25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Simpan Asi Perah, Pahami Metodenya

ASI terbukti menjadi asupan nutrisi alami yang paling baik diberikan kepada bayi. Jikapun Anda adalah ibu bekerja, tak lantas menjadi kendala untuk memberikan ASI setiap hari. Anda bisa memerahnya lalu menyimpan ASI Perah (ASIP) dengan baik agar manfaatnya tak berkurang.

Ilustrasi: Anak minum susu
Ilustrasi: Anak minum susu

Dalam menyimpan ASI perah, sebaiknya perhatikan jenis ASI, apakah ASI segar atau ASI yang sudah dihangatkan. Selain itu perhatikan juga faktor perubahan suhu maupun tempat penyimpanan ASI perah, apakah dalam lemari es atau freezer. Setiap faktor ini menentukan bagaimana perlakuan yang tepat terhadap ASI. Termasuk durasi waktu yang baik kapan ASI perah  masih layak dikonsumsi bayi dan kapan waktunya untuk dibuang
‘’ ASI perah adalah pilihan terbaik yang dapat dilakukan ibu bila sedang tidak bersama bayi. Kandungan gizi ASI perah tidak berbeda. Asal disimpan dengan baik dan benar,”ujar pengurus Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Sumut, Liony.

Dijelaskannya, untuk tetap menjaga kesegaran ASI yang harus dilakukan adalah menyimpannya dalam kulkas atau freezzer dalam botol kaca. Hal ini agar bakteri tidak berkembang biak. Dan ASI mampu bertahan selama 3 hingga 4 hari. Bila tidak disimpan dalam lemari pendingin, ASI hanya mampu bertahan selama 3 atau 4 jam sebelum akhirnya basi. “Kalau tidak dalam lemari pendingin, bila ASI bersisa langsung buang,”ujarnya.

Nah, ASI perah, bila dijadwal pemerahan berbeda dapat digabungkan, asal jarak waktu memerah maksimal 24 jam. “Tetapi sebelum digabungkan, usahakan suhu ASI perah sama. Agar kandungan gizi tidak pecah. Salah satu yang dapat dilakukan untuk menyamakan suhu ASI perah, diamkan dalam kulkas minimal 1 jam,” ungkapnya.

Tetapi, jangan lakukan atau menggabung ASI hangat atau baru perah dengan ASI yang sudah dingin atau beku. “Kalau ini dilakukan, maka kandungan yang bermanfaat pada ASI yang beku tadi bisa mengguap,” ungkapnya.

Sedangkan bila ASI beku telah mencair, tetapi masih ada inti bekunya maka dapat dibekukan kembali. Tetapi bila sudah mencair keseluruhannya, masih dapat digunakan maksimal 24 jam.

Untuk memberikan kepada anak, usahakan ASI dihangatkan terlebih dahulu. Tetapi, bukan ASI yang dimasak, melainkan botol yang berisi ASI direndam kedalam air panas. “Kalau ASI langsung dipanaskan tanpa wadah pelindung, jelas akan merusak kandungan susu,” lanjutnya.(ram)

ASI terbukti menjadi asupan nutrisi alami yang paling baik diberikan kepada bayi. Jikapun Anda adalah ibu bekerja, tak lantas menjadi kendala untuk memberikan ASI setiap hari. Anda bisa memerahnya lalu menyimpan ASI Perah (ASIP) dengan baik agar manfaatnya tak berkurang.

Ilustrasi: Anak minum susu
Ilustrasi: Anak minum susu

Dalam menyimpan ASI perah, sebaiknya perhatikan jenis ASI, apakah ASI segar atau ASI yang sudah dihangatkan. Selain itu perhatikan juga faktor perubahan suhu maupun tempat penyimpanan ASI perah, apakah dalam lemari es atau freezer. Setiap faktor ini menentukan bagaimana perlakuan yang tepat terhadap ASI. Termasuk durasi waktu yang baik kapan ASI perah  masih layak dikonsumsi bayi dan kapan waktunya untuk dibuang
‘’ ASI perah adalah pilihan terbaik yang dapat dilakukan ibu bila sedang tidak bersama bayi. Kandungan gizi ASI perah tidak berbeda. Asal disimpan dengan baik dan benar,”ujar pengurus Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Sumut, Liony.

Dijelaskannya, untuk tetap menjaga kesegaran ASI yang harus dilakukan adalah menyimpannya dalam kulkas atau freezzer dalam botol kaca. Hal ini agar bakteri tidak berkembang biak. Dan ASI mampu bertahan selama 3 hingga 4 hari. Bila tidak disimpan dalam lemari pendingin, ASI hanya mampu bertahan selama 3 atau 4 jam sebelum akhirnya basi. “Kalau tidak dalam lemari pendingin, bila ASI bersisa langsung buang,”ujarnya.

Nah, ASI perah, bila dijadwal pemerahan berbeda dapat digabungkan, asal jarak waktu memerah maksimal 24 jam. “Tetapi sebelum digabungkan, usahakan suhu ASI perah sama. Agar kandungan gizi tidak pecah. Salah satu yang dapat dilakukan untuk menyamakan suhu ASI perah, diamkan dalam kulkas minimal 1 jam,” ungkapnya.

Tetapi, jangan lakukan atau menggabung ASI hangat atau baru perah dengan ASI yang sudah dingin atau beku. “Kalau ini dilakukan, maka kandungan yang bermanfaat pada ASI yang beku tadi bisa mengguap,” ungkapnya.

Sedangkan bila ASI beku telah mencair, tetapi masih ada inti bekunya maka dapat dibekukan kembali. Tetapi bila sudah mencair keseluruhannya, masih dapat digunakan maksimal 24 jam.

Untuk memberikan kepada anak, usahakan ASI dihangatkan terlebih dahulu. Tetapi, bukan ASI yang dimasak, melainkan botol yang berisi ASI direndam kedalam air panas. “Kalau ASI langsung dipanaskan tanpa wadah pelindung, jelas akan merusak kandungan susu,” lanjutnya.(ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/