29 C
Medan
Thursday, December 26, 2024
spot_img

SMS Kunci Jawaban Betul Separuh Lebih

Penelusuran Kecurangan UN Tingkat SMA

JAKARTA-Masih ingat pemberitaan Sumut Pos mengenai peredaran kunci jawaban sebelum pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SLTA tahun 2011, atau peredaran kunci jawaban lewat pesan singkat (SMS)?

Panitia Pusat Ujian Nasional (UN) 2011 menyebutkan, lebih dari separuh kunci jawaban yang beredar di kawasan Banda Aceh itu benar. Di tempat lain, seperti di Sumatera Utara dan pulau Jawa, akurasi kebocoran kunci jawaban yang beredar tidak sampai separuh.

Dalam sebuah foto SMS kunci jawaban tersebut, terekam jika kunci itu untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pelajaran ini, diujikan pada hari pertama UN, Senin (18/4) pekan lalu. Dengan asumsi siswa mendapatkan nilai ujian sekolah 8, peluang siswa yang mendapat bocoran kunci jawaban tersebut dinyatakan lulus UN semakin besar.
Dihubungi kemarin, Koordinator Panitia Pusat UN 2011 Masnyur Ramly berkilah jika kunci jawaban tersebut beredar setelah ujian rampung. “Jadi belum ada bukti SMS tersebut membantu siswa dalam mengerjakan soal,” terang dia kemarin (24/4).

Pejabat yang sekaligus menjadi Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendiknas itu menjelaskan, kunci jawaban itu memang tersebar di Banda Aceh dan sejumlah kota besar lain di Indonesia. Untuk itu, dia kemarin langsung meluncur ke Banda Aceh bersama Mendiknas Mohammad Nuh.

Setelah tiba di Banca Aceh, Mansyur menjelaskan pihaknya langsung berkoordinasi dengan tim yang sudah lebih dulu diturunkan. “Kami sudah cek dan hasilnya ada jawaban yang benar lebih dari 50 persen,” ujar dia.

Hasil pengungkapan sementara, Mansyur tetap bersikeras jika SMS tersebut beredar setelah ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia rampung dikerjakan siswa. Jadi dia tetap mengelak jika telah terjadi kebocoran.

Mansyur mengaku awal penyelidikan kecurangan UN tersebut dari foto di Jawa Pos. Dia lantas langsung mengamati kiriman SMS itu yang tertera pukul 14.17. Sedangkan pelajaran Bahasa Indonesia diujikan mulai pukul 08.00 sampai 10.00. “Hasil pengamatan sementara, SMS tersebut beredar setelah ujian selesai. Buktinya kan ada di layar SMS itu,” kata dia.

Meski jelas-jelas kunci jawaban yang beredar tersebut akurasi ketepatannya lebih dari separuh, Mansyur tetap mengelak jika telah terjadi kebocoran naskah soal UN. Dia menyebutkan, modus yang digunakan pengirim SMS tersebut adalah menjawab secara acak. Jika memang acak, kenapa tingkat kebenarannya mencapai separuh lebih? Mansyur menegaskan masih menunggu hasil investigasi lebih mendalam lagi. Yang pasti, panitia pusat UN siap menjatuhkan sanksi kepada pihak yang secara terbukti melakukan kecurangan UN.

Fenomena akurasi kunci jawaban yang banyak betulnya ketimbang salahnya itu, memang tidak perlu menunggu ada kebocoran naskah soal UN. Modus yang paling rawan adalah, tim sukses yang dibentuk kepala sekolah setempat mencuri naskah soal UN saat ujian berlangsung. Lalu, soal itu dikerjakan secara marathon di tempat terpisah oleh guru mata pelajaran yang di-UN-kan. Selanjutnya, jawaban langsung dikirim via SMS.

