26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Laboratorium Pertamanan Bakal Jadi Objek Wisata Edukasi

Wali Kota Medan H Rahudman Harahap MM punya obsesi, menjadikan Laboratorium Pertamanan sebagai objek wisata edukasi bagi para pelajar. Dengan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Medan, para pelajar bisa dibawa ke tempat ini untuk mempelajari aneka jenis tanaman penghijauan maupun bunga-bungaan yang ada di tempat  tersebut. Itu bisa terwujud jika pembenahan sudah optimal dilakukan pada Laboratorium Pertamanan.

PLANG NