25 C
Medan
Friday, November 1, 2024
spot_img

Kerja Timses Kunci Kemenangan

MEDAN- KPUD Sumut resmi menetapkan nomor urut lima pasangan calon di Hotel Grand Angkasa. Nomor urut ini akan menjadi identitas saat kampanye dan pada lembaran surat suara untuk memudahkan pemilih mencoblos pada hari H tanggal 7 Maret 2013.

Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Sumatera Utara, Syafrudin Pohan, Sabtu (15/12) mengatakan, dalam perspektif komunikasi politik, nomor urut bagi pasangan tersebut tak lain hanya sebagai identitas saja. Karena yang lebih penting di masyarakat adalah bagaimana figur setiap pasangan serta apa strategi pemenangan yang dilakukan oleh tim sukses untuk memenangkan pentas demokrasi mendatang.

“Selama ini angka hanya sebagai identitas setiap pasangan calon. Memang jika kreatif tim kampanye pasangan calon dapat membuat nomor urut ini untuk mencari simpati masyarakat.

Mereka menggunakan angka sebagai sesuatu ikon atau apapun itu sehingga lebih melekat dihati para calon pemilih dan membuat masyarakat tertarik sedemikian cepat. Tapi saya pikir untuk nomor urut ini hanya sebagai identitas saja,” ujarnya.

Menurut Syafrudin, nomor urut bukan berarti membuat pasangan calon semakin populer. Ini dikarenakan masyarakat semakin pintar dalam memilih figur serta track record setiap pasangan.

“Seperti saya bilang tadi, nomor itu hanya identitas saja sebenarnya. Misalnya saja, pasangan cagub dan cawagub menganggap nomor urut mereka cantik. Tapi bila mereka tidak memberikan sesuatu yang menjanjikan kepada masyarakat, orang tidak akan memilih nomor juga kan. Sekarang yang lebih ditekankan adalah bagaimana figur pasangan ini di mata masyarakat,” jelasnya.

Disebutkannya, yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah bagaimana pasangan yang nantinya terpilih bisa membawa Sumut menjadi lebih baik. Tak hanya visi dan misi, namun bukti konkret sangat berpengaruh. Untuk itu, setiap pasangan cagub dan cawagub harus pandai-pandai menarik simpati masyarakat.

“Tentunya masyarakat akan lebih memilih figur yang lebih intens berada di Sumut dengan kata lain lebih mengenal daerah nya dan apa yang dibutuhkan masyarakatnya. Ketimbang orang yang hanya pada saat pemilihan saja ‘turun gunung’ ke Sumut. Begitupun, itu bukan sebuah halangan kalau figur itu bukan berasal dari Sumut. Karena berpulang kembali pada figur itu sendiri. Kalau memang dia bisa menarik simpati masyarakat, kenapa tidak,” ungkapnya. (far)

MEDAN- KPUD Sumut resmi menetapkan nomor urut lima pasangan calon di Hotel Grand Angkasa. Nomor urut ini akan menjadi identitas saat kampanye dan pada lembaran surat suara untuk memudahkan pemilih mencoblos pada hari H tanggal 7 Maret 2013.

Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Sumatera Utara, Syafrudin Pohan, Sabtu (15/12) mengatakan, dalam perspektif komunikasi politik, nomor urut bagi pasangan tersebut tak lain hanya sebagai identitas saja. Karena yang lebih penting di masyarakat adalah bagaimana figur setiap pasangan serta apa strategi pemenangan yang dilakukan oleh tim sukses untuk memenangkan pentas demokrasi mendatang.

“Selama ini angka hanya sebagai identitas setiap pasangan calon. Memang jika kreatif tim kampanye pasangan calon dapat membuat nomor urut ini untuk mencari simpati masyarakat.

Mereka menggunakan angka sebagai sesuatu ikon atau apapun itu sehingga lebih melekat dihati para calon pemilih dan membuat masyarakat tertarik sedemikian cepat. Tapi saya pikir untuk nomor urut ini hanya sebagai identitas saja,” ujarnya.

Menurut Syafrudin, nomor urut bukan berarti membuat pasangan calon semakin populer. Ini dikarenakan masyarakat semakin pintar dalam memilih figur serta track record setiap pasangan.

“Seperti saya bilang tadi, nomor itu hanya identitas saja sebenarnya. Misalnya saja, pasangan cagub dan cawagub menganggap nomor urut mereka cantik. Tapi bila mereka tidak memberikan sesuatu yang menjanjikan kepada masyarakat, orang tidak akan memilih nomor juga kan. Sekarang yang lebih ditekankan adalah bagaimana figur pasangan ini di mata masyarakat,” jelasnya.

Disebutkannya, yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah bagaimana pasangan yang nantinya terpilih bisa membawa Sumut menjadi lebih baik. Tak hanya visi dan misi, namun bukti konkret sangat berpengaruh. Untuk itu, setiap pasangan cagub dan cawagub harus pandai-pandai menarik simpati masyarakat.

“Tentunya masyarakat akan lebih memilih figur yang lebih intens berada di Sumut dengan kata lain lebih mengenal daerah nya dan apa yang dibutuhkan masyarakatnya. Ketimbang orang yang hanya pada saat pemilihan saja ‘turun gunung’ ke Sumut. Begitupun, itu bukan sebuah halangan kalau figur itu bukan berasal dari Sumut. Karena berpulang kembali pada figur itu sendiri. Kalau memang dia bisa menarik simpati masyarakat, kenapa tidak,” ungkapnya. (far)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/