Setrategi tersebut memang tidak sulit dijalankan. Pasalnya, saat evaluasi terakhir UN pekan lalu, panitia pusat UN mengatakan masih terdapat banyak siswa peserta ujian yang membawa HP kedalam kelas. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekertaris Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) Richardus Eko Indrajit.

Khusus di pulau Jawa Mansyur juga menerima informasi jika sebagian kunci jawaban yang beredar lewat SMS benar. Namun, khusus di pulau Jawa, Mansyur menegaskan belum menerima laporan jika akurasi kunci jawaban lewat SMS lebih dari 50 persen.

Sementara itu, pelaksanan UN 2011 tingkat SMP dan sederajat yang dimulai hari ini dipastikan sudah benar-benar siap. Pihak panitia pusat belum menerima laporan jika adalah daerah yang tidak bisa menjalankan ujian hari ini. Dengan laporan sementara itu, UN tingkat SMP yang diikuti 3,7 juta siswa di 47 ribu lebih sekolah bisa berlangsung serentak.

Terkait dugaan kecurangan UN tingkat SMA sederajat, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Hasan Basri tidak mau berkomentar banyak. “Pengawasan dan pengamanan UN SMA kemarin, melibatkan pengawas dari perguruan tinggi dan bantuan pengamanan dari polisi,” ujarnya.

Dia kemudian menyebutkan, hari ini, Senin (23/4), giliran UN tingkat SMP digelar serentak di seluruh sekolah yang ada di Medan. Peserta UN SMP Kota Medan 2011 berjumlah 42.365 siswa. “Kita semua berharap agara proses UN dapat berlangsung dengan tertib dan lancar, tidak ada gangguan,” katanya.

Bagaimana dengan siswa sekolah swasta yang belum terakreditasi atau akreditasinya telah berakhir? Hasan mengatakan, siswa dari sekolah tersebut digabung dengan rayon terdekat. “Jadi semuanya bisa mengikuti UN. Soal UN sudah berada di kantor, besok pagi didistribusikan ke sekolah masing-masing. Kita berharap doa semuanya agar UN SMP tahun ini berjalan lancar,” tutupnya. (wan/jpnn/ari)

Penelusuran Kecurangan UN Tingkat SMA

JAKARTA-Masih ingat pemberitaan Sumut Pos mengenai peredaran kunci jawaban sebelum pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SLTA tahun 2011, atau peredaran kunci jawaban lewat pesan singkat (SMS)?

Panitia Pusat Ujian Nasional (UN) 2011 menyebutkan, lebih dari separuh kunci jawaban yang beredar di kawasan Banda Aceh itu benar. Di tempat lain, seperti di Sumatera Utara dan pulau Jawa, akurasi kebocoran kunci jawaban yang beredar tidak sampai separuh.

Dalam sebuah foto SMS kunci jawaban tersebut, terekam jika kunci itu untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pelajaran ini, diujikan pada hari pertama UN, Senin (18/4) pekan lalu. Dengan asumsi siswa mendapatkan nilai ujian sekolah 8, peluang siswa yang mendapat bocoran kunci jawaban tersebut dinyatakan lulus UN semakin besar.
Dihubungi kemarin, Koordinator Panitia Pusat UN 2011 Masnyur Ramly berkilah jika kunci jawaban tersebut beredar setelah ujian rampung. “Jadi belum ada bukti SMS tersebut membantu siswa dalam mengerjakan soal,” terang dia kemarin (24/4).

Pejabat yang sekaligus menjadi Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendiknas itu menjelaskan, kunci jawaban itu memang tersebar di Banda Aceh dan sejumlah kota besar lain di Indonesia. Untuk itu, dia kemarin langsung meluncur ke Banda Aceh bersama Mendiknas Mohammad Nuh.

Setelah tiba di Banca Aceh, Mansyur menjelaskan pihaknya langsung berkoordinasi dengan tim yang sudah lebih dulu diturunkan. “Kami sudah cek dan hasilnya ada jawaban yang benar lebih dari 50 persen,” ujar dia.

Hasil pengungkapan sementara, Mansyur tetap bersikeras jika SMS tersebut beredar setelah ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia rampung dikerjakan siswa. Jadi dia tetap mengelak jika telah terjadi kebocoran.

Mansyur mengaku awal penyelidikan kecurangan UN tersebut dari foto di Jawa Pos. Dia lantas langsung mengamati kiriman SMS itu yang tertera pukul 14.17. Sedangkan pelajaran Bahasa Indonesia diujikan mulai pukul 08.00 sampai 10.00. “Hasil pengamatan sementara, SMS tersebut beredar setelah ujian selesai. Buktinya kan ada di layar SMS itu,” kata dia.

Meski jelas-jelas kunci jawaban yang beredar tersebut akurasi ketepatannya lebih dari separuh, Mansyur tetap mengelak jika telah terjadi kebocoran naskah soal UN. Dia menyebutkan, modus yang digunakan pengirim SMS tersebut adalah menjawab secara acak. Jika memang acak, kenapa tingkat kebenarannya mencapai separuh lebih? Mansyur menegaskan masih menunggu hasil investigasi lebih mendalam lagi. Yang pasti, panitia pusat UN siap menjatuhkan sanksi kepada pihak yang secara terbukti melakukan kecurangan UN.

Fenomena akurasi kunci jawaban yang banyak betulnya ketimbang salahnya itu, memang tidak perlu menunggu ada kebocoran naskah soal UN. Modus yang paling rawan adalah, tim sukses yang dibentuk kepala sekolah setempat mencuri naskah soal UN saat ujian berlangsung. Lalu, soal itu dikerjakan secara marathon di tempat terpisah oleh guru mata pelajaran yang di-UN-kan. Selanjutnya, jawaban langsung dikirim via SMS.

Setrategi tersebut memang tidak sulit dijalankan. Pasalnya, saat evaluasi terakhir UN pekan lalu, panitia pusat UN mengatakan masih terdapat banyak siswa peserta ujian yang membawa HP kedalam kelas. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekertaris Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) Richardus Eko Indrajit.

Khusus di pulau Jawa Mansyur juga menerima informasi jika sebagian kunci jawaban yang beredar lewat SMS benar. Namun, khusus di pulau Jawa, Mansyur menegaskan belum menerima laporan jika akurasi kunci jawaban lewat SMS lebih dari 50 persen.

Sementara itu, pelaksanan UN 2011 tingkat SMP dan sederajat yang dimulai hari ini dipastikan sudah benar-benar siap. Pihak panitia pusat belum menerima laporan jika adalah daerah yang tidak bisa menjalankan ujian hari ini. Dengan laporan sementara itu, UN tingkat SMP yang diikuti 3,7 juta siswa di 47 ribu lebih sekolah bisa berlangsung serentak.

Terkait dugaan kecurangan UN tingkat SMA sederajat, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Hasan Basri tidak mau berkomentar banyak. “Pengawasan dan pengamanan UN SMA kemarin, melibatkan pengawas dari perguruan tinggi dan bantuan pengamanan dari polisi,” ujarnya.

Dia kemudian menyebutkan, hari ini, Senin (23/4), giliran UN tingkat SMP digelar serentak di seluruh sekolah yang ada di Medan. Peserta UN SMP Kota Medan 2011 berjumlah 42.365 siswa. “Kita semua berharap agara proses UN dapat berlangsung dengan tertib dan lancar, tidak ada gangguan,” katanya.

Bagaimana dengan siswa sekolah swasta yang belum terakreditasi atau akreditasinya telah berakhir? Hasan mengatakan, siswa dari sekolah tersebut digabung dengan rayon terdekat. “Jadi semuanya bisa mengikuti UN. Soal UN sudah berada di kantor, besok pagi didistribusikan ke sekolah masing-masing. Kita berharap doa semuanya agar UN SMP tahun ini berjalan lancar,” tutupnya. (wan/jpnn/ari)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/