Banjir Dolok Masihul dan Sipispis
Suasana haru diiringi isak tangis mewarnai kunjungan Team Pemenangan Amri Tambunan (TEPAT) Deli Serdang dan Serdang Bedagai, yang dipimpin Rakhmatsyah ke lokasi bencana banjir di kecamatan Sipispis dan Dolok Masihul, Sergai, Jumat (1/2).
KEDATANGAN rombongan guna mengantarkan bantuan kemanusiaan dari Bupati Deliserdang Drs Haji Amri Tambunan tampak begitu menyentuh hati rakyat. Sebab, hingga saat ini, belum ada bantuan dari pihak manapun yang datang untuk para korban yang amat membutuhkan bantuan pangan, obat-obatan, dan material bangunan.
Kepala Desa Bukir Cermin Hilir, Dolok Masihul, Marsono, kepada wartawan mengatakan, paling-paling baru pihak BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan sebuah orsospol yang kemari. BNPB kemarin sudah membuat tenda darurat di Poskesdes. Namun, bantuan pangan masih minim, sementara sentra perekonomian rakyat disana sudah putus,” katanya.
Bencana yang melanda belasan desa dari dua kecamatan yang hanya dibelah Sungai Sibaroh yang meluap Selasa malam pecan lalu, telah meluluhlantakkan perumahan warga. Bahkan jembatan Sibaroh dan tanggul yang selama ini menjadi tumpuan air, bobol akibat derasnya air.
Hingga saat ini, belasan desa dari dua kecamatan ini masih trauma apalagi cuaca mendung karena hingga kemarin, tanggul belum lagi diperbaiki. “Kami jelas kuatir banjir susulan. Soalnya air tidak ada lagi penahan,” kata Kades Marsono menguatkan.
Di tempat ini, TEPAT menyerahkan bantuan beras dan mie instant dari Amri Tambunan sebanyak 105 kepala keluarga dan Desa Simalas Kecamatan Sipispis sebanyak 85 kepala keluarga.
Di depan warga, Rakhmatsyah mengucapkan rasa keprihatinan cagubsu Amri Tambunan atas musibah yang mendera warga. “Kami berharap warga bersabar dan tidak larut dalam musibah ini, seterusnya lebih dapat meningkatkan ketaqwaan Allah SWT. Bantuan ini tidak seberapa dibanding penderitaan saudara-saudaraku. Mungkin bantuan ini untuk kebutuhan beberapa hari saja, tetapi inilah yang dapat diberikan oleh sosok Amri Tambunan, yang sangat sensitif pada penderitaan rakyat.
Seorang ibu secara spontan mendatangi Rakhmatsyah lalu memeluknya. “Bukan sedikit atau banyaknya tapi ini tanda kami diperhatikan,” ujar ibu berkerudung putih liris hitam dari Ddesa Simalas yang menjadi tujuan kedua kunjungan tim TEPAT .
Menurut Rakhmat, warga Sipispis dan Dolokmasihul dulunya adalah warga Deliserdang, yang terpisah sejak 2005 karena pemekaran. ‘’Tapi benang merah sebagai saudara kembar sulit dilupakan. Penderitaan korban sangat dapat kami rasakan,’’ katanya. (adv)