25 C
Medan
Thursday, May 30, 2024

Bila Makan si Kecil Bermasalah

MEDAN- Terkadang anak-anak malas menyantap makanannya. Mereka lebih tertarik dengan permainan dan dunianya sendiri. Tentunya kondisi ini sangat menyulitkan orangtua. Hingga orangtua memaksa anak mereka untuk menghabiskan makanan tersebut, kemudian si anak memuntahkannya kembali.

“Anak-anak juga terbiasa memilih-milih makanan. Mereka tidak suka sayur, menolak makanan dengan rasa dan bentuk tertentu. Terjadi reaksi berlebihan seperti muntah-muntah bila dikenalkan makanan baru. Bila menghadapi kondisi seperti ini, orangtua jangan memaksa anak mereka, karena ini dapat memperburuk masalah,” kata Misdawati konsultan gizi dari  PediaSure.

Menurutnya, pola makan yang bermasalah dapat mengganggu pertumbuhan. Padahal anak usia 1-10 tahun membutuhkan nutrisi, protein, Omega 3 dan Omega 6 untuk masa pertumbuhannya. “Berat badan dan tingginya jadi bermasalah. Baik vitamin, mineral, protein yang diserap si anak harus seimbang. Maka PediaSure sangat baik diberikan untuk anak-anak,” sebut Misdawati yang menjabat sebagai Distrik Sales Manajer PediaSure.

Ditambahkannya, bila si kecil ingin memuntahkan kembali makanannya, gantilah dengan makananan yang mirip kesukaannya. “Berikan contoh mencoba makanan baru didepan mereka agar si kecil mau mencobanya. Hindari gangguan selama mereka makan dan ciptakan suasana makan yang tenang dan menyenangkan,” terangnya.

Selain itu, tambahnya, hindari memberikan pujian yang berlebihan, kritik, dan rangsangan berlebihan pada si kecil. “Beri makan pada waktu tertentu dan hindari snack serta berikan makanan sesuai takaran umurnya. Bertoleransilah dengan kondisi yang paling tidak menyenangkan saat si kecil makan agar mereka tidak merasa trauma dengan makanannya,” sebutnya.

Dia menyarankan, bila si kecil pernah trauma terhadap makanan tertentu, kreasikan makanan lain yang bergizi dengan bentuk dan warna menarik agar sikecil menyukainya. “Jadwalkan jam makanannya termasuk 3 kali makan tiap hari dan makanan kecil pada sore hari. Jangan biarkan sikecil makan makanan kecil atau minum susu dari botol ketika sedang makan. Ini akan membuat selera makan mereka menurun,” ungkapnya.
Pola asuh orangtua juga sangat berperan penting dalam kebiasaan konsumsi anak. “Kadang, orangtua terlalu sibuk bekerja, sehingga tidak sempat mengenalkan makanan sehat pada si kecil. Jadi saat memasuki usia 1 tahun, mulailah untuk memperkenalkan anak terhadap makanan padat,” bebernya. (mag-11)

MEDAN- Terkadang anak-anak malas menyantap makanannya. Mereka lebih tertarik dengan permainan dan dunianya sendiri. Tentunya kondisi ini sangat menyulitkan orangtua. Hingga orangtua memaksa anak mereka untuk menghabiskan makanan tersebut, kemudian si anak memuntahkannya kembali.

“Anak-anak juga terbiasa memilih-milih makanan. Mereka tidak suka sayur, menolak makanan dengan rasa dan bentuk tertentu. Terjadi reaksi berlebihan seperti muntah-muntah bila dikenalkan makanan baru. Bila menghadapi kondisi seperti ini, orangtua jangan memaksa anak mereka, karena ini dapat memperburuk masalah,” kata Misdawati konsultan gizi dari  PediaSure.

Menurutnya, pola makan yang bermasalah dapat mengganggu pertumbuhan. Padahal anak usia 1-10 tahun membutuhkan nutrisi, protein, Omega 3 dan Omega 6 untuk masa pertumbuhannya. “Berat badan dan tingginya jadi bermasalah. Baik vitamin, mineral, protein yang diserap si anak harus seimbang. Maka PediaSure sangat baik diberikan untuk anak-anak,” sebut Misdawati yang menjabat sebagai Distrik Sales Manajer PediaSure.

Ditambahkannya, bila si kecil ingin memuntahkan kembali makanannya, gantilah dengan makananan yang mirip kesukaannya. “Berikan contoh mencoba makanan baru didepan mereka agar si kecil mau mencobanya. Hindari gangguan selama mereka makan dan ciptakan suasana makan yang tenang dan menyenangkan,” terangnya.

Selain itu, tambahnya, hindari memberikan pujian yang berlebihan, kritik, dan rangsangan berlebihan pada si kecil. “Beri makan pada waktu tertentu dan hindari snack serta berikan makanan sesuai takaran umurnya. Bertoleransilah dengan kondisi yang paling tidak menyenangkan saat si kecil makan agar mereka tidak merasa trauma dengan makanannya,” sebutnya.

Dia menyarankan, bila si kecil pernah trauma terhadap makanan tertentu, kreasikan makanan lain yang bergizi dengan bentuk dan warna menarik agar sikecil menyukainya. “Jadwalkan jam makanannya termasuk 3 kali makan tiap hari dan makanan kecil pada sore hari. Jangan biarkan sikecil makan makanan kecil atau minum susu dari botol ketika sedang makan. Ini akan membuat selera makan mereka menurun,” ungkapnya.
Pola asuh orangtua juga sangat berperan penting dalam kebiasaan konsumsi anak. “Kadang, orangtua terlalu sibuk bekerja, sehingga tidak sempat mengenalkan makanan sehat pada si kecil. Jadi saat memasuki usia 1 tahun, mulailah untuk memperkenalkan anak terhadap makanan padat,” bebernya. (mag-11)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/