MEDAN-Pasca kemenangan pasangan Gatot Pujo Nugroho-H Tengku Erry Nuradi dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 7 Maret pertengahan minggu lalu, Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ir Aburizal Bakrie, memberi sinyal mendukung Tengku Erry untuk bertarung dalam pemilihan Ketua DPD Partai Golkar Sumut.
“Beberapa tokoh nasional menghubungi saya untuk mengucapkan selamat (atas kemenangan Erry di Pilgubsu, Red). Di antaranya Bang Ical (Ketua Umum DPP Partai Golkar), bang Agung Laksono, juga bang Surya Paloh (Ketum Nasdem).
Selain soal Pilgubsu, beliau (Ical) juga membicarakan hal-hal lain. Tapi soal pemilihan ketua DPD Partai Golkar Sumut, saya belum berpikir mengarah ke sana. Kita lihat ke depannya. Kalau memungkinkan, saya akan maju,’’ kata HT Erry Nuradi pada wartawan, Sabtu (9/3) di Jalan Adam Malik Medan.
Menurut Bupati Serdang Bedagai ini, partai politik mempunyai mekanisme, tahapan, dan aturan. “Tidak bisa main tunjuk-tunjuk saja ’kan?” cetusnya.
Saat disinggung apakah dirinya masih di Partai Golkar setelah mencalonkan diri dari partai lain dalam Pilgubsu, Erry menegaskan masih. ‘’ Setahu saya, saya masih di partai Golkar. Belum ada pemecatan terhadap diri saya. Begitupun kita lihat perkembangan dululah, karena penghitungan suara oleh KPU belum selesai,” ujarnya.
Ditanya seputar informasi tentang Partai Nasdem yang meminang dirinya, Erry Nuradi tak menjawab jelas. Ia hanya menyebutkan, dirinya adalah sahabat semua partai.
“‘Pada pilkada Serdangbedagai lalu, hampir seluruh partai mendukung saya. Begitu juga pada pilgubsu ini, saya didukung sejumlah partai, salah satunya Nasdem,’’ ujarnya.
Informasi dihimpun Sumut Pos, Erry Nuradi diincar Partai Nasdem dan dijanjikan jabatan strategis. Ia juga ditawarkan posisi menteri di kabinet mendatang.
Sementara itu, menjelang musyawarah luar biasa (Musdalub) Partai Golkar Sumut, beberapa kandidat sudah mulai bermanuver mencari dukungan. Salah satunya, anggota DPRD Sumut Chaidir Ritonga, Bupati Labuhan Batu Utara Chairuddinsyah Sitorus alias Haji Buyung, Bupati Tapanuli Selatan Syahrul Pasaribu, dan beberapa kader partai Golkar lainnya, baik kader lama maupun karer baru. (rud)
