MUNCHEN- Apapun pretasi Bayern Munchen musim ini, meski treble winners sekalipun, Jupp Heynckes tetap harus angkat kaki. Pasalnya, klub kebanggaan Bavaria itu telah menunjuk pelatih anyar, yakni Josep Guardiola untuk musim depan.
Ketika awal Guardiola ditunjuk, Heynckes sempat galau. Namun, dia tetap profesional. Faktanya, performa Bayern tidak terpengaruh. Mereka tetap perkasa di semua ajang dan masih berpeluang finis dengan treble winners.
Tidak mau pelatihnya terlalu kecewa, petinggi Bayern memberikan penawaran menarik kepada tactician berusia 67 tahun. Mereka menawarinya jabatan direktur mulai musim depan. Tawaran itu langsung disampaikan CEO Bayern Karl-Heinz Rummenigge.
Sayangnya, tawaran itu ditolak secara halus oleh Heynckes. Kabarnya dia lebih memilih untuk pensiun dari lapangan hijau. “Saya tidak berpikir akan menerima pekerjaan kantoran setelah 50 tahun menjadi pemain dan pelatih,” kata Heynckes, kepada Bild.
Heynckes memiliki karir sepak bola yang panjang. Sebagai pemain, dia pernah membela Borussia Monchengladbach dan Hannover. Dia merasakan empat kali juara Bundesliga, sekali DFB Pokal, dan sekali Piala UEFA.
Di timnas Jerman, prestasinya juga cukup mantap. Bersama Jerman Barat, dia ikut berperan saat menjuarai Euro 1972 dan Piala Dunia 1974. Pada 1978, dia memutuskan pensiun dari pemain di Monchengladbach. Dan, di klub itu pula dia memulai karir pelatih setahun setelah pensiun.
Setelah delapan tahun bersama Monchengladbach, Heynckes diminati raksasa Jerman Bayern Munchen. Bundesliga pertamanya sebagai pelatih diraihnya bersama Bayern pada 1988-1989. Setelah itu, selama karirnya dia tiga kali melatih Bayern.
Sebagai pelatih, prestasi terhebatnya ketika membawa Real Madrid menjuarai Liga Champions pada 1997-1998. Musim lalu, dia kembali ke final Liga Champions bersama Bayern, sayangnya mereka gagal juara karena kalah dari Chelsea di final. (ham/jpnn)