MEDAN-Ratusan massa tergabung dalam Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI) dari Kota Medan, Deliserdang dan Tanah Karo mendatangi Hotel Kenanga Jalan Jamin Ginting Medan, Minggu (17/2) siang. Kedatangan mereka karena mendengar informasi adanya pelantikan pengurus Pimpinan Unit Kerja (PUK) Lau Cih tandingan di hotel tersebut.
“Pelantikan itu merupakan illegal karena yang sah adalah PUK Lau Cih dengan Ketua Antonius Purba,” ujar Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) SPTI Kota Medan Antoni Pasaribu didampingi Sekretaris DPD SPTI Sumut Ramlan Purba SH dan Ketua DPC SPTI Deliserdang Martin Bangun.
Menurut Antoni, kedatangan mereka untuk mencegah oknum-oknum tertentu mencoreng nama SPTI. SPTI Sumut diketuai CP Nainggolan dan sudah memiliki legalitas. “Kalau ada SPTI yang lain, itu illegal. Aparat hukum harus turun tangan, kalau tidak, kami yang akan turun tangan,” tegasnya.
Sekretaris DPD SPTI Sumut Ramlan Purba SH, kedatangan massa SPTI ke Hotel Kenanga merupakan gerakan solidaritas karena tidak ingin ada oknum-oknum yang merusak nama SPTI. “Kita sudah menang di pengadilan, jadi tidak bolah ada oknum-oknum yang menggunakan nama SPTI secara sembarangan. Jadi, dimana pun mereka menggelar pelantikan tersebut, kami akan terus mengejar,” tegasnya.
Sedangkan, Ketua DPC SPTI Deliserdang Martin Bagun mengucapkan terimkasih kepada pihak kepolisian yang tidak memberikan izin terhadap pelantikan tersebut. Dia juga mengajak seluruh anggota SPTI agar tetap bersatu melawan oknum-oknum yang ingin mencoreng nama SPTI.
Informasinya, PUK Lau Cih yang rencananya dilantikmerupakan bentukan oknum SS. Namun, karena diduga tidak mendapat izin kepolisian, pelantikan tersebut urung dilakukan. Setelah mengetahui tidak adanya pelantikan, massa pun membubarkan diri. Turut hadir, Joris Napitupulu (SPTI Medan), Gembira Ginting (SPTI Karo), King Brahmana (SPTI Deliserdang), Ir Bahtra Sebayang (SPTI Medan), Zainul Arifin (STPI Sumut) dan Antonius Purba (Ketua PUK Lau Cih) dan lainnya. (mag-7)