George Toisutta dan Arifin Panigoro Dominan
JAKARTA – Sampai hari ini FIFA belum menganulir empat nama yang dilarang untuk dicalonkan maju sebagai Ketum Umum PSSI sesuai dengan surat per tanggal 4 April lalu. Yaitu Nurdin Halid, Nirwan Dermawan Bakrie, George Toisutta, dan Arifin Panigoro.
Tapi sampai kemarin, dari 17 pemilik suara yang sudah mengembalikan formulir, banyak di antara mereka yang mengusung George Toisutta sebagai calon Ketum. Yaitu 4 anggota. Sedangkan Arifin Panigoro diusung satu suara. Dari 17 anggota yang sudah mengembalikan formulir ada satu anggota yang mencalonkan Nirwan Dermawan Bakrie sebagai wakil Ketum. Yaitu PS Madina Medan Jaya.
Sesuai keputusan Komite Pemilihan (KP), dalam kongres kali ini semua anggota PSSI yang jumlahnya 570 berhak mengajukan calon. Tapi hanya 101 peserta yang memilik hak untuk memilih. Setelah kongres 14 April lalu, KP memutuskan memperpanjang masa pencalonan hingga 23 April. Sebelumnya Komite Normalisasi (KN) membuka masa pendaftaran bakal calon antara 12-17 April.
Dari beberapa nama yang sudah muncul terkesan banyak yang modal nekat saja. Diantaranya satu-satunya kandidat wanita Diza Rasyid Ali. Saat mendatangi kantor PSSI Jumat kemarin dia mengaku tak memiliki banyak dukungan dalam pencalonan sebagai Ketum PSSI periode 2011-2015. Tapi Diza nekat maju. Saat mengambil formulir wanita 48 tahun itu ditemani Plt Ketua Pengurus Provinsi PSSI Sumatera Utara, Idrus Junaidi.
“Hari ini kami mendukung Bu Diza melalui surat pendaftaran. Kita mendukung penuh Bu Diza Rasyid sebagai calon ketua umum PSSI,” kata Idrus. Alasan Pengprov Sumut mendukung Diza menurut Idrus karena Diza punya treck record bagus dalam sepak bola nasional. Antara lain Diza sudah 16 tahun aktif dalam sepak bola. Dua juga pernah menjadi Humas dan Manajer Persija Jakarta, dan Manajer PSM Makassar.
Kepada wartan Diza Ali mengaku sadar dukungan suara kepadanya tidak sebanding jika dibandingkan dengan kelompok 78 suara yang dari awal mengusung duet George Toisutta dan Arifin Panigoro. “Pemilik suara tidak bisa dipaksa. Mereka akan memilih dengan kata hati. Biarkan mereka menentukan sendiri,” ujar Diza.
Sementara itu, salah satu anggota Komite Pemilihan (KP) Sabaruddin Labamba menyatakan bakal mundur dari KP demi mengejar satu posisi Exco PSSI. “Saya tengah berhitung. Jika dukungan mencukupi, saya pasti mundur dari KP,” kata Sabaruddin kepada Koran ini.
Saat ini Sabaruddin tercatat sebagai Ketua Pengprov PSSI Sulawesi Tenggara. Pria yang sebelumnya dikenal loyal dengan Nurdin Halid itu juga menjabat sebagai wakil ketua DPRD Provinsi Sultra dari Fraksi PAN. (ali/jpnn)