25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Operasional Bank Terakhir Sebelum Natal

Operasional perbankan mulai Senin (24/12) hingga Selasa (25/12) tutup karena Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal. Bank akan beroperasi kembali pada Rabu (26/12) hingga Jumat (28/12) dan kembali tutup hingga Senin (1/1) tahun depan karena cuti bersama tahun baru 2013.

Pimpinan Bank Indonesia (BI) Kantor Wilayah IX Sumut dan Aceh, Nasser Atorf mengatakan, bank akan kembali beroperasi seperti biasa pada Selasa (2/1) tahun depan. Namun pada pekan ini, operasional aktif hanya sampai Jumat (21/12) dan kembali beroperasi pada Rabu (26/12).

“Jadi bisa dibilang operasional aktif hanya sampai Jumat (21/12) dan kembali aktif pekan depan selama tiga hari. Kemudian, kembali beroperasi seperti biasa setelah tanggal 2 Januari 2013,” katanya di Medan, Rabu (19/12).

Selama libur tersebut, lanjut dia, pihaknya sudah meminta perbankan untuk menyediakan uang pada anjungan tunai mandiri (ATM) khususnya bank yang memiliki jaringan luas atau bank dengan pelayanan ritel seperti pembayaran listrik, air dan lainnya.

“Karena ketetapan jadwal libur yang sudah ditentukan dari BI Pusat itu, tentunya bank harus menyediakan uang tunai dengan cukup agar masyarakat tidak kesulitan selama libur akhir tahun ini. Dan biasanya bank sudah mengerti dengan mengajukan permintaan ke BI sejak jauh hari sebelumnya,” ucapnya.

Selain itu, BI juga sudah menyampaikan kepada bank untuk meningkatkan pengamanan pada tiap ATM yang ada terlebih pada anjungan dengan transaksi cukup tinggi seperti pada pusat perbelanjaan atau tempat lainnya. “Pengamanan pada ATM juga harus ditingkatkan,” ujarnya.

Sementara itu Deputi Direktur Bidang Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Kantor Wilayah IX Sumut dan Aceh, Kahfi Zulkarnaen menambahkan, permintaan uang pecahan mulai Rp1.000 sampai Rp100.000 diperkirakan mencapai Rp93 miliar atau naik 10 persen dari rata-rata transaksi harian jelang Natal dan Tahun Baru 2013.

“Peningkatan uang pecahan jelang Natal dan Tahun Baru ini memang lebih rendah dibandingkan Idul Fitri. Jika dilihat secara persentase, tingkat kebutuhan jelang Natal dan Tahun Baru ini lebih rendah 20 persen dibandingkan Idul Fitri,” jelasnya.

Pecahan yang paling tinggi permintaannya adalah pecahan Rp50.000 mencapai 20 persen dengan total nominal Rp18,6 miliar. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang permintaannya sebesar Rp15,45 miliar.

Kemudian pada urutan kedua adalah pecahan Rp5.000 yang naik 11 persen dengan nominal Rp12,1 miliar. Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, permintaan pecahan ini lebih tinggi dari tahun lalu Rp10,95 miliar.

Selanjutnya, pecahan Rp100.000 terbanyak ketiga dengan nominal Rp21 miliar atau naik 11% dari permintaan tahun lalu sebesar Rp18,9 miliar. “Permintaan pecahan Rp50.000 memang selalu lebih tinggi. Tahun lalu saja, realisasi pecahan ini lebih tinggi Rp3,55 miliar dari permintaan yang diajukan sebesar Rp15,45 miliar. Jadi kami perkirakan pada tahun ini akan terjadi hal yang sama juga,” jelasnya.

Seluruh uang pecahan tersebut, lanjut dia, tersedia pada semua ATM tiap bank khususnya bank-bank besar. Dengan begitu masyarakat tidak perlu khawatir memenuhi kebutuhannya akan uang kecil selama bank tidak beroperasional. “Pada hari besar, bank tidak beroperasional jadi kebutuhan akan uang tunai dipenuhi melalui ATM.

