Upaya penanggulangan bencana di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) memerlukan kesiapsiagaan penanganan yang sistematis, terpadu dan terkoordinasi dalam rangka memberikan pertolongan darurat kepada masyarakat korban bencana.
Untuk itu Pemkab Sergai melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) membentuk tim khusus yakni Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) Cepat Tanggap Darurat sehingga penanganan terhadap korban bencana dapat dilakukan sedini mungkin.
Bupati Sergai Ir HT Erry Nuradi MSi dalam arahan dan bimbingannya saat mengukuhkan 59 orang anggota Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) Kabupaten Sergai beberapa waktu lalu mengatakan pembentukan TRC-PB dan tanggap darurat untuk melakukan upaya penyadaran dan pemahaman serta peningkatan kemampuan dalam menghadapi ancaman bencana (mitigasi).
Selain itu tim ini juga diharapkan dapat mengurangi risiko bencana baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Lebih lanjut Erry Nuradi kembali mengingatkan bahwa dalam situasi terjadi bencana ada 4 hal yang dilakukan. Yakni SAR (Search and Rescue) dalam arti cari dan selamatkan sehingga dapat meminimalisir korban kemudian melakukan aksi tanggap darurat. Selanjutnya melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab rekon) dan yang terakhir adalah fase konseling korban traumatis akibat bencana. Keempat langkah ini harus dilakukan bersama-sama antara pemerintah dan seluruh komponen masyarakat.
Bencana alam bukan hanya tanggungjawab pemerintah daerah semata, tetapi semua stakeholders yang berempati tanpa diminta karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Untuk itu diharapkan dengan dibentuknya TRC-PB dapat meringankan beban para musibah bencana dan kepada masyarakat agar saling bahu membahu membantu para korban bencana.
Kepada BPBD Sergai, Bupati Erry Nuradi menginstruksikan agar menginventarisasi sarana dan instrumen penanggulangan bencana agar apabila diperlukan dengan mudah didapatkan. Dan kepada peserta pelatihan diharapkan agar dapat melakukan tanggap darurat sedini mungkin apabila terjadi bencana alam. (dra)
Upaya penanggulangan bencana di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) memerlukan kesiapsiagaan penanganan yang sistematis, terpadu dan terkoordinasi dalam rangka memberikan pertolongan darurat kepada masyarakat korban bencana.
Untuk itu Pemkab Sergai melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) membentuk tim khusus yakni Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) Cepat Tanggap Darurat sehingga penanganan terhadap korban bencana dapat dilakukan sedini mungkin.
Bupati Sergai Ir HT Erry Nuradi MSi dalam arahan dan bimbingannya saat mengukuhkan 59 orang anggota Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) Kabupaten Sergai beberapa waktu lalu mengatakan pembentukan TRC-PB dan tanggap darurat untuk melakukan upaya penyadaran dan pemahaman serta peningkatan kemampuan dalam menghadapi ancaman bencana (mitigasi).
Selain itu tim ini juga diharapkan dapat mengurangi risiko bencana baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Lebih lanjut Erry Nuradi kembali mengingatkan bahwa dalam situasi terjadi bencana ada 4 hal yang dilakukan. Yakni SAR (Search and Rescue) dalam arti cari dan selamatkan sehingga dapat meminimalisir korban kemudian melakukan aksi tanggap darurat. Selanjutnya melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab rekon) dan yang terakhir adalah fase konseling korban traumatis akibat bencana. Keempat langkah ini harus dilakukan bersama-sama antara pemerintah dan seluruh komponen masyarakat.
Bencana alam bukan hanya tanggungjawab pemerintah daerah semata, tetapi semua stakeholders yang berempati tanpa diminta karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Untuk itu diharapkan dengan dibentuknya TRC-PB dapat meringankan beban para musibah bencana dan kepada masyarakat agar saling bahu membahu membantu para korban bencana.
Kepada BPBD Sergai, Bupati Erry Nuradi menginstruksikan agar menginventarisasi sarana dan instrumen penanggulangan bencana agar apabila diperlukan dengan mudah didapatkan. Dan kepada peserta pelatihan diharapkan agar dapat melakukan tanggap darurat sedini mungkin apabila terjadi bencana alam. (dra)