MAJU, terpukul, jatuh. Bangkit, maju, terpukul, kembali jatuh. Kembali bangkit, untuk kemudian kembali maju, dan berbalik memukul hingga menjatuhkan lawan di penghujung pertarungan.
Itulah yang kita saksikan saat menonton betapa serunya film Rocky IV yang dibintangi Sylvester Stallone pada tahun 1985. Seakan terilhami oleh spirit yang diperlihatkan oleh sosok Rocky Balboa dalam film itu, Jose Mourinho yang memiliki catatan buruk dalam menghadapi Barcelona terus berupaya memperbaiki diri.
Ya, sejak menangani Real Madrid pada tahun 2010, mantan pelatih Chelsea itu memiliki catatan yang tak begitu bagus hingga melewati pertandingan ke-15 menghadapi Barcelona.
Empat kali menang, lima kali imbang dan enam kali kalah adalah catatan yang ditorehkan Mourinho dalam menghadapi tim asal Kalatan itu. Hanya saja, pada enam pertandingan terakhir di antara kedua tim, diperoleh fakta jika Mourinho mampu membawa Real Madrid meraih kemenangan sebanyak 3 kali, kalah sekali sedang dua pertandingan lainnya berakhir imbang.
Nah, inilah yang menjadi bekal Mourinho untuk mengalahkan Barcelona dengan skor 3-1 pada babak semifinal Copa Del Rey yang berlangsung di Camp Nou, tiga hari lalu.
Mengandalkan pressing yang ketat plus counter attack yang cepat dan mematikan membuat Blaugranas hanya mampu memenangi ball position, namun justru kalah dalam koleksi gol. Sungguh ironis.
Pun demikian, jangan buru-buru menjagokan Real Madrid untuk menjadi pemenang saat kedua tim bertemu pada laga El Classico jilid ke-198 yang berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu, malam ini. Apa pasal?
Bermain dalam tempo tinggi pada pertandingan tiga hari lalu, tentunya menguras stamina. Inilah yang kini dirasa seluruh penggawa Real Madrid. Belum lagi euphoria yang masih membubung pascakemenangan itu. Tak pelak ini menjadi lawan yang harus lebih dulu dikalahkan sebelum Cristiano Ronaldo dkk kembali mengalahkan Barcelona.
Padahal, di sisi lain, selaku pelatih Jose Mourinho pun harus mempersiapkan timnya untuk meraih kemenangan di markas Manchester United dalam lanjutan babak 16 besar Liga Champions yang digelar tiga hari setelah laga ini. Sungguh sebuah pilihan yang dilematis.
Hanya saja, perlu dicermati jika keunggulan 16 poin yang dimiliki Barcelona, rasanya akan sulit dikejar Real Madrid, mengingat pertandingan hanya tersisa 13 partai lagi. Artinya, akan lebih bagus bagi Mourinho mempersiapkan tim utama saat menghadapi Manchester United, ketimbang menghadapi Barcelona.
“Sebenarnya kami ingin memenangi seluruh pertandingan yang kami jalani. Tapi, terkadang harus ada plan A, plan B, atau mungkin plan C untuk meraih apa yang kita inginkan. Kami harus realistis menghitung peluang,” tandas Mourinho.
“Mereka sedang mencari momentum untuk bangkit. Itu akan menyulitkan kami. Pastinya, mereka pasti tak ingin kalah dua kali dalam sepekan,” tambahnya lagi.
Di tempat terpisah, kapten tim Barcelona Carles Puyol mengatakan bahwa dirinya sudah tak sabar untuk menebus kekalahan dari Real Madrid, meski dirinya mengaku sulit mengalahkan Real Madrid tanpa Lionel Messi yang sedang sakit. “Kami semua berharap dia kembali bugar dan bisa membantu tim meraih kemenangan,” harap Puyol.
Bukan tanpa sebab jika Puyol berkata seperti itu. Pasalnya, fakta membuktikan jika Barcelona pernah mengalahkan Real Madrid, meski seminggu sebelumnya mereka dipermak dengan skor 0-1 di Camp Nou di ajang Copa Del Rey.
Revans itu dilakukan Blaugranas ketika mereka bertandang ke markas Real Madrid pada babak semifinal Liga Champions yang berlangsung 27 April 2011. Saat itu dua gol Lionel Messi (77’ dan 87’) tak mampu dibalas anak-anal Madrid.
Comeback yang dilakukan Carles Puyol dkk ini sama seperti ketika Rocky Balboa melakukan revans atas Clubber Lang pada film Rocky III yang dirilis tahun 1982. Pertanyaannya, mampukah Puyol dkk mengulanginya? Sama-sama kita tunggu jawabannya. (*)