DUA Negara besar di pentas sepak bola dunia, Brasil dan Italia akan saling jajal di Stadion Jenewa, dini hari nanti. Pertandingan ini akan menjadi laga ke-15 bagi kedua negera di semua semua ajang.
Sebelumnya, dari semua pertemuan Brasil menang 7 kali, Italia menang 5 kali, sedang 2 pertandingan lainnya berakhir dengan skor imbang.
Khusus pertandingan bertajuk friendly macth, Brasil pun masih terlihat mendominasi. Betapa tidak, dari 8 pertemuan yang telah terjadi, tim berjuluk Selecao itu menang 4 kali, sedangkan Italia menang 3 kali, dengan 1 pertandingan lainnya berakhir imbang.
Artinya, mumpung pertandingan nanti berlangsung di tempat netral, maka ini menjadi kesempatan terbaik bagi skuad Gli Azzuri untuk menyamakan rekor kemenangan di laga bertajuk friendly match.
“Kami sadar jika mereka tim terbaik dunia. Tak mudah meraih kemenangan atas tim bertabur pemain bertalenta. Tapi kemenangan harus tetap diraih guna menjaga motivasi tim,” bilang pelatih timnas Italia Cesare Prandelli.
Pernyataan Prandelli ini masih bisa dimaklumi karena fakta membuktikan meski pertandingan berlangsung di tempat netral, Brasil pun terlihat lebih dominan atas Gli Azzuri.
Brasil dan Italia telah bertanding di tempat netral sebanyak 6 kali. Lima pertandingan di pentas Piala Dunia, sedang satu pertandingan lainnya terjadi di ajang Piala Konfederasi. Dari enam pertandingan itu Brasil menang 3 kali, Italia menang 2 kali dan sekali bermain imbang.
Menyikapi pertemuan timnya versus Brasil nanti, kapten tim Italia Gualuigi Buffon mengatakan jika pertandingan nanti merupakan ujian bagi timnya yang sedang berupaya mempertahankan posisi di puncak klasemen grup B Kualifikasi Piala Dunia 204.
Saat ini Italia berada di puncak klasemen dengan poin 10, setelah memperoleh hasil 3 kali menang dan sekali bermain imbang. Peluang untuk terus menjauh dari kejaran rival semakin terbuka lebar karena pada 26 Maret nanti Gli Azzuri hanya menghadapi penghuni dasar klasemen Malta.
Sementara itu di Kopenhagen, tuan rumah Denmark yang menempati peringkat kelima dengan poin 2 berpotensi mengganjal langkah tim berperingkat kedua Bulgaria yang telah mengantongi poin 6.
“Jelas ini bukan pertandingnan sesunguhnya. Tapi untuk menjaga motivasi tim, penting bagi kami mengalahkan Brasil untuk selanjutnya kembali meraih kemenangan di Ta’Qali menghadapi tuan rumah Malta,” bilang Buffon.
“Ini adalah jenis pertandingan yang akan membantu anda untuk menjadi sebuah tim yang matang. Tidak peduli bagaimana anda melakukannya dengan baik atau buruk pada pertandingan itu,” sambungnya.
Terkait pemain yang diharapkan mampu mendongkrak performa tim, kiper Juventus itu berharap striker AC Milan yang baru didatangkan dari Manchersyer City Mario Balotelli dapat tampil hebat.
Sejauh ini pemain berjuluk Super Mario itu telah mencetak tujuh gol bersama AC Milan dalam enam pertandingan Seri A. Penampilan tajamnya ini diharapkan akan kembali diperlihatkan saat menghadapi Brasil.
“Saya pikir kami semua ingin melihat Mario akhirnya menjadi sukses. Saya selalu melihat dia sebagai orang yang pendiam di tim. Sebelumnya dia tidak bermain dengan kontinuitas, tapi dia kini berada di Milan dan sepertinya hal itu telah berubah,” kata Buffon seperti dikutip Football Italia.
Di tempat terpisah pelatih Brasil Luiz Felipe Scolari mengatakan bahwa mengadapi Italia dini hari nanti dirinya tak dapat menurunkan gelandang serang yang sedang naik daun bersama Chelsea, Ramires. Pria berusia 25 tahun itu harus absen akibat adductor alias otot pinggangnya bermasalah. Problem itu didapat Ramires, saat memperkuat The Blues memenangi laga atas West Ham United 2-0, akhir pekan lalu.
Selain Ramires, Pelatih Selecao Luiz Felipe Scolari tak dapat menampilkan dua bintang lainnya, Lucas dan Paulinho, yang juga dibebat cedera masing-masing.
Bahkan, Diego Costa juga belum dapat dipastikan turun gelanggang, setelah engkelnya bermasalah. Costa terpaksa ditarik keluar sewaktu memperkuat Atletico Madrid yang menang 2-0 atas Osasuna dalam ajang Liga BBVA, Minggu (17/3).
“Ini masalah serius karena kami akan menghadapi tim yang bakal kami hadapi di Piala Konfederasi. Kami butuh gambaran berapa kekuatan yang kami miliki dan seberapa bagus persiapan yang mereka (Italia) miliki. Ini penting, karena pada pertemuan sebelumnya di Piala Konfederasi kami bisa mengalahkan mereka dengan skor besar 3-0,” tandas Scolari.
Memang, Italia dan Brasil akan kembali bertemu di ajang Piala Konfederasi pada 22 Juni 2013 di Arena Fonte Nova. Mereka tergabung di grup A Piala Konfederasi 2013 bersama Jepang dan Meksiko.
Pertanyaannya, siapakah yang menjadi pemenang pada pertandingan pertama kedua tim di tahun 2013 ini? (*)