26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Di Matteo Dipecat

TURIN- Nasib Roberto Di Matteo sebagai pelatih Chelsea sudah tamat. Menyusul kekalahan 0-3 atas Juventus, Rabu (21/11) dini hari WIB, pelatih asal Italia langsung diberhentikan oleh pemilik Chelsea, Roman Abramovic.

Menurut Marca, pemecatan itu dipicu oleh semakin tipisnya peluang Chelsea mempertahankan gelar Liga Champions. Keputusan pemecatan itu diumumkan secara resmi di situs klub asal London itu.
“Chelsea Football Club sudah berpisah pagi ini dengan pelatih Roberto Di Matteo. Pemilik klub dan dewan klub merasa perubahan harus dilakukan agar klub melangkah ke arah yang benar,” demikian pernyataan resmi Chelsea.

Lebih lanjut manajemen Chelsea mengungkapkan, saat ini mereka menghadapi tugas berat untuk melangkah ke babak knock-out Liga Champions, begitu juga peluang mereka untuk tetap bersaing di papan atas Premier League.

“Target kami adalah tetap kompetitif. Pemilik dan dewan klub ingin mengucapkan terima kasih kepada Roberto (Di Matteo, Red) atas apa yang telah dilakukannya untuk klub sejak Maret,” lanjut pernyataan itu.

Pemecatan ini datang enam bulan setelah Di Matteo mengantarkan Chelsea juara Liga Champions untuk kali pertama. Di Matteo sendiri menggantikan Andre Villas-Boas yang juga dipecat Abramovich pada Maret 2012 lalu. Chelsea sendiri akan segera mengumumkan pelatih pengganti Di Matteo. Namun, media-media Inggris meyakini Abramovich akan menunjuk mantan pelatih Liverpool, Rafael Benitez untuk menjadi pelatih sementara hingga akhir musim.

Sementara itu, berdasarkan sejarah Liga Champions sejak 1992, belum pernah ada juara bertahan yang tersingkir di fase grup dalam musim berikutnya. Chelsea kini dalam tantangan tak menjadi pemecah telur statistik tersebut.

Ya, gara-gara kekalahan tiga gol tanpa balas dari Juventus di Turin kemarin, kans Chelsea lolos ke babak 16 besar semakin kecil. Untuk lolos, Chelsea yang kini mengoleksi 7 poin tidak hanya dituntut menang saat menjamu FC Nordsjaelland di matchday terakhir (5/12). Tapi, juga berharap Juve (9 poin) kalah di kandang Shakhtar Donetsk. Shakhtar telah memastikan lolos (10 poin) seusai menang 5-2 atas Nordsjaelland.

Yang jadi masalah bagi Chelsea, Shakhtar dan Juve tidak harus saling mengalahkan. Bermain aman alias seri saja sudah menguntungkan bagi kedua tim. Juve lolos, sedangkan Shakhtar berhak finis juara grup. “Realistis, Juve memiliki kans bagus. Shakhtar sudah memastikan lolos dan mereka tidak harus mengambil risiko,” kata kiper Chelsea Petr Cech dengan nada pasrah.

Terkait kekalahan timnya, Cech mengatakan apabila Juve memang layak meraih kemenangan. “Kami memulai laga dengan bagus dan menghasilkan peluang. Tapi, peluang saja tidak cukup apabila Anda tidak mampu memanfaatkannya. Itulah yang membedakan kami dengan Juventus,” jelas pemain yang kemarin jadi kapten tim itu.

Sementara itu, Juve merasa belum pantas berkacak pinggang. Kubu Nyonya Tua sadar apabila mereka juga masih membutuhkan poin untuk melenggang ke 16 besar. “Ini sebenarnya menjengkelkan, karena kami belum merayakan lolos ke fase knockout, sekalipun baru saja meraih kemenangan fantastis atas tim yang berstatus juara bertahan,” kata defender Juve Giorgio Chiellini seperti dilansir Football Italia.

Chiellini juga menilai pertandingan di kandang Shakhtar tetap tidak akan berjalan mudah bagi Juve. “Kami memang hanya membutuhkan satu poin. Tapi, kami tahu itu sangat berisiko. Shakhtar sangat tangguh di kandangnya dan mereka tentu juga menginginkan hasil terbaik di depan pendukungnya sendiri,” tutur defender internasional Italia tersebut. (dns/bas/jpnn)

TURIN- Nasib Roberto Di Matteo sebagai pelatih Chelsea sudah tamat. Menyusul kekalahan 0-3 atas Juventus, Rabu (21/11) dini hari WIB, pelatih asal Italia langsung diberhentikan oleh pemilik Chelsea, Roman Abramovic.

Menurut Marca, pemecatan itu dipicu oleh semakin tipisnya peluang Chelsea mempertahankan gelar Liga Champions. Keputusan pemecatan itu diumumkan secara resmi di situs klub asal London itu.
“Chelsea Football Club sudah berpisah pagi ini dengan pelatih Roberto Di Matteo. Pemilik klub dan dewan klub merasa perubahan harus dilakukan agar klub melangkah ke arah yang benar,” demikian pernyataan resmi Chelsea.

Lebih lanjut manajemen Chelsea mengungkapkan, saat ini mereka menghadapi tugas berat untuk melangkah ke babak knock-out Liga Champions, begitu juga peluang mereka untuk tetap bersaing di papan atas Premier League.

“Target kami adalah tetap kompetitif. Pemilik dan dewan klub ingin mengucapkan terima kasih kepada Roberto (Di Matteo, Red) atas apa yang telah dilakukannya untuk klub sejak Maret,” lanjut pernyataan itu.

Pemecatan ini datang enam bulan setelah Di Matteo mengantarkan Chelsea juara Liga Champions untuk kali pertama. Di Matteo sendiri menggantikan Andre Villas-Boas yang juga dipecat Abramovich pada Maret 2012 lalu. Chelsea sendiri akan segera mengumumkan pelatih pengganti Di Matteo. Namun, media-media Inggris meyakini Abramovich akan menunjuk mantan pelatih Liverpool, Rafael Benitez untuk menjadi pelatih sementara hingga akhir musim.

Sementara itu, berdasarkan sejarah Liga Champions sejak 1992, belum pernah ada juara bertahan yang tersingkir di fase grup dalam musim berikutnya. Chelsea kini dalam tantangan tak menjadi pemecah telur statistik tersebut.

Ya, gara-gara kekalahan tiga gol tanpa balas dari Juventus di Turin kemarin, kans Chelsea lolos ke babak 16 besar semakin kecil. Untuk lolos, Chelsea yang kini mengoleksi 7 poin tidak hanya dituntut menang saat menjamu FC Nordsjaelland di matchday terakhir (5/12). Tapi, juga berharap Juve (9 poin) kalah di kandang Shakhtar Donetsk. Shakhtar telah memastikan lolos (10 poin) seusai menang 5-2 atas Nordsjaelland.

Yang jadi masalah bagi Chelsea, Shakhtar dan Juve tidak harus saling mengalahkan. Bermain aman alias seri saja sudah menguntungkan bagi kedua tim. Juve lolos, sedangkan Shakhtar berhak finis juara grup. “Realistis, Juve memiliki kans bagus. Shakhtar sudah memastikan lolos dan mereka tidak harus mengambil risiko,” kata kiper Chelsea Petr Cech dengan nada pasrah.

Terkait kekalahan timnya, Cech mengatakan apabila Juve memang layak meraih kemenangan. “Kami memulai laga dengan bagus dan menghasilkan peluang. Tapi, peluang saja tidak cukup apabila Anda tidak mampu memanfaatkannya. Itulah yang membedakan kami dengan Juventus,” jelas pemain yang kemarin jadi kapten tim itu.

Sementara itu, Juve merasa belum pantas berkacak pinggang. Kubu Nyonya Tua sadar apabila mereka juga masih membutuhkan poin untuk melenggang ke 16 besar. “Ini sebenarnya menjengkelkan, karena kami belum merayakan lolos ke fase knockout, sekalipun baru saja meraih kemenangan fantastis atas tim yang berstatus juara bertahan,” kata defender Juve Giorgio Chiellini seperti dilansir Football Italia.

Chiellini juga menilai pertandingan di kandang Shakhtar tetap tidak akan berjalan mudah bagi Juve. “Kami memang hanya membutuhkan satu poin. Tapi, kami tahu itu sangat berisiko. Shakhtar sangat tangguh di kandangnya dan mereka tentu juga menginginkan hasil terbaik di depan pendukungnya sendiri,” tutur defender internasional Italia tersebut. (dns/bas/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/