Pesta Pernikahan Berubah Duka di Dusun Napoppar
SIPIROK- Pesta pernikahan dua pengantin Eli Lubis (26) dengan Nur Lili (24) dan Dedi Lubis (24) dengan Nur Ain (22) yang digelar hari Senin (3/12) berubah duka. Ini setelah Ramona Syahputra (19) adik dari kedua mempelai pria tewas tabrakan saat resepsi sedang berlangsung. Seketika, senyum berganti airmata di wajah keluarga dan para undangan.
Siang itu, suasana Dusun Napoppar, Desa Pardomuan, Kecamatan Arse, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), dipenuhi sukacita. Sebab, di dusun kecil itu, pasangan suami istri (Pasutri) Sahar Lubis (48) dan Nurlela Batubara (46) sedang menggelar resepsi pernikahan anak pertama dan anak kedua sekaligus, Eli Lubis dan Dedi Lubis.
Raut bahagia terpancar dari wajah pasutri ini bila memandang pelaminan, tempat kedua anaknya duduk bersama pasangan masing-masing. Pasutri ini juga kerap melempar senyuman kepada setiap undangan yang hadir.
Di tempat terpisah, seorang pemuda bernama Ramona Syaputra Lubis tewas dalam kecelakaan lalu lintas setelah kereta (baca: sepedamotor) yang dikemudikannya laga kambing dengan sepedamotor Junaidi, warga Kelurahan Lancat, Kecamatan Arse, Tapsel.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Lintas Provinsi Sipirok-Saipar Dolok Hole (SDH) kilometer 12, persisnya di depan SMAN 1 Arse, sekitar pukul 13.00 WIB. Ternyata, pemuda yang tewas tersebut adalah putra bungsu Sahar Lubis dan Nurlela Batubara.
Informasi yang dihimpun Metro Tapanuli (Grup Sumut Pos) Senin (3/12) malam dari warga Napoppar menyebutkan, saat kejadian tabrakan keluarga besar Sahar sedang menggelar resepsi peresmian pernikahan Eli, anak sulung mereka yang selama ini tinggal di Batam.
Dalam suasana mangupa (acara puncak pesta pernikahan adat Angkola), Edi Batubara (41), tulang (paman) korban mengabarkan kepada keluarga bahwa Ramona telah meninggal akibat tabrakan sekitar 2 kilometer dari tempat tinggalnya atau lokasi pesta. Padahal, Ramona rencananya akan ikut bersama abangnya ke Batam usai pesta.
“Awalnya saya dikabari putri saya agar datang ke puskesmas. Sebab, Ramona dibawa ke sana. Sesampainya di sana, ternyata dia (Ramona) telah meninggal. Kabar ini langsung saya sampaikan. Suasana pesta langsung dihentikan. Peralatan pesta diberesi. Hiburan keyboard (organ tunggal,red) ditutup. Suasana suka langsung berubah duka dan tangisan,” terang Edi.
Padahal, lanjut Edi, sekitar dua hari ke depan, korban akan berangkat ke Batam bersama abangnya. “Waktu yang ada, dia manfaatkan untuk bertemu dengan teman-temannya. Namun, ternyata takdir bicara lain. Dia harus pergi dengan cara begini,” tambah Edi.
Pantauan METRO Senin (3/12) malam di rumah duka, jasad Ramona tampak terbujur kaku dikelilingi pelayat yang memanjatkan doa dan zikir. Orangtua korban masih dalam kondisi shock. Bahkan, ketika Metro Tapanuli ingin menyampaikan ucapan dukacita, keduanya masih belum sadar sepenuhnya. Di halaman rumah, beberapa warga menyalakan api untuk jaga malam sebagai bentuk turut berduka cita.
Beberapa warga menyebutkan, kepergian Ramona begitu cepat dan mengejutkan.
“Bukan keluarganya saja, secara keseluruhan masyarakat Pardomuan dan desa tetangga serta teman-temannnya merasa tersentak. Apalagi tadi pagi (Senin pagi) mereka masih sempat ke Sipirok untuk menjemput kebutuhan pesta, dan dia begitu sibuk dengan pesta tadi. Namun sekejap saja dia telah dikabarkan meninggal dan suasana pesta berubah jadi duka dan tangis,” ucap warga.
Untuk diketahui, jasad korban telah dimakamkan sehabis Zuhur di pemakaman umum muslim Dusun Napoppar, Selasa (4/12). Sedangkan Junaidi, pria yang bertabrakan dengan Ramona hanya mengalami patah di bagian kaki dan masih mendapat perawatan di dukun patah.
Kasat Lantas Polres Tapsel AKP Riswandi membenarkan peristiwa kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang menyebabkan satu korban tewas dan satu luka-luka. Kini, sepedamotor keduanya berada di Mapolsek Sipirok. (ran/smg)