Eva Septriani Sianipar, Puteri Intelegensia 2013
Dinobatkan sebagai Puteri Inteligensia 2013, Eva Septriani Sianipar mendapat segudang keuntungan.
Gelar yang diraih gadis kelahiran Medan, 5 September 1988 ini membuat dirinya teringat saat ikut Jaka Dara Medan 2010 lalun
Pada pemilihan Puteri Pageant tersebut, Eva meraih gelar Dara Intelegensia 2010.
“Pada pemilihan Jaka Dara, saya masih remaja, jadi rasanya sangat senang. Tapi saat dinobatkan sebagai Putri Indonesia Intelegensia, jadi sangat terharu. Apalagi, saingan di sana memang berkualitas. Ada yang kuliah di Belanda, ITB, bahkan ada yang dapat beasiswa ke Polandia,” ujarnya saat dihubungi via telepon, kemarin (2/2).
Gelar Putri Indonesia Intelegensia yang saat ini sedang disandangnya saat ini, memberikan kebanggaan sekaligus tanggung jawab besar. Dirinya bukan hanya dituntut menguasai 1 budaya, tetapi semua budaya nusantara.
Terpilihnya Eva membuat dirinya berkesempatan untuk kuliah lagi. “Salah satu hadiah yang saya dapat, beasiswa S2 di Universitas Trisakti. Jadi, saya akan melakukan tanggung jawab, sekaligus kuliah,” ungkapnya.
Eva juga mendapat kesempatan menimba ilmu dalam bidang kepribadian, mulai dari bahasa Inggris, kecantikan, dan public speaking. “Saat ini, saya memutuskan untuk tinggal dulu di Jakarta, selain untuk menunaikan tugas, juga untuk bekerja. Kalau bisa, bekerja di pagi hari, sore nya saya kuliah,” ungkapnya sambil tertawa.
Eva yang dalam pemilihan tersebut mewakili daerah kelahirannya, Sumatera Utara, merasa dukungan semua orang membuat dirinya mampu bergerak dan melaju di malam final tersebut.
“Untuk mampu bertahan, saya harus menerapkan strategi. Saya harus tersenyum dan mendengar apa saja. Selain untuk menambah ilmu, juga menambah kepekaan saya pada sekitar saya,” lanjutnya.
Saat penjurian, dalam pertunjukkan seni, Eva mengeluarkan bakat melukisnya. Disadarinya, di antara menari, menyanyi dan seni lain, dirinya lebih menguasai melukis. “Dari pada hasilnya jelek. Jadi, saya pilih yang memang yang saya kuasai. Ya melukis. Kemarin, saya mencoba menggambar wajah Ibu Moeryati Soedibyo, dan saya berharap, hasil goresan saya dapat disimpannya,” ujar gadis berpostur 174 cm dan 55 kg ini. (ram)