26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Petaka Injury Time

(2) Lazio v Juventus (1)

ROMA- Hasrat Juventus untuk meraih trofi Coppa Italia harus terhenti Rabu (30/1) dini hari WIB. Si Nyonya Tua tersingkir dari kejuaraan itu setelah di semifinal leg kedua tumbang 2-1. Gol kemenangan Lazio dicetak di penghujung laga.

Dalam laga yang digelar di Stadion Olimpico itu Lazio unggul 2-1. Hasil ini membuat secara agregat tim asal ibukota itu unggul 3-2 karena di leg pertama mereka bermain 1-1 di Juventus Stadium. Di final nanti Lazio akan menantang pemenang laga antara Inter Milan dan AS Roma yang akan berlangsung 18 April mendatang.

“Kami puas dengan hasil akhirnya dan itu merupakan suatu hal yang gila di akhir laga, tapi kami mempunyai determinasi yang tepat untuk memetik kemenangan saat berlaga di kandang,” ujar Petkovic seperti dilansir Football Italia.

“Kami layak atas suka cita ini dan harus selalu bermain di level ini, sebagai tim hebat yang tak mampu menurunkan intensitas yang sama selama musim ini. Skuad ini benar-benar tumbuh dan performa malam ini membuktikan itu saat bermain melawan tim yang lebih kuat seperti Juventus,” sambungnya.

Melihat kemungkinan di partai final, Petkovic tak terlalu mempermasalahkan siapa lawannya nanti. Pelatih berusia 49 tahun itu juga tak peduli misalkan terjadi laga derby Roma, yang terpenting adalah timnya memenangkan turnamen ini.

“Kami ingin memenangkan Coppa Italia, terlepas dari siapa lawan kami akan. Untuk para fans, derby Roma di Final akan menjadi laga pamungkas, tapi saya tidak punya preferensi,” pungkasnya.

Laga itu belangsung sangat ketat sejak awal babak pertama. Jual beli serangan terjadi. Namun hingga paruh pertama berakhir tidak ada satupun gol yang tercipta.

Di babak kedua publik tuan rumah bersorak setelah Alvaro Gonzalez berhasil memecah kebuntuan usai mencetak gol di menit 53. Gol ini berasal dari umpan Cristian Ledesma dan membuat kedudukan menjadi 1-0.

Tertinggal 1-0 Juve terlihat tidak panik. Mereka terlihat sabar membangun serangan dalam tempo yang lebih cepat. Saat laga sepertinya akan berakhir dengan skor tipis 1-0, Arturo Vidal membuka harapan bagi Juventus di masa injury time. Pemain Tim Nasional Chili tersebut mencetak gol penyeimbang di menit ke 92.

Asa pemain Juventus kembali terbuka untuk memperpanjang laga ke babak extra time mengingat skor kini menjadi 1-1. Tapi semenit kemudian Sergio Floccari membuyarkan harapan tim kuda zebra.

Floccari berhasil menyambut umpan sepak pojok Stefano Mauri sebelum melesakkan bola ke gawang Juve. Bola melayang dan sempat menyentuh pemain Juve sebelum masuk ke gawang. Lazio secara dramatis unggul atas juara bertahan Liga Italia tersebut. Skor 2-1 mengakhiri laga.

Tentu saja kubu Juventus kecewa. Dan lagi-lagi arsitek tim, Antonio Conte menyalahkan kinerja wasit. Tapi Conte tak secara jelas menyerang wasit, dia hanya menyindirnya.

“Oh itu bukan penalti, wasit selalu benar,” kata Conte dengan nada sarkastis usai pertandingan, seperti dilansir oleh Football Italia.

“Bahkan, Vucinic ber-diving. Dia seharusnya dikartu kuning untuk simulasi dan Marchetti tidak menyentuhnya sama sekali. Seba Giovinco dikartu kuning karena diving? Dia seharusnya dikartu merah, karena Anda tak boleh berusaha menentang wasit seperti itu,” koarnya. (zul/jpnn/ful)

(2) Lazio v Juventus (1)

ROMA- Hasrat Juventus untuk meraih trofi Coppa Italia harus terhenti Rabu (30/1) dini hari WIB. Si Nyonya Tua tersingkir dari kejuaraan itu setelah di semifinal leg kedua tumbang 2-1. Gol kemenangan Lazio dicetak di penghujung laga.

Dalam laga yang digelar di Stadion Olimpico itu Lazio unggul 2-1. Hasil ini membuat secara agregat tim asal ibukota itu unggul 3-2 karena di leg pertama mereka bermain 1-1 di Juventus Stadium. Di final nanti Lazio akan menantang pemenang laga antara Inter Milan dan AS Roma yang akan berlangsung 18 April mendatang.

“Kami puas dengan hasil akhirnya dan itu merupakan suatu hal yang gila di akhir laga, tapi kami mempunyai determinasi yang tepat untuk memetik kemenangan saat berlaga di kandang,” ujar Petkovic seperti dilansir Football Italia.

“Kami layak atas suka cita ini dan harus selalu bermain di level ini, sebagai tim hebat yang tak mampu menurunkan intensitas yang sama selama musim ini. Skuad ini benar-benar tumbuh dan performa malam ini membuktikan itu saat bermain melawan tim yang lebih kuat seperti Juventus,” sambungnya.

Melihat kemungkinan di partai final, Petkovic tak terlalu mempermasalahkan siapa lawannya nanti. Pelatih berusia 49 tahun itu juga tak peduli misalkan terjadi laga derby Roma, yang terpenting adalah timnya memenangkan turnamen ini.

“Kami ingin memenangkan Coppa Italia, terlepas dari siapa lawan kami akan. Untuk para fans, derby Roma di Final akan menjadi laga pamungkas, tapi saya tidak punya preferensi,” pungkasnya.

Laga itu belangsung sangat ketat sejak awal babak pertama. Jual beli serangan terjadi. Namun hingga paruh pertama berakhir tidak ada satupun gol yang tercipta.

Di babak kedua publik tuan rumah bersorak setelah Alvaro Gonzalez berhasil memecah kebuntuan usai mencetak gol di menit 53. Gol ini berasal dari umpan Cristian Ledesma dan membuat kedudukan menjadi 1-0.

Tertinggal 1-0 Juve terlihat tidak panik. Mereka terlihat sabar membangun serangan dalam tempo yang lebih cepat. Saat laga sepertinya akan berakhir dengan skor tipis 1-0, Arturo Vidal membuka harapan bagi Juventus di masa injury time. Pemain Tim Nasional Chili tersebut mencetak gol penyeimbang di menit ke 92.

Asa pemain Juventus kembali terbuka untuk memperpanjang laga ke babak extra time mengingat skor kini menjadi 1-1. Tapi semenit kemudian Sergio Floccari membuyarkan harapan tim kuda zebra.

Floccari berhasil menyambut umpan sepak pojok Stefano Mauri sebelum melesakkan bola ke gawang Juve. Bola melayang dan sempat menyentuh pemain Juve sebelum masuk ke gawang. Lazio secara dramatis unggul atas juara bertahan Liga Italia tersebut. Skor 2-1 mengakhiri laga.

Tentu saja kubu Juventus kecewa. Dan lagi-lagi arsitek tim, Antonio Conte menyalahkan kinerja wasit. Tapi Conte tak secara jelas menyerang wasit, dia hanya menyindirnya.

“Oh itu bukan penalti, wasit selalu benar,” kata Conte dengan nada sarkastis usai pertandingan, seperti dilansir oleh Football Italia.

“Bahkan, Vucinic ber-diving. Dia seharusnya dikartu kuning untuk simulasi dan Marchetti tidak menyentuhnya sama sekali. Seba Giovinco dikartu kuning karena diving? Dia seharusnya dikartu merah, karena Anda tak boleh berusaha menentang wasit seperti itu,” koarnya. (zul/jpnn/ful)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/