MEDAN- Kekalahan kandang 0-4 dari tim promosi PS Bangka dalam lanjutan Divisi Utama PT Liga Indonesia 2012/2013 menyisakan kekecewaan mendalam bagi skuad PSMS.
Kondisi itu sebenarnya harus segera dilupakan untuk menatap laga away kontra PSAP Sigli pada 24 Februari mendatang. Tapi lagi-lagi kondisi tak mendukung bagi Afan Lubis cs untuk segera bangkit.
Kemarin, saat koran ini menyambangi mess, dapur PSMS kembali tak mengepul. Para pemain kembali harus mencari makan tanpa disediakan. Beberapa pemain lewat jam makan siang masih terlihat menenteng sebungkus nasi untuk dibawa ke kamarnya.
Karena itu Pelatih Suimin Diharja berinisiatif menginstruksikan para pemain yang berdomisili di Medan untuk pulang ke rumah masing-masing. Tidak adanya asupan konsumsi di mess tak memungkinkan mereka berdiam mess.
“Anak-anak yang tinggal di Medan kita anjurkan untuk pulang. Masalahnya justru anak-anak yang asalnya dari luar kota. Seperti Irfan Chapung dari Rantau, Aidun dari Bangun Purba dan lainnya yang tidak mungkin pulang. Kita berusaha untuk tetap menyediakan konsumsi untuk mereka,” kata Suimin.
Padahal seyogyanya evaluasi secara menyeluruh harusnya digelar kemarin. Membahas masalah teknis maupun non teknis yang melibatkan seluruh elemen tim.
“Harusnya hari ini sudah evaluasi keseluruhan. Ada teknis maupun non teknis yang dibahas. Membahas banyak hal termasuk performa kita yang menurun drastis. Tapi memang kalau bicara evaluasi tak bisa untuk tidak berbicara masalah asupan nutrisi. Karena itu latihan pagi hanya dibuat ringan untuk recondition,” ujar pelatih berjuluk pelatih kampung ini.
Suimin tak ingin mencari kambing hitam atas hasil menyesakkan itu. Namun diakuinya para pemain gagal menampilkan performa terbaik pada bentrok dengan klub asal daerah timah itu dengan kondisi fisik yang melorot drastis. “Semuanya tampil di bawah perform. Termasuk pemain asing. Selain tim lawan memang jauh lebih siap. Kalau kalian perhatikan Abang membuat banyak perubahan dalam strategi bermain. Tapi tetap tidak bisa merubah keadaan,” ujar eks pelatih Persikabo ini.
Pasca laga perdana Sabtu (9/2) lalu sebenarnya skuad PSMS punya masa recovery yang cukup sebelum bentrok dengan tim besutan Lapril AS. Namun kondisi yang terjadi dengan perberhentian asupan nutrisi justru membuat kesiapan skuad terganggu. Konsumsi baru tersedia pada Selasa (12/2) pagi, dua hari jelang laga.
“Hasil itu memang mengecewakan tapi saya pikir dengan keadaan seperti ketidaksiapan untuk asupan gizi yang terganggu membuat kita tak bisa menuntut banyak. Bahkan para pemain seperti Riko yang biasanya punya fisik bagus terlihat loyo kemarin dengan stamina yang terkuras drastis. Suplemen untuk mereka seperti vitamin pun tak ada. Sekarang pun mereka tidak bisa latihan maksimal karena makan sudah tak ada lagi. Mungkin ada beberapa pemain yang berusaha profesional dengan menyediakan untuk dirinya sendiri. Tapi itu kalau dia mampu kalau tidak?” papar Dokter tim, Rorywansyah Pane. (don)
MEDAN- Kekalahan kandang 0-4 dari tim promosi PS Bangka dalam lanjutan Divisi Utama PT Liga Indonesia 2012/2013 menyisakan kekecewaan mendalam bagi skuad PSMS.
Kondisi itu sebenarnya harus segera dilupakan untuk menatap laga away kontra PSAP Sigli pada 24 Februari mendatang. Tapi lagi-lagi kondisi tak mendukung bagi Afan Lubis cs untuk segera bangkit.
Kemarin, saat koran ini menyambangi mess, dapur PSMS kembali tak mengepul. Para pemain kembali harus mencari makan tanpa disediakan. Beberapa pemain lewat jam makan siang masih terlihat menenteng sebungkus nasi untuk dibawa ke kamarnya.
Karena itu Pelatih Suimin Diharja berinisiatif menginstruksikan para pemain yang berdomisili di Medan untuk pulang ke rumah masing-masing. Tidak adanya asupan konsumsi di mess tak memungkinkan mereka berdiam mess.
“Anak-anak yang tinggal di Medan kita anjurkan untuk pulang. Masalahnya justru anak-anak yang asalnya dari luar kota. Seperti Irfan Chapung dari Rantau, Aidun dari Bangun Purba dan lainnya yang tidak mungkin pulang. Kita berusaha untuk tetap menyediakan konsumsi untuk mereka,” kata Suimin.
Padahal seyogyanya evaluasi secara menyeluruh harusnya digelar kemarin. Membahas masalah teknis maupun non teknis yang melibatkan seluruh elemen tim.
“Harusnya hari ini sudah evaluasi keseluruhan. Ada teknis maupun non teknis yang dibahas. Membahas banyak hal termasuk performa kita yang menurun drastis. Tapi memang kalau bicara evaluasi tak bisa untuk tidak berbicara masalah asupan nutrisi. Karena itu latihan pagi hanya dibuat ringan untuk recondition,” ujar pelatih berjuluk pelatih kampung ini.
Suimin tak ingin mencari kambing hitam atas hasil menyesakkan itu. Namun diakuinya para pemain gagal menampilkan performa terbaik pada bentrok dengan klub asal daerah timah itu dengan kondisi fisik yang melorot drastis. “Semuanya tampil di bawah perform. Termasuk pemain asing. Selain tim lawan memang jauh lebih siap. Kalau kalian perhatikan Abang membuat banyak perubahan dalam strategi bermain. Tapi tetap tidak bisa merubah keadaan,” ujar eks pelatih Persikabo ini.
Pasca laga perdana Sabtu (9/2) lalu sebenarnya skuad PSMS punya masa recovery yang cukup sebelum bentrok dengan tim besutan Lapril AS. Namun kondisi yang terjadi dengan perberhentian asupan nutrisi justru membuat kesiapan skuad terganggu. Konsumsi baru tersedia pada Selasa (12/2) pagi, dua hari jelang laga.
“Hasil itu memang mengecewakan tapi saya pikir dengan keadaan seperti ketidaksiapan untuk asupan gizi yang terganggu membuat kita tak bisa menuntut banyak. Bahkan para pemain seperti Riko yang biasanya punya fisik bagus terlihat loyo kemarin dengan stamina yang terkuras drastis. Suplemen untuk mereka seperti vitamin pun tak ada. Sekarang pun mereka tidak bisa latihan maksimal karena makan sudah tak ada lagi. Mungkin ada beberapa pemain yang berusaha profesional dengan menyediakan untuk dirinya sendiri. Tapi itu kalau dia mampu kalau tidak?” papar Dokter tim, Rorywansyah Pane. (don)