongan para elit Demokrat jumlahnya banyak dan terpencar dalam dua pesawat.

“Ini semata karena pesawatnya dan rombongan sulit bisa kumpul di satu titik dalam waktu bersamaan. Karena ada sekitar 40 orang rombongan itu,” ujar Jhony Allen yang dihubungi koran ini dari Jakarta, kemarin (16/11). Dia sendiri sudah berada di Medan untuk ikut mengantar pendaftaran Amri-RE Nainggolan ke KPU Sumut.

Dia tegaskan, pengusungan Amri-RE sudah merupakan keputusan bulat dan tidak ada lagi persoalan di internal partai berlambang mercy itu. “Jadi nggak ada masalah. surat-surat sudah beres, ada dari Majelis Tinggi, ada dari DPP,” imbuh anggota DPR itu.

Ketua Tim Penjaringan Cagub Sumut DPP Demokrat itu mengatakan, meski Amri-RE merupakan pasangan tiba-tiba, namun secara prinsip masih sesuai dengan rencana awal Demokrat.”Karena dari awal yang disodorkan ke Majelis Tinggi kan nama Amri dan Sutan Bathoegana. Tapi memang, kalau akhirnya Amri berpasangan dengan RE, ini sama sekali di luar prediksi. Para pengamat juga tak pernah memprediksikan ada pasangan Amri-RE,” beber Jhony.
Jhony sendiri mengaku kaget bila belakangan yang terbentuk adalah pasangan tersebut, setelah melewati serangkaian proses alot dan panas di internal Demokrat. “Dan yang membuat saya kaget, ternyata Amri dan RE itu sudah lama saling kenal. Mereka berkawan sejak remaja, sudah satu kelas sejak di APDN (Akedemi Pemerintahan Dalam Negeri di Medan tahun 1977, red),” cerita Jhony.

Menurut Jhony, perkawanan Amri-Jhony bakal membawa dampak positif saat menghadapi pilgub dan saat memimpin Sumut jika menang nantinya. “Ini pasangan cocok, seksi, sudah kenal lama, sudah ada chemistry,” imbuhnya.

Dia katakan, para petinggi Demokrat dan kader akan habis-habisan untuk memenangkan pasangan ini. Ketum Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekjen Demokrat Edhi Baskoro Yudhoyono alias Ibas, akan turun langsung di panggung kampanye. (ari/sam)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/