JAKARTA- PSSI memberi tenggat waktu hingga 9 Januari mendatang kepada 43 pemain untuk bergabung dengan tim nasional. Sejak pekan lalu, PSSI sudah melayangkan surat pemanggilan kepada pemain menjelang Prakualifikasi Piala Asia 2015. Kalau hingga batas waktu akhir pemain bersangkutan tak datang, PSSI siap melaporkan masalah ini ke FIFA dan AFC.
Sekretaris PSSI Halim Mahfud menegaskan, per 21 Desember lalu, induk organisasi sepak bola tertinggi tanah air itu sudah mengirim surat kepada pemain bersangkutan. Artinya, ketika training centre dimulai 3 Januari mendatang, tak ada alasan belum menerima surat. Sebelum ke Medan, pemain berkumpul di Jakarta lebih dulu.
“Potensi mereka tak datang, tetap ada. Namun kami akan teliti masalah kenapa pemain tak datang. Misal kalau tidak bergabung karena klub tidak diizinkan, maka klubnya akan kami cermati. Apa yang terjadi sebenarnya? Apakah tidak diizinkan pemilik atau pengelola klub. Berdasarkan pengalaman yang lalu bisa juga karena ada individu klub yang melarang,” kata Iim, sapaan Halim Mahfud, kemarin (28/12).
Sikap PSSI tersebut terlihat lembek. Padahal sebelumnya, Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) memberikan dorongan moral kepada pemain terbaik negeri untuk tak ragu bergabung dengan timnas. APPI juga menyebut kalau klub melarang pemainnya bergabung dengan timnas, PSSI sebagai federasi sah yang diakui FIFA bisa melapor ke FIFA atau AFC.
Nah, selain malah timnas, Iim menyebutkan juga sudah menyebar surat kepada seluruh klub Indonesia, baik amatir atau profesional, untuk mendaftar ke PSSI. Hal ini dilakukan PSSI sebagai upaya yurisdiksi klub-klub atas induk organisasi yang sah.
“Jadi kalau ada pihak lain yang melakukan peran itu maka itu tidak diakui oleh FIFA dan AFC. karena hanya mengakui pssi. Berdasarkan itu semua, mulai sekarang sudah tidak ada lagi dualisme sepak bola. Itu sudah selesai,” tutur Iim.
PSSI juga meminta semua jadwal kompetisi disamakan dengan PSSI yakni 9 Februari. “Kalau ada yang menolak berarti tidak mengakui yurisdiksi PSSI. “Pasti akan ada sanksi “bagi mereka. Dan “bentuk sanksinya mereka akan dianggap bukan bagian bagian dari PSSI lagi,” ucap Iim.
Sementara itu, CEO PT Liga, Joko Driyono menolak penyamaan jadwal start kompetisi pada 9 Februari mendatang. Menurutnya, tidak mungkin kompetisi ISL dimundurkan dari jadwal yang sudah ditetapkan. Joko menegaskan PT Liga menggelar kompetisi pada 5 Januari mendatang, sudah melewati berbagai perencanaan yang matang an tak mungkin diubah.
“Itu tidak mungkin. Ini bukan perencanaan satu dua hari saja. Saya ingin katakan sebenarnya hal ini sama seperti saat kami menggulirkan ISL musim kompetisi “2011/2012. Semuanya sudah dilakukan sesuai rencana bertahap dan memakan waktu panjang,” ungkap Joko. (dra/aam/jpnn)