BANDUNG – Dalam dua musim awal Speedy NBL Indonesia, Satya Wacana LBC Angsapura Salatiga bukanlah lawan sepadan bagi CLS Knight Surabaya. Satya Wacana kerap dijadikan lumbung poin oleh tim kebanggaan Kota Pahlawan itu. Namun, musim ini situasinya berbeda 180 derajat.
Satya Wacana bukanlah tim dengan mental lemah. Jerry Lolowang dkk berubah menjadi tim yang solid, berani dan sangat berbahaya. Hal itu sudah terlihat ketika Satya Wacana hanya kalah dari CLS dengan skor tipis 80-76 tadi malam.
Tak ada lagi Satya Wacana yang lembek ketika bersua tim besar. Tidak terlihat gelagat demam panggung saat beradu dengan pemain yang memiliki reputasi lebih mentereng. Jerry dkk terlihat berani meladeni permainan CLS yang notabene sebenarnya memiliki pemain-pemain lebih hebat. Mereka bahkan nyaris menang. Sejak kuarter pertama hingga ketiga, mereka selalu leading. Bahkan, mereka nyaris mengunci poin absolute ketika masih unggul 72-71 saat laga menyisakan waktu 1,5 menit.
Salah satu perbedaan mencolok yang ditunjukkan armada Satya Wacana ialah rapinya full court press yang mereka lakukan. Dengan sistem bertahan seperti itu, mereka mampu mereduksi waktu sang lawan yang sedang melakukan offense. Pola tersebut memang sudah diterapkan ketika mereka menjalani uji coba dengan tim-tim Jakarta saat persiapan lalu. Saking rapinya full court press Satya Wacana, shooter CLS bahkan sampai scoreless saat melakukan three point.
Beruntung CLS memiliki pemain-pemain dengan speed di atas rata-rata. Rachmad Febri Utomo mampu memecahkan kebuntuan para shooter CLS lewat manuver-manuvernya. Febri pula yang menjadi top skor di laga itu dengan 26 poin. Namun, system full court press yang diterapkan Satya Wacana bukan tanpa cela. Saat CLS melakukan switch ke zone atau man to man, para pemain Satya Wacana kerap kedodoran. Asisten pelatih Satya Wacana Efri Meldy menyatakan, pola yang diinginkannya memang masih menyisakan lubang.
“Pemain-pemain CLS memiliki kecepatan yang sangat bagus. Transisi defense ke offense mereka sangat sulit dibendung. Tapi, anak-anak luar biasa hari ini (kemarin). Mereka jauh lebih berani,” terang Efri saat ditemui setelah pertandingan kemarin.
Kalah dengan margin dua bola atas tim besar juga diyakini meningkatkan mental bertanding Jerry dkk. Efri mengatakan, anak asuhnya kini memiliki konfidensi untuk memetik kemenangan atas tim papan atas. Selain itu, dia kian optimistis target untuk merebut tiket ke Championship Series bisa tercapai musim ini. Dalam dua musim sebelumnya, Jerry dkk memang hanya menjadi penonton bagi tim-tim yang bertanding di play off.
“Anak-anak sudah semakin matang dibanding dua musim sebelumnya. Kini mereka memiliki keyakinan untuk mengalahkan tim-tim papan atas,” imbuhnya.
Guard Satya Wacana Yo Sua mengungkapkan, kekalahan tipis tersebut tetap mendongkrak semangat bertandingnya. Menurut pemain yang kemarin mencetak 18 poin itu, kekalahan tersebut bisa menjadi pelajaran berharga di pertandingan-pertandingan selanjutnya.
“Kalau kami bisa menjaga konsistensi, tiket ke Championship Series bukan hal yang mustahil. Konsistensi akan menjadi kata kunci karena kompetisi ini sangat panjang,” tegas Yo Sua.
Pelatih CLS Eduard Santos Vergeire tak segan menyanjung permainan Satya Wacana. Menurutnya, Satya Wacana merupakan tim yang berpotensi besar merusak dominasi klub-klub mapan.
“Saya surprise melihat permainan mereka. Mereka merupakan tim dengan improve sangat luar biasa. Tidak ada yang boleh meremehkan mereka. Jika lawan underestimate, mereka siap menghukum,” tegas Coach Dong, sapaan karibnya.
Apa yang ditunjukkan Satya Wacana juga kian meneguhkan bahwa NBL Indonesia musim ini berjalan lebih alot. Tidak ada lagi kemenangan yang dipetik dengan mudah. (ru/jpnn)