25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Pengurus Menanti Penyatuan

UPAYA pemersatuan kembali PSMS diyakini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pertarungan ego masih akan terjadi tidak hanya di tataran ketua umum, maupun jajaran pengurusnya. Sejauh ini yang paling terlihat ngebet untuk upaya merger adalah PSMS versi Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).
Pengurus PSMS LPIS sempat membahas hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 17 Maret pada rapat internal pengurus Rabu (20/3) kemarin. Namun tidak ada kebijakan yang dihasilkan selain menunggu proses peleburan merger dengan pihak PSMS PT LI. Baik itu pembahasan soal CEO, Manajer, pelatih yang lowong maupun pemain.

Wakil Manajer PSMS, Julius Raja mengatakan pihaknya saat ini hanya menunggu hasil pertemuan duo Ketum PSMS untuk membahas rencana rekonsiliasi.
“Ya memang kemarin kami bertemu untuk mensosialisasikan keputusan kongres. Tidak banyak yang dibahas. Tapi ada undangan dari LPIS kepada kita untuk menyikapi hasil KLB hari ini. Karena itu kita utus salah seorang pengurus kita, Safitra untuk berangkat ke Jakarta,” kata pria yang akrab disapa King ini.

Sebelumnya pihak LPIS lewat CEO-nya, Widjajanto sempat mengungkapkan perihal pemunduran jadwal Divisi Utama LPIS menjadi 27 April. Namun undangan itu bukan termasuk undangan manager meeting. “Bukan undangan manager meeting. Belum ada sampai sama kita kalau soal itu,” katanya.
Termasuk pembahasan kelanjutan nasib pemain? “Tidak ada. Kita masih fokus menunggu hasil pembicaraan dua ketua umum. Tapi yang pasti nanti pemain akan diberitahukan seperti apa hasilnya,” bebernya.

Lalu bagaimana jika nantinya tidak bersatu? King mengaku belum menemukan rencana lain.
Sebelumnya Ketua Umum PSMS LPIS, Benny Sihotang menyoal nasib pemain tak dapat berbuat banyak untuk menindaklanjuti kontrak. “Kita kan urus bola ini untuk pemain mengikuti kompetisi, dan kompetisinya tak jelas,” kata Benny.  (don)

UPAYA pemersatuan kembali PSMS diyakini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pertarungan ego masih akan terjadi tidak hanya di tataran ketua umum, maupun jajaran pengurusnya. Sejauh ini yang paling terlihat ngebet untuk upaya merger adalah PSMS versi Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).
Pengurus PSMS LPIS sempat membahas hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 17 Maret pada rapat internal pengurus Rabu (20/3) kemarin. Namun tidak ada kebijakan yang dihasilkan selain menunggu proses peleburan merger dengan pihak PSMS PT LI. Baik itu pembahasan soal CEO, Manajer, pelatih yang lowong maupun pemain.

Wakil Manajer PSMS, Julius Raja mengatakan pihaknya saat ini hanya menunggu hasil pertemuan duo Ketum PSMS untuk membahas rencana rekonsiliasi.
“Ya memang kemarin kami bertemu untuk mensosialisasikan keputusan kongres. Tidak banyak yang dibahas. Tapi ada undangan dari LPIS kepada kita untuk menyikapi hasil KLB hari ini. Karena itu kita utus salah seorang pengurus kita, Safitra untuk berangkat ke Jakarta,” kata pria yang akrab disapa King ini.

Sebelumnya pihak LPIS lewat CEO-nya, Widjajanto sempat mengungkapkan perihal pemunduran jadwal Divisi Utama LPIS menjadi 27 April. Namun undangan itu bukan termasuk undangan manager meeting. “Bukan undangan manager meeting. Belum ada sampai sama kita kalau soal itu,” katanya.
Termasuk pembahasan kelanjutan nasib pemain? “Tidak ada. Kita masih fokus menunggu hasil pembicaraan dua ketua umum. Tapi yang pasti nanti pemain akan diberitahukan seperti apa hasilnya,” bebernya.

Lalu bagaimana jika nantinya tidak bersatu? King mengaku belum menemukan rencana lain.
Sebelumnya Ketua Umum PSMS LPIS, Benny Sihotang menyoal nasib pemain tak dapat berbuat banyak untuk menindaklanjuti kontrak. “Kita kan urus bola ini untuk pemain mengikuti kompetisi, dan kompetisinya tak jelas,” kata Benny.  (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/