JOHANNESBURG- Stadion Soccer City di Johannesburg kembali menjadi saksi bisu kegagalan Afrika Selatan (Afsel) memenangi laga pembuka di sebuah ajang bergengsi. Di Piala Dunia 2010, Afsel hanya mampu seri 1-1 kontra Meksiko di stadion berkapasitas 94 ribu lebih penonton itu.
Nah, kemarin, Bafana Bafana -julukan Afsel- kembali mencatat imbang dalam laga pembuka Piala Afrika 2013. Tuan rumah yang diperkuat beberapa pemain klub Eropa seperti Bongani Khumalo (PAOK Salonika) dan Kagisho Dikgacoi (Crystal Palace) itu dipaksa tim debutan Cape Verde bermain skor kacamata alias 0-0.
Skor serupa dicatat dalam laga kedua yang mempertemukan antara Angola kontra Maroko. Alhasil, keempat kontestan di grup A itu memiliki nilai sama, yakni satu poin. Matchday kedua (23/1) akan mempertemukan Afsel versus Angola dan Maroko lawan Cape Verde. Kedua laga dihelat di Moses Mabhida, Durban.
Hanya bermain seri di laga pertama jelas membuat kecewa kubu Afsel. Pelatih Afsel Gordon Igesund menilai para pemainnya terlalu nervous. “Tidak banyak pemain yang terlibat dalam pertandingan di babak pertama dan saya pikir kami membuang-buang waktu.
edangkan di babak kedua, kami juga tidak lebih baik,” ungkapnya kepada Associated Press.
“Gap antara gelandang dan striker terlalu cepat. Bola terlalu cepat dikirim ke depan. Tidak hanya tida akurat, melainkan juga sangat deras,” imbuh pelatih 56 tahun tersebut.
Igesund pun meminta Khumalo cs secepatnya beradaptasi dengan atmosfer turnamen mengingat dua laga tersisa relatif berat. “Kini, kami harus menang atas Angola dan Maroko. Peluang kami masih sangat terbuka,” tutur pelatih yang menangani Afsel sejak Juni 2012 itu.
Situasi kontras diperlihatkan Cape Verde. Pelatih Lucio Antunes menyebut sukses menahan tuan rumah sesuai dengan target. “Saya bahagia, pemain bahagia, dan ofisial tim ikut bahagia. Kami dari negara kecil dengan populasi 500 ribu dan kami telah membuat bangga warga negara kami,” jelasnya. (dns/jpnn)