26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Finansial Terbatas

MEDAN-PSMS versi PT LI sepertinya mengalami kendala dalam proses negosiasi pemain. Penawaran harga yang jauh dari ekspektasi pemain membuat negosiasi tidak berjalan mulus dan malah membuat pemain terancam hengkang.

Untuk beberapa pemain senior dan pelatih, proses yang bisa dibilang negosiasi ulang ini jelas tidak sesuai harapan. Harga yang sebelumnya telah disepakati berubah turun. Hal ini yang membuat beberapa pemain masih menunda kesepakatannya dengan manajemen.

Ketua Umum, Indra Sakti Harahap mengakui urusan negosiasi diserahkannnya kepada CEO dan manajer. “Kalau untuk negosiasi sudah kami serahkan kepada CEO dan manajer dan menjadi kebijakan beliau.

Sementara kami belum menggelar rapat lagi. Tapi masalah kontrak ini kan terus bergerak jadi pemain harap bersabar,” katanya.

Lantas apa kendala yang terjadi? Masalah finansial? Indra tidak menampiknya. “Memang realitasnya pendanaan kami terbatas dan pengurus saat ini tengah berjuang bagaimanapun PSMS harus bermain. Jadi pengurus dan manajemen punya kebijakan soal harga dan tidak akan menjadi masalah jika pemain mau melakukan penyesuaian,” jelasnya.

Keberadaan PSMS di Divisi Utama menurut Indra menjadi kendala untuk nilai jual PSMS untuk menjalin kerjasama yang profesional. Jika sebelumnya Indra berani mengklaim telah mendapatkan em pat sponsor, kali ini ia melemah. Perlahan negosiasi jalan di tempat dan perusahaan mulai mundur melihat tidak adanya keuntungan yang bisa didapatkan.

“Kondisinya yang kami harapkan dapat dipahami pemain. Bahwa berada di Divisi Utama dan tidak ada satu sponsorpun yang mau membubuhkan tanda tangannya di draft kesepakatan.Memang kemarin kami jajaki perusahaan tapi negosiasi tidak bisa dilakukan lebih dalam. Perlahan mereka mulai mundur. Hanya sebatas angin sorga,” jelasnya.

Meskipun PSMS punya nama besar, Indra tidak bisa berbuat banyak dengan pijakan Ayam Kinantan hanya di kasta kedua. Begitu juga dengan dualisme yang terjadi sehingga sponsor pun enggan mendekat. Tidak adanya hak siar juga menjadi kendala.

“Siapa sih yang mau menyumbang PSMS dengan kondisi sekarang ini? Kalau yang cakap mau membantu banyak. Karena itu dengan kekuatan keuangan yang seperti ini dengan pendanaan yang serba terbatas kami meminta pengertian pemain. Ayo bermain di PSMS dan cobalah sedikit berkorban,” jelasnya.

Di sisi lain, PSMS mengirimkan wakilnya pada manager meeting kompetisi PT LI di Solo kemarin. PSMS diwakili Manajer PSMS, Bachrum Nasution, bersama CEO PT Ansar Indonesia, Fityan Hamdy.  “Mereka berangkat tadi pagi ke Solo. Ya, kami menantikan keputusan PT LI soal seperti apa kompetisi musim depan,” kata CEO Alex Gho. (don)

MEDAN-PSMS versi PT LI sepertinya mengalami kendala dalam proses negosiasi pemain. Penawaran harga yang jauh dari ekspektasi pemain membuat negosiasi tidak berjalan mulus dan malah membuat pemain terancam hengkang.

Untuk beberapa pemain senior dan pelatih, proses yang bisa dibilang negosiasi ulang ini jelas tidak sesuai harapan. Harga yang sebelumnya telah disepakati berubah turun. Hal ini yang membuat beberapa pemain masih menunda kesepakatannya dengan manajemen.

Ketua Umum, Indra Sakti Harahap mengakui urusan negosiasi diserahkannnya kepada CEO dan manajer. “Kalau untuk negosiasi sudah kami serahkan kepada CEO dan manajer dan menjadi kebijakan beliau.

Sementara kami belum menggelar rapat lagi. Tapi masalah kontrak ini kan terus bergerak jadi pemain harap bersabar,” katanya.

Lantas apa kendala yang terjadi? Masalah finansial? Indra tidak menampiknya. “Memang realitasnya pendanaan kami terbatas dan pengurus saat ini tengah berjuang bagaimanapun PSMS harus bermain. Jadi pengurus dan manajemen punya kebijakan soal harga dan tidak akan menjadi masalah jika pemain mau melakukan penyesuaian,” jelasnya.

Keberadaan PSMS di Divisi Utama menurut Indra menjadi kendala untuk nilai jual PSMS untuk menjalin kerjasama yang profesional. Jika sebelumnya Indra berani mengklaim telah mendapatkan em pat sponsor, kali ini ia melemah. Perlahan negosiasi jalan di tempat dan perusahaan mulai mundur melihat tidak adanya keuntungan yang bisa didapatkan.

“Kondisinya yang kami harapkan dapat dipahami pemain. Bahwa berada di Divisi Utama dan tidak ada satu sponsorpun yang mau membubuhkan tanda tangannya di draft kesepakatan.Memang kemarin kami jajaki perusahaan tapi negosiasi tidak bisa dilakukan lebih dalam. Perlahan mereka mulai mundur. Hanya sebatas angin sorga,” jelasnya.

Meskipun PSMS punya nama besar, Indra tidak bisa berbuat banyak dengan pijakan Ayam Kinantan hanya di kasta kedua. Begitu juga dengan dualisme yang terjadi sehingga sponsor pun enggan mendekat. Tidak adanya hak siar juga menjadi kendala.

“Siapa sih yang mau menyumbang PSMS dengan kondisi sekarang ini? Kalau yang cakap mau membantu banyak. Karena itu dengan kekuatan keuangan yang seperti ini dengan pendanaan yang serba terbatas kami meminta pengertian pemain. Ayo bermain di PSMS dan cobalah sedikit berkorban,” jelasnya.

Di sisi lain, PSMS mengirimkan wakilnya pada manager meeting kompetisi PT LI di Solo kemarin. PSMS diwakili Manajer PSMS, Bachrum Nasution, bersama CEO PT Ansar Indonesia, Fityan Hamdy.  “Mereka berangkat tadi pagi ke Solo. Ya, kami menantikan keputusan PT LI soal seperti apa kompetisi musim depan,” kata CEO Alex Gho. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/