Apalagi pada Natal dan Tahun Baru, BI tidak ada membuka loket keliling seperti Idul Fitri. Seluruh uang tunai itu tersedia pada ATM bank yang memiliki jaringan luas dan kantor layanan hingga daerah pinggiran,” ucapnya. (ram)

Operasional perbankan mulai Senin (24/12) hingga Selasa (25/12) tutup karena Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal. Bank akan beroperasi kembali pada Rabu (26/12) hingga Jumat (28/12) dan kembali tutup hingga Senin (1/1) tahun depan karena cuti bersama tahun baru 2013.

Pimpinan Bank Indonesia (BI) Kantor Wilayah IX Sumut dan Aceh, Nasser Atorf mengatakan, bank akan kembali beroperasi seperti biasa pada Selasa (2/1) tahun depan. Namun pada pekan ini, operasional aktif hanya sampai Jumat (21/12) dan kembali beroperasi pada Rabu (26/12).

“Jadi bisa dibilang operasional aktif hanya sampai Jumat (21/12) dan kembali aktif pekan depan selama tiga hari. Kemudian, kembali beroperasi seperti biasa setelah tanggal 2 Januari 2013,” katanya di Medan, Rabu (19/12).

Selama libur tersebut, lanjut dia, pihaknya sudah meminta perbankan untuk menyediakan uang pada anjungan tunai mandiri (ATM) khususnya bank yang memiliki jaringan luas atau bank dengan pelayanan ritel seperti pembayaran listrik, air dan lainnya.

“Karena ketetapan jadwal libur yang sudah ditentukan dari BI Pusat itu, tentunya bank harus menyediakan uang tunai dengan cukup agar masyarakat tidak kesulitan selama libur akhir tahun ini. Dan biasanya bank sudah mengerti dengan mengajukan permintaan ke BI sejak jauh hari sebelumnya,” ucapnya.

Selain itu, BI juga sudah menyampaikan kepada bank untuk meningkatkan pengamanan pada tiap ATM yang ada terlebih pada anjungan dengan transaksi cukup tinggi seperti pada pusat perbelanjaan atau tempat lainnya. “Pengamanan pada ATM juga harus ditingkatkan,” ujarnya.

Sementara itu Deputi Direktur Bidang Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Kantor Wilayah IX Sumut dan Aceh, Kahfi Zulkarnaen menambahkan, permintaan uang pecahan mulai Rp1.000 sampai Rp100.000 diperkirakan mencapai Rp93 miliar atau naik 10 persen dari rata-rata transaksi harian jelang Natal dan Tahun Baru 2013.

“Peningkatan uang pecahan jelang Natal dan Tahun Baru ini memang lebih rendah dibandingkan Idul Fitri. Jika dilihat secara persentase, tingkat kebutuhan jelang Natal dan Tahun Baru ini lebih rendah 20 persen dibandingkan Idul Fitri,” jelasnya.

Pecahan yang paling tinggi permintaannya adalah pecahan Rp50.000 mencapai 20 persen dengan total nominal Rp18,6 miliar. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang permintaannya sebesar Rp15,45 miliar.

Kemudian pada urutan kedua adalah pecahan Rp5.000 yang naik 11 persen dengan nominal Rp12,1 miliar. Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, permintaan pecahan ini lebih tinggi dari tahun lalu Rp10,95 miliar.

Selanjutnya, pecahan Rp100.000 terbanyak ketiga dengan nominal Rp21 miliar atau naik 11% dari permintaan tahun lalu sebesar Rp18,9 miliar. “Permintaan pecahan Rp50.000 memang selalu lebih tinggi. Tahun lalu saja, realisasi pecahan ini lebih tinggi Rp3,55 miliar dari permintaan yang diajukan sebesar Rp15,45 miliar. Jadi kami perkirakan pada tahun ini akan terjadi hal yang sama juga,” jelasnya.

Seluruh uang pecahan tersebut, lanjut dia, tersedia pada semua ATM tiap bank khususnya bank-bank besar. Dengan begitu masyarakat tidak perlu khawatir memenuhi kebutuhannya akan uang kecil selama bank tidak beroperasional. “Pada hari besar, bank tidak beroperasional jadi kebutuhan akan uang tunai dipenuhi melalui ATM.

Apalagi pada Natal dan Tahun Baru, BI tidak ada membuka loket keliling seperti Idul Fitri. Seluruh uang tunai itu tersedia pada ATM bank yang memiliki jaringan luas dan kantor layanan hingga daerah pinggiran,” ucapnya. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/