26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Koordinasi Tokoh Perempuan Lintas Agama Perlu Dibangun

Wali Kota Buka Dialog Lintas Agama

Peranan perempuan sangat dibutuhkan dalam rangka menciptakan Kota Medan menjadi lebih religius dan madani. Untuk itu harus dibangun koordinasi antar tokoh perempuan dari lintas umat beragama sehingga melahirkan satu harmonisasi yang dapat menggambarkan kerukunan antar umat bergama di Kota Medan. Pembangunan koordinasi tersebut harus dimulai dari lingkup rumah tangga, lingkungan tempat, kelurahan, kecamatan sampai kota.

Wali Kota Medan menyambut baik dan mendukung penuh Dialog Tokoh-tokoh Perempuan Lintas Agama Kota Medan yang digelar Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Medan di Garuda Plaza Hotel, Rabu (26/12).Dialog dilaksanakan untuk menyikapi berba-gai hal yang berkembang di tengah masyarakat Kota Medan akhir-akhir ini guna disikapi.

SERAHKAN: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM didampingi Ketua Forum Komunitas Umat Beragama (FKUB) Kota Medan Drs Palit Muda Harahap MA menyerahkan sertifikasi kepada peserta Dilaog Tokoh-tokoh Perempuan Lintas Agama Kota Medan  digelar FKUB,  Rabu (26/12)  Garuda Plaza Hotel, Medan.//redianto/sumut pos
SERAHKAN: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM didampingi Ketua Forum Komunitas Umat Beragama (FKUB) Kota Medan Drs Palit Muda Harahap MA menyerahkan sertifikasi kepada peserta Dilaog Tokoh-tokoh Perempuan Lintas Agama Kota Medan yang digelar FKUB, Rabu (26/12) di Garuda Plaza Hotel, Medan.//redianto/sumut pos

“Saya berharap kehadiran para tokoh perempuan dari lintas agama dapat memberikan masukan kepada Pemko Medan, terutama langkah yang dilakukan dalam rangka membangun gender. Selain itu dialog harus mampu merumuskan dalam suatu konsep pemikiran yang benar-benar dapat dijadikan sebagai solusi guna meme-cahkan persoalan yang dihadapi saat ini,” kata Wali Kota saat membuka dialog tersebut.

Wali Kota sangat optimistis dialog akan melahirkan pemikiran obyektif, sebab para peserta dialog merupakan tokoh-tokoh perempuan yang telah memiliki pengalaman dan pemahan terhadap kondisi masyarakat Kota Medan, terutama terkait kondisi dan permasalahan perempuan di Kota Medan.

“Mudah-mudahan dilog ini menjadi modal sosial, jaringan serta menjadi bentuk kerja sama dalam mendukung program pemerintahan di bidang kesejahteraan dan kemasyarakat, sehi-ngga terwujudnya Kota Medan yang lebih religius dan madani,” harapnya.

Orang nomor satu di Pemko Medan itu meng-aku ingin meningkatkan peranan tokoh-tokoh perempuan dalam mendukung pembangunan di Kota Medan pada 2013. Salah satunya mendukung program pasar murah yang selalu digelar Pemko Medan dalam rangka menyambut hari-hari besar keagamaan seperti bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri maupun perayaan Natal dan Tahun Baru.

“Kita akan melibatkan tokoh-tokoh perempuan untuk menggerakkan pasar murah ke depannya. Saya yakin dengan keikutsertaan tokoh perempuan, maka pasar murah akan lebih tepat sasarannya. Sebab, tokoh perempuan lebih mengetahui apa-apa saja yang dibutuhkan di tengah masyarakat,” ungkapnya.

Di samping itu Wali Kota mengajak seluruh tokoh perempuan untuk ikut mesosialisasikan program-program pembangunan di tengah-te-ngah masyarakat, terutama kepada kaum ibu rumah tangga. Salah satunya mensosialisasikan program Medan Bersih Sampah.

Dengan sosialisasi yang dilakukan, para ibu rumah tangga ikut bertanggung jawab dengan masalah kebersihan di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing. Termasuk, mengajak para ibu untuk merasa memiliki atas Kota Me-dan sehingga dengan penuh keikhlasan mendukung dan ikut terlibat dalam pembangunan.

Sebelumnya Dra Hj Latifah Hanum selaku ketua panitia dalam laporannya mengungkapkan, tujuan dialog ini digelar untuk membangun harmonisasi kerukunan umat beragama di Kota Medan.

