26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Lolos Penuh Gaya

Anderlecht vs AC Milan

ANDERLECHT – Terseok-seok di Serie A Liga Italia tidak membuat AC Milan jeblok di Liga Champions. Mereka memastikan diri lolos ke babak 16 besar setelah kemenangan 3-1 (0-0) atas tuan rumah Anderlecht, kemarin dini hari WIB.

Rossoneri, julukan Milan, lolos sebagai runner-up grup C dengan delapan poin. Masih tersisa satu pertandingan lagi melawan Zenit St. Petersburg, 4 Desember nanti, tetapi hasilnya tidak akan mengubah komposisi klasemen.

Sekarang telah mengemas delapan poin, berada di bawah Malaga yang lolos sebagai juara grup dengan 11 poin. Kemudian, para pesaingnya, baik Anderlecht maupun Zenit sama-sama baru mengemas empat poin dari lima laga.

Stephan El Shaarawy membuka kemenangan Milan pada menit ke-47. Kemudian, Philippe Mexes mencetak gol akrobatik di menit ke-71. Anderlecht berupaya mengejar dengan gol Tom De Sutter (78’), tetapi gol Alexandre Pato (90’) membuat Milan menang 3-1.

“Kami mampu memenuhi target lolos dari fase grup. Itu layak didapatkan para pemain. Kami kurang bagus di babak pertama, tetapi di babak kedua lebih baik,” bilang Massimiliano Allegri, pelatih Milan kepada Sky Sports.

Pujian diberikan Allegri kepada gol Mexes. “Mulanya ketika dia berupaya melakukan tendangan akrobatik, saya pikir bola akan keluar stadion,” kelakar Allegri.

Wakil presiden Milan Adriano Galliani juga tidak mau ketinggalan memberikan pujian kepada Mexes. Bahkan, dia menyebut gol bek asal Prancis itu sebagai gol terbaik yang pernah disaksikannya sejak era Silvio Berlusconi menguasai Milan.

“Gol Mexes sangat hebat, indah dan merupakan yang terindah selama 26 tahun sata berada di klub ini. Mungkin lebih indah daripada gol Marco van Basten ke gawang Gotenborg 20 tahun lalu,” bilang Galliani di situs resmi klub.

Mexes sendiri tidak menyangka mampu menciptakan gol seindah itu. Apalagi dengan posisi aslinya sebagai bek tengah. “Saya tidak tahu apa yang terjadi, tetapi setelah mengontrol bola dengan dada, yang saya pikirkan hanya mencetak gol akrobatik,” katanya.

“Tentu saya sangat senang. Saya mencetak beberapa gol cantik ketika membela Roma, tetapi tidak bisa dibandingkan. Anda hanya bisa mencetak gol secantik itu sekali dalam karir, terutama bagi seorang pemain belakang,” lanjutnya. (ham/jpnn)

Anderlecht vs AC Milan

ANDERLECHT – Terseok-seok di Serie A Liga Italia tidak membuat AC Milan jeblok di Liga Champions. Mereka memastikan diri lolos ke babak 16 besar setelah kemenangan 3-1 (0-0) atas tuan rumah Anderlecht, kemarin dini hari WIB.

Rossoneri, julukan Milan, lolos sebagai runner-up grup C dengan delapan poin. Masih tersisa satu pertandingan lagi melawan Zenit St. Petersburg, 4 Desember nanti, tetapi hasilnya tidak akan mengubah komposisi klasemen.

Sekarang telah mengemas delapan poin, berada di bawah Malaga yang lolos sebagai juara grup dengan 11 poin. Kemudian, para pesaingnya, baik Anderlecht maupun Zenit sama-sama baru mengemas empat poin dari lima laga.

Stephan El Shaarawy membuka kemenangan Milan pada menit ke-47. Kemudian, Philippe Mexes mencetak gol akrobatik di menit ke-71. Anderlecht berupaya mengejar dengan gol Tom De Sutter (78’), tetapi gol Alexandre Pato (90’) membuat Milan menang 3-1.

“Kami mampu memenuhi target lolos dari fase grup. Itu layak didapatkan para pemain. Kami kurang bagus di babak pertama, tetapi di babak kedua lebih baik,” bilang Massimiliano Allegri, pelatih Milan kepada Sky Sports.

Pujian diberikan Allegri kepada gol Mexes. “Mulanya ketika dia berupaya melakukan tendangan akrobatik, saya pikir bola akan keluar stadion,” kelakar Allegri.

Wakil presiden Milan Adriano Galliani juga tidak mau ketinggalan memberikan pujian kepada Mexes. Bahkan, dia menyebut gol bek asal Prancis itu sebagai gol terbaik yang pernah disaksikannya sejak era Silvio Berlusconi menguasai Milan.

“Gol Mexes sangat hebat, indah dan merupakan yang terindah selama 26 tahun sata berada di klub ini. Mungkin lebih indah daripada gol Marco van Basten ke gawang Gotenborg 20 tahun lalu,” bilang Galliani di situs resmi klub.

Mexes sendiri tidak menyangka mampu menciptakan gol seindah itu. Apalagi dengan posisi aslinya sebagai bek tengah. “Saya tidak tahu apa yang terjadi, tetapi setelah mengontrol bola dengan dada, yang saya pikirkan hanya mencetak gol akrobatik,” katanya.

“Tentu saya sangat senang. Saya mencetak beberapa gol cantik ketika membela Roma, tetapi tidak bisa dibandingkan. Anda hanya bisa mencetak gol secantik itu sekali dalam karir, terutama bagi seorang pemain belakang,” lanjutnya. (ham/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/