24 C
Medan
Tuesday, November 5, 2024
spot_img

Persija IPL Terancam Bubar

JAKARTA – Nasib Persija Jakarta yang tampil di kompetisi Indonesia Premier League (IPL) ditentukan pekan ini. Jika tidak memungkinkan dan tidak lagi digubris protesnya oleh PSSI, mereka hampir pasti membubarkan diri.

“Kami tunggu rapat pemegang saham di minggu ini. Kalau pemegang saham angkat tangan, kami bisa bubar,” kata CEO Persija IPL, Bambang Sucipto, kemarin (26/3).

Dia meminta kejelasan bagaimana langkah dari PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), pengelola IPL, terkait kondisi ini. Dia merasa tak lagi bersemangat dengan hasil kongres luar biasa (KLB) PSSI pda 17 Maret lalu.

Karena itu, dia meminta kepada LPIS untuk sementara memundurkan jadwal terlebih dahulu. Menurut Bambang, saat ini lebih baik dimanfaatkan untuk menunggu hasil protes dari  perwakilan klub IPL dan Divisi Utama LPIS terkait konsep unifikasi liga yang menurutnya tidak fair.
Nah, karena kondisi keuangan yang sulit dan belum jelasnya masa depan Persija IPL, Bacip—sapaan Bambang Sucipto— untuk sementara meliburkan pemain dan pelatihnya.

“Saya istirahatkan dulu, mereka sudah tidak di mes, sudah pulang ke kampung masing-masing,” ucapnya.
Namun, Bacip menegaskan bahwa kewajiban klub sudah diserahkan kepada pemain. Sebelum dipulangkan, pemain  sudah diberi gaji dan uang lainnya yang diperhitungkan berdasarkan waktu mereka memperkuat tim.

Untuk sisa gaji sampai akhir musim, Bacip belum bisa memastikan.  Jika memang dibubarkan, lanjut dia, maka sisa gaji bisa tidak dibayarkan sampai akhir musim karena masuk dalam kondisi force majeur, atau kejadian tak terduga.

Menanggapi kondisi ini, CEO PT LPIS Widjajanto yang dikonfirmasi memaparkan bahwa pihaknya masih menunggu pemegang saham yang mempelajari kondisi ini. Karena itu, sampai saat ini dia masih menunggu. “Kami harus menunggu dan menghormati mereka yang sudah berjuang 1,5 tahun di IPL. Kalau akhirnya tidak ikut kompetisi, silakan federasi yang merespon,” ucapnya singkat.

Terkait klub yang tidak menggelar pertandingan, Widja memastikan bahwa Persija sesuai regulasi sudah dipastikan WO dan dinyatakan kalah 0-3 dari Pro Duta. Dia telah menghubungi bidang kompetisi untuk memastikan itu. Hal yang sama juga diterima oleh Persepar Palangkaraya yang  tidak datang saat melawan Bontang FC sehingga kalah 0-3.  (aam/ko/jpnn)

JAKARTA – Nasib Persija Jakarta yang tampil di kompetisi Indonesia Premier League (IPL) ditentukan pekan ini. Jika tidak memungkinkan dan tidak lagi digubris protesnya oleh PSSI, mereka hampir pasti membubarkan diri.

“Kami tunggu rapat pemegang saham di minggu ini. Kalau pemegang saham angkat tangan, kami bisa bubar,” kata CEO Persija IPL, Bambang Sucipto, kemarin (26/3).

Dia meminta kejelasan bagaimana langkah dari PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), pengelola IPL, terkait kondisi ini. Dia merasa tak lagi bersemangat dengan hasil kongres luar biasa (KLB) PSSI pda 17 Maret lalu.

Karena itu, dia meminta kepada LPIS untuk sementara memundurkan jadwal terlebih dahulu. Menurut Bambang, saat ini lebih baik dimanfaatkan untuk menunggu hasil protes dari  perwakilan klub IPL dan Divisi Utama LPIS terkait konsep unifikasi liga yang menurutnya tidak fair.
Nah, karena kondisi keuangan yang sulit dan belum jelasnya masa depan Persija IPL, Bacip—sapaan Bambang Sucipto— untuk sementara meliburkan pemain dan pelatihnya.

“Saya istirahatkan dulu, mereka sudah tidak di mes, sudah pulang ke kampung masing-masing,” ucapnya.
Namun, Bacip menegaskan bahwa kewajiban klub sudah diserahkan kepada pemain. Sebelum dipulangkan, pemain  sudah diberi gaji dan uang lainnya yang diperhitungkan berdasarkan waktu mereka memperkuat tim.

Untuk sisa gaji sampai akhir musim, Bacip belum bisa memastikan.  Jika memang dibubarkan, lanjut dia, maka sisa gaji bisa tidak dibayarkan sampai akhir musim karena masuk dalam kondisi force majeur, atau kejadian tak terduga.

Menanggapi kondisi ini, CEO PT LPIS Widjajanto yang dikonfirmasi memaparkan bahwa pihaknya masih menunggu pemegang saham yang mempelajari kondisi ini. Karena itu, sampai saat ini dia masih menunggu. “Kami harus menunggu dan menghormati mereka yang sudah berjuang 1,5 tahun di IPL. Kalau akhirnya tidak ikut kompetisi, silakan federasi yang merespon,” ucapnya singkat.

Terkait klub yang tidak menggelar pertandingan, Widja memastikan bahwa Persija sesuai regulasi sudah dipastikan WO dan dinyatakan kalah 0-3 dari Pro Duta. Dia telah menghubungi bidang kompetisi untuk memastikan itu. Hal yang sama juga diterima oleh Persepar Palangkaraya yang  tidak datang saat melawan Bontang FC sehingga kalah 0-3.  (aam/ko/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/