Dialog ini diikuti 150 tokoh perempuan yang berasal dari lintas agama. Untuk tokoh perempuan Islam, dihadiri 55 peserta, Kristen (35 peserta), Budha (25 peserta), Khatolik (20 peserta), Hindu (15 peserta) dan Konghucu (5 peserta). Sebagai nara sumber diundang Prof Dr B Manulang, Prof Dr Ir Hj Damayanti Lubis dan Kepala Kesbangpol Linmas Kota Medan Cheko Wakhda Ritonga. (gus)

Wali Kota Buka Dialog Lintas Agama

Peranan perempuan sangat dibutuhkan dalam rangka menciptakan Kota Medan menjadi lebih religius dan madani. Untuk itu harus dibangun koordinasi antar tokoh perempuan dari lintas umat beragama sehingga melahirkan satu harmonisasi yang dapat menggambarkan kerukunan antar umat bergama di Kota Medan. Pembangunan koordinasi tersebut harus dimulai dari lingkup rumah tangga, lingkungan tempat, kelurahan, kecamatan sampai kota.

Wali Kota Medan menyambut baik dan mendukung penuh Dialog Tokoh-tokoh Perempuan Lintas Agama Kota Medan yang digelar Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Medan di Garuda Plaza Hotel, Rabu (26/12).Dialog dilaksanakan untuk menyikapi berba-gai hal yang berkembang di tengah masyarakat Kota Medan akhir-akhir ini guna disikapi.

SERAHKAN: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM didampingi Ketua Forum Komunitas Umat Beragama (FKUB) Kota Medan Drs Palit Muda Harahap MA menyerahkan sertifikasi kepada peserta Dilaog Tokoh-tokoh Perempuan Lintas Agama Kota Medan  digelar FKUB,  Rabu (26/12)  Garuda Plaza Hotel, Medan.//redianto/sumut pos
SERAHKAN: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM didampingi Ketua Forum Komunitas Umat Beragama (FKUB) Kota Medan Drs Palit Muda Harahap MA menyerahkan sertifikasi kepada peserta Dilaog Tokoh-tokoh Perempuan Lintas Agama Kota Medan yang digelar FKUB, Rabu (26/12) di Garuda Plaza Hotel, Medan.//redianto/sumut pos

“Saya berharap kehadiran para tokoh perempuan dari lintas agama dapat memberikan masukan kepada Pemko Medan, terutama langkah yang dilakukan dalam rangka membangun gender. Selain itu dialog harus mampu merumuskan dalam suatu konsep pemikiran yang benar-benar dapat dijadikan sebagai solusi guna meme-cahkan persoalan yang dihadapi saat ini,” kata Wali Kota saat membuka dialog tersebut.

Wali Kota sangat optimistis dialog akan melahirkan pemikiran obyektif, sebab para peserta dialog merupakan tokoh-tokoh perempuan yang telah memiliki pengalaman dan pemahan terhadap kondisi masyarakat Kota Medan, terutama terkait kondisi dan permasalahan perempuan di Kota Medan.

“Mudah-mudahan dilog ini menjadi modal sosial, jaringan serta menjadi bentuk kerja sama dalam mendukung program pemerintahan di bidang kesejahteraan dan kemasyarakat, sehi-ngga terwujudnya Kota Medan yang lebih religius dan madani,” harapnya.

Orang nomor satu di Pemko Medan itu meng-aku ingin meningkatkan peranan tokoh-tokoh perempuan dalam mendukung pembangunan di Kota Medan pada 2013. Salah satunya mendukung program pasar murah yang selalu digelar Pemko Medan dalam rangka menyambut hari-hari besar keagamaan seperti bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri maupun perayaan Natal dan Tahun Baru.

“Kita akan melibatkan tokoh-tokoh perempuan untuk menggerakkan pasar murah ke depannya. Saya yakin dengan keikutsertaan tokoh perempuan, maka pasar murah akan lebih tepat sasarannya. Sebab, tokoh perempuan lebih mengetahui apa-apa saja yang dibutuhkan di tengah masyarakat,” ungkapnya.

Di samping itu Wali Kota mengajak seluruh tokoh perempuan untuk ikut mesosialisasikan program-program pembangunan di tengah-te-ngah masyarakat, terutama kepada kaum ibu rumah tangga. Salah satunya mensosialisasikan program Medan Bersih Sampah.

Dengan sosialisasi yang dilakukan, para ibu rumah tangga ikut bertanggung jawab dengan masalah kebersihan di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing. Termasuk, mengajak para ibu untuk merasa memiliki atas Kota Me-dan sehingga dengan penuh keikhlasan mendukung dan ikut terlibat dalam pembangunan.

Sebelumnya Dra Hj Latifah Hanum selaku ketua panitia dalam laporannya mengungkapkan, tujuan dialog ini digelar untuk membangun harmonisasi kerukunan umat beragama di Kota Medan.

Dialog ini diikuti 150 tokoh perempuan yang berasal dari lintas agama. Untuk tokoh perempuan Islam, dihadiri 55 peserta, Kristen (35 peserta), Budha (25 peserta), Khatolik (20 peserta), Hindu (15 peserta) dan Konghucu (5 peserta). Sebagai nara sumber diundang Prof Dr B Manulang, Prof Dr Ir Hj Damayanti Lubis dan Kepala Kesbangpol Linmas Kota Medan Cheko Wakhda Ritonga. (gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/