26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kasus Kebakaran di Medan Peringkat Dua di Indonesia

Jumlah kebakaran di Kota Medan terus bertambah tiap tahunnya. Bahkan, Kota Medan sebagai nomor dua kebakaran tertinggi di Indonesia. Penyataan ini diungkapkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dalam sambutan Hari Kesadaran Nasional dan Ulang Tahun Pemadam Kebakaran Nasional ke-94 Tahun 2013 yang dibacakan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harapan, MM, di Lapangan Merdeka Medan, Senin (18/3).

PERIKSA BARISAN: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM memeriksa barisan upacara peringatan Hari Kesadaran Nasional  Ulang Tahun Pemadam Kebakaran Nasional -94 Tahun 2013  Lapangan Merdeka Medan.//redianto/sumut pos
PERIKSA BARISAN: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM memeriksa barisan upacara peringatan Hari Kesadaran Nasional dan Ulang Tahun Pemadam Kebakaran Nasional ke-94 Tahun 2013 di Lapangan Merdeka Medan.//redianto/sumut pos

“Semua pihak harus selalu siaga dan siap membantu serta mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran. Sebab, intensitas kebakaran nomor satu di Kota Medan. Tidak seperti daerah lain di Indonesia sesuai dengan isi pidato Bapak Menteri Dalam Negeri (Mendagri), bahwa intensitas kejadian kebakaran menempati  urutan kedua tertinggi setelah banjir berdasarkan data kebencanaan nasional tahun 2012,”  kata Wali Kota.

Karena itu, Wali Kota mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu mewaspadai bahaya kebakaran di lingkungannya masing-masing. Selain masyarakat, segenap pihak terkait yang ada juga harus dilibatkan dalam mencegah terjadinya kebakaran.  Semua  pihak dituntut agar selalu waspada  terhadap kemungkinan terjadinya  kebakaran karena dapat  terjadi  kapan dan dimana saja.

Atas dasar itulah, kata Wali Kota, diperlukan kesiapan baik itu petugas, sumber daya manusianya, peralatannya serta adanya dukungan dari masyarakat. Salah satu bentuk dukungan masyarakat  yang dilakukan dengan membentuk Forum Relawan Kebakaran dan Bencana Kota Medan. Pembentukan Forum Relawan Kebakaran dan Bencana ini merupakan perwujudan dari upaya melibatkan stake holder  dalam membantu dan mengantisipasi  terjadinya kebakaran. Jadi marilah  terus kita bangun kebersamaan ini dalam rangka meminimalisir terjadinya kebakaran di Kota Medan,” harapnya.

Wali Kota yang menyampaikan pidato Mendagri Gamawan Fauzi , bahwa peran serta satuan tugas pemadam kebakaran sangat strategis dalam pembangunan perekonomian  daerah  sebagai perwujudan perlindungan bahaya kebakaran terhadap aset masyarakat, dunia usaha, pemerintah daerah dan aset nasional  terhindari dari bencana dan kebakaran.

Kepada seluruh Pemda dan stakeholders di Indonesia, Mendagri berharap agar terus meningkatkan kapasitas institusi pemadam kebakaran dengan  hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam pengurangan resiko kebakaran.  Pertama,  paradigma penaggulangan kebakaran dan mengedepankan preventif dengan kegiatan mitigasi, penyuluhan, inspeksi dan penegakan hukum.

Kedua, waktu tanggap darurat  kebakaran satuan petugas pemadam kebakaran (satgas damkar) tiba  di tempat kejadian  kebakaran tidask lebih  dari 15 menit dengan  cara mendekatkan  pos pelayanan pemadam kebakaran  di wilayah  berpotensi kebakaran. Ketiga, peningkatan jumlah apratur satgas damkar memenuhi kualifikasi  dan kompetensi  minimal 6 orang untuk  1 unit mobil damkar. Keempat, peningkatan jumlah  mobil damkar   dan  pos wilayah damkar minimal 1 unit setiap penduduk maksimal 25.000 jiwa.

Lalu kelima. Perbaikan gizi petugas siap siaga, perlindungan diri satgas damkar dari panas api dan kesejahteraan satgas damkar. Keenam, membangun kerjasama satgas  damkar antar daerah yang bersandingan dalam pelayanan pemadam kebakaran. Sedangkan  yang ketujuh, mengedepankan pemberdayaan komunitas dunia usaha dan masyarakat dalam pengurangan risiko kebakaran.

Lantik Relawan Kebakaran
Usai upacara,  dilanjutkan dengan pelantikan dan pengukuhan  Forum Relawan Pemadam Kebakaran dan Bencana Kota Medan  yang dilakukan Wali Kota.  Kehadiran relawan ini diharapkannya ikut bekerjasama dengan berbagai kelompok masyarakat seperti Karang Taruna Kota Medan untuk bersama-sama ikut memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih waspada guna mengatasi dan mengantisipasi  terjadinya kebakaran.

“Hari ini Forum Relawan Kebakaran menggelar seminar  yang dipandu langsung  ahli kebakaran dari Jepang. Dengan seminar ini  diharapkan  kita semua lebih siaga mengantisipasi terjadinya kebakaran di Kota Medan,” ungkap Wali kota.

Usai pelantikan dilanjutkan dengan penandatanganan kerjasama antara Forum Relawan Pemadam kebakaran Kota Medan dengan Karang Taruna Kota Medan. Penandatanganan disaksikan Wali Kota, Wakil Wali Kota Drs H Dzulmi Eldin MSi, anggota DPD RI Parlindungan  Purba  serta unsure Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Medan.

Sementara itu, selain upacara bendera,  acara juga diisi dengan atraksi yang memperlihatkan kesiapan seluruh petugas pemadam kebakaran serta penyerahan Surat Kenaikan (SK) pangkat secara simbolis kepada 7 PNS mewakili sekitar 1.595 pegawai di lingkungan Pemko Medan. (dya/adv)

Jumlah kebakaran di Kota Medan terus bertambah tiap tahunnya. Bahkan, Kota Medan sebagai nomor dua kebakaran tertinggi di Indonesia. Penyataan ini diungkapkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dalam sambutan Hari Kesadaran Nasional dan Ulang Tahun Pemadam Kebakaran Nasional ke-94 Tahun 2013 yang dibacakan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harapan, MM, di Lapangan Merdeka Medan, Senin (18/3).

PERIKSA BARISAN: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM memeriksa barisan upacara peringatan Hari Kesadaran Nasional  Ulang Tahun Pemadam Kebakaran Nasional -94 Tahun 2013  Lapangan Merdeka Medan.//redianto/sumut pos
PERIKSA BARISAN: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM memeriksa barisan upacara peringatan Hari Kesadaran Nasional dan Ulang Tahun Pemadam Kebakaran Nasional ke-94 Tahun 2013 di Lapangan Merdeka Medan.//redianto/sumut pos

“Semua pihak harus selalu siaga dan siap membantu serta mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran. Sebab, intensitas kebakaran nomor satu di Kota Medan. Tidak seperti daerah lain di Indonesia sesuai dengan isi pidato Bapak Menteri Dalam Negeri (Mendagri), bahwa intensitas kejadian kebakaran menempati  urutan kedua tertinggi setelah banjir berdasarkan data kebencanaan nasional tahun 2012,”  kata Wali Kota.

Karena itu, Wali Kota mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu mewaspadai bahaya kebakaran di lingkungannya masing-masing. Selain masyarakat, segenap pihak terkait yang ada juga harus dilibatkan dalam mencegah terjadinya kebakaran.  Semua  pihak dituntut agar selalu waspada  terhadap kemungkinan terjadinya  kebakaran karena dapat  terjadi  kapan dan dimana saja.

Atas dasar itulah, kata Wali Kota, diperlukan kesiapan baik itu petugas, sumber daya manusianya, peralatannya serta adanya dukungan dari masyarakat. Salah satu bentuk dukungan masyarakat  yang dilakukan dengan membentuk Forum Relawan Kebakaran dan Bencana Kota Medan. Pembentukan Forum Relawan Kebakaran dan Bencana ini merupakan perwujudan dari upaya melibatkan stake holder  dalam membantu dan mengantisipasi  terjadinya kebakaran. Jadi marilah  terus kita bangun kebersamaan ini dalam rangka meminimalisir terjadinya kebakaran di Kota Medan,” harapnya.

Wali Kota yang menyampaikan pidato Mendagri Gamawan Fauzi , bahwa peran serta satuan tugas pemadam kebakaran sangat strategis dalam pembangunan perekonomian  daerah  sebagai perwujudan perlindungan bahaya kebakaran terhadap aset masyarakat, dunia usaha, pemerintah daerah dan aset nasional  terhindari dari bencana dan kebakaran.

Kepada seluruh Pemda dan stakeholders di Indonesia, Mendagri berharap agar terus meningkatkan kapasitas institusi pemadam kebakaran dengan  hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam pengurangan resiko kebakaran.  Pertama,  paradigma penaggulangan kebakaran dan mengedepankan preventif dengan kegiatan mitigasi, penyuluhan, inspeksi dan penegakan hukum.

Kedua, waktu tanggap darurat  kebakaran satuan petugas pemadam kebakaran (satgas damkar) tiba  di tempat kejadian  kebakaran tidask lebih  dari 15 menit dengan  cara mendekatkan  pos pelayanan pemadam kebakaran  di wilayah  berpotensi kebakaran. Ketiga, peningkatan jumlah apratur satgas damkar memenuhi kualifikasi  dan kompetensi  minimal 6 orang untuk  1 unit mobil damkar. Keempat, peningkatan jumlah  mobil damkar   dan  pos wilayah damkar minimal 1 unit setiap penduduk maksimal 25.000 jiwa.

Lalu kelima. Perbaikan gizi petugas siap siaga, perlindungan diri satgas damkar dari panas api dan kesejahteraan satgas damkar. Keenam, membangun kerjasama satgas  damkar antar daerah yang bersandingan dalam pelayanan pemadam kebakaran. Sedangkan  yang ketujuh, mengedepankan pemberdayaan komunitas dunia usaha dan masyarakat dalam pengurangan risiko kebakaran.

Lantik Relawan Kebakaran
Usai upacara,  dilanjutkan dengan pelantikan dan pengukuhan  Forum Relawan Pemadam Kebakaran dan Bencana Kota Medan  yang dilakukan Wali Kota.  Kehadiran relawan ini diharapkannya ikut bekerjasama dengan berbagai kelompok masyarakat seperti Karang Taruna Kota Medan untuk bersama-sama ikut memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih waspada guna mengatasi dan mengantisipasi  terjadinya kebakaran.

“Hari ini Forum Relawan Kebakaran menggelar seminar  yang dipandu langsung  ahli kebakaran dari Jepang. Dengan seminar ini  diharapkan  kita semua lebih siaga mengantisipasi terjadinya kebakaran di Kota Medan,” ungkap Wali kota.

Usai pelantikan dilanjutkan dengan penandatanganan kerjasama antara Forum Relawan Pemadam kebakaran Kota Medan dengan Karang Taruna Kota Medan. Penandatanganan disaksikan Wali Kota, Wakil Wali Kota Drs H Dzulmi Eldin MSi, anggota DPD RI Parlindungan  Purba  serta unsure Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Medan.

Sementara itu, selain upacara bendera,  acara juga diisi dengan atraksi yang memperlihatkan kesiapan seluruh petugas pemadam kebakaran serta penyerahan Surat Kenaikan (SK) pangkat secara simbolis kepada 7 PNS mewakili sekitar 1.595 pegawai di lingkungan Pemko Medan. (dya/adv)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/