Sebagai bukti komitmen Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan (STIPAP) dalam membangun landasan kualitas terhadap para peserta didiknya, STIPAP telah memenuhi persyaratan sertifikasi manajemen mutu ISO 9001:2008.
Keberhasilan tersebut menurut Pembantu Ketua (Puket) III STIPAP, Sulthon SPMSi, tak lain berkat kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas seluruh komponen.
Mengingat sejak pencanangan World Class Plantation Universitiy awal tahun 2009 lalu, lanjutnya, manjemen dan civitas akademika STIPAP langsung bergerak bersama membenahi secara mendasar.
Baik struktur proses bisnis maupun sinkronisasi pada seluruh lini aktivitas manjemen untuk mencapai sasaran mutu guna memenuhi kepuasan mutu stakeholder STIPAP.
“STIPAP saat ini berkomitmen jika sertifikasi yang didapat bukan sekedar lembar penghargaan namun berupa landasan budaya mutu dan continous improvement aktivitas proses belajar mengajar di STIPAP,” ungkapnya.
Sekolah tinggi yang sangat menjunjung tinggi tingkat disiplin dalam penerapan proses belajar mengajarnya itu juga memiliki beberapa unit kegiatan mahasiswa layaknya sekolah tinggi ataupun universitas yang lain.
Selain Senat Mahasiswa, STIPAP memiliki unit kegiatan mahasiswa seperti, Mapala, English Club, keagamaan, serta beladiri yang masuk di dalam kurikulum pendidikan. Untuk bisa menjadi mahasiswa STIPAP, calon peserta didik harus melalui beberapa seleksi yang terbagi dalam beberapa tahapan dan materi.
“Selain memiliki tinggi badan 160 cm bagi pria, dan 155 cm bagi wanita. Calon peserta didik harus melewati tahap seleksi awal seperti testing beberapa mata pelajaran, dan medical check up untuk tahap akhir untuk bisa diterima di STIPAP,” sebutnya.
Sesuai visinya menjadikan institusi pendidikan tinggi yang mampu mencetak Sarjana Sain Terapan professional dan berkarakter, STIPAP yang kini tengah membuka pendaftaran gelombang tahap tiga itu terus memperbaiki kualitas pendidikannya.
Salah satunya adalah menyiapkan Passport Studi Mahasiswa STIPAP, konsep yang berasal dari konsep saat berpergian ke luar negeri.
Adapun hal ini menurut Sulthon, setiap pemegang paspor dipastikan akan sangat hati-hati memgang teguh aturan, disiplin selama dalam perjalanan.
“Jadi ini kita terapkan kepada mahasiswa untuk selalu menghargai aturan main dari perjalanan studi di STIPAP. Sehingga sejak awal hingga akhir pendidikannya mahasiswa akan sadar arti belajar sesungguhnya,” terang Sulthon. (uma)