26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Makin Rumit, Pemain Janji Bermain Maksimal

Awan mendung bergelayut di langit Mess Kebun Bunga, kemarin (13/2). Diikuti dengan derasnnya hujan yang turun dengan durasi lebih dari satu jam.

Cuaca hari itu seperti menggambarkan keadaan PSMS sehari jelang laga lanjutan Divisi Utama PT Liga Indonesia kontra PS Bangka di Stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam yang akan dihelat sore ini (14/2).

Kecemasan sedianya masih melanda pengurus, manajemen, pemain, dan pelatih PSMS. Apalagi panitia pelaksana pertandingan PSMS masih kebingungan mencari dana segar untuk menghelat jamuan bentrok PS Bangka. Total Rp58 juta yang dibutuhkan. Sementara, dari laga sebelumnya saja masih terhutang sekitar Rp26 juta.

Wajar saja jika wajah Ketua Panpel H Saryono dilanda ketegangan. Bercampur-aduk dengan kecemasannya, karena pihaknya harus mencari pinjaman secepatnya dalam waktu 1×24 jam ke depan. “Saat ini uang sewa stadion saja masih kurang Rp5 juta. Dipotong Rp15 juta (sewa stadion, red) berarti harus ada Rp43 juta lagi. Itu yang masih membuat saya pusing,” ungkapnya.

Apalagi ia juga masih dibayangi hutang dari laga sebelumnya. Selain biaya hotel, perangkat pertandingan, juga membayar petugas keamanan, dan perangkat lainnya. Wacana terancam batalnya laga pun sempat mengemuka.

Namun sore itu, technical meeting tetap digelar yang dihadiri perwakilan dari PS Bangka. Dilanjutkan dengan konferensi pers. Artinya itu sudah merupakan prosedural, laga bakal tetap digelar. “Sudah saya siapkan semuanya sampai technical meeting. Artinya besok (hari ini, red) tim sudah tinggal main saja. Tapi terus terang saya yang dikejar-kejar utang,” bebernya.

Buntut dari kondisi ini berdampak pada tim tamu. PS Bangka sempat dikecewakan dengan tidak adanya penyambutan dari panitia dan penyediaan bus latihan.

Syukur mereka mau memaklumi. “Kami datang tanpa sambutan. Kami juga menunggu bus untuk penjemputan uji coba lapangan, dan kami menunggu dua jam di depan hotel. Tapi hal itu kami coba maklumi dengan keadaan PSMS saat ini. Bang Fityan (Sektim, red) sudah ngomong ada kendala teknis,” jelasnya.

Kecemasan lainnya tentu melanda tim pelatih dan pemain. Mereka menuntut gaji yang segera dikeluarkan paling lambat pukul 15.00 WIB kemarin. Tapi pengurus lewat Ketua Umum Indra Sakti Harahap memastikan dirinya tak bisa menyanggupinya. Patut dipuji, mereka tetap memutuskan untuk bermain. “Kami akan tetap bermain maksimal. Seperti sebelumnya,” ujar bek tengah PSMS Hardiantono.

Cukuplah kejelimetan di luar lapangan ini. Di lapangan besok (hari ini, red) para suporter siap bernyanyi untuk memberikan semangat kepada Afan Lubis dkk. So, aksi-aksi impresif tetap ditunggu untuk disajikan. (*)

Awan mendung bergelayut di langit Mess Kebun Bunga, kemarin (13/2). Diikuti dengan derasnnya hujan yang turun dengan durasi lebih dari satu jam.

Cuaca hari itu seperti menggambarkan keadaan PSMS sehari jelang laga lanjutan Divisi Utama PT Liga Indonesia kontra PS Bangka di Stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam yang akan dihelat sore ini (14/2).

Kecemasan sedianya masih melanda pengurus, manajemen, pemain, dan pelatih PSMS. Apalagi panitia pelaksana pertandingan PSMS masih kebingungan mencari dana segar untuk menghelat jamuan bentrok PS Bangka. Total Rp58 juta yang dibutuhkan. Sementara, dari laga sebelumnya saja masih terhutang sekitar Rp26 juta.

Wajar saja jika wajah Ketua Panpel H Saryono dilanda ketegangan. Bercampur-aduk dengan kecemasannya, karena pihaknya harus mencari pinjaman secepatnya dalam waktu 1×24 jam ke depan. “Saat ini uang sewa stadion saja masih kurang Rp5 juta. Dipotong Rp15 juta (sewa stadion, red) berarti harus ada Rp43 juta lagi. Itu yang masih membuat saya pusing,” ungkapnya.

Apalagi ia juga masih dibayangi hutang dari laga sebelumnya. Selain biaya hotel, perangkat pertandingan, juga membayar petugas keamanan, dan perangkat lainnya. Wacana terancam batalnya laga pun sempat mengemuka.

Namun sore itu, technical meeting tetap digelar yang dihadiri perwakilan dari PS Bangka. Dilanjutkan dengan konferensi pers. Artinya itu sudah merupakan prosedural, laga bakal tetap digelar. “Sudah saya siapkan semuanya sampai technical meeting. Artinya besok (hari ini, red) tim sudah tinggal main saja. Tapi terus terang saya yang dikejar-kejar utang,” bebernya.

Buntut dari kondisi ini berdampak pada tim tamu. PS Bangka sempat dikecewakan dengan tidak adanya penyambutan dari panitia dan penyediaan bus latihan.

Syukur mereka mau memaklumi. “Kami datang tanpa sambutan. Kami juga menunggu bus untuk penjemputan uji coba lapangan, dan kami menunggu dua jam di depan hotel. Tapi hal itu kami coba maklumi dengan keadaan PSMS saat ini. Bang Fityan (Sektim, red) sudah ngomong ada kendala teknis,” jelasnya.

Kecemasan lainnya tentu melanda tim pelatih dan pemain. Mereka menuntut gaji yang segera dikeluarkan paling lambat pukul 15.00 WIB kemarin. Tapi pengurus lewat Ketua Umum Indra Sakti Harahap memastikan dirinya tak bisa menyanggupinya. Patut dipuji, mereka tetap memutuskan untuk bermain. “Kami akan tetap bermain maksimal. Seperti sebelumnya,” ujar bek tengah PSMS Hardiantono.

Cukuplah kejelimetan di luar lapangan ini. Di lapangan besok (hari ini, red) para suporter siap bernyanyi untuk memberikan semangat kepada Afan Lubis dkk. So, aksi-aksi impresif tetap ditunggu untuk disajikan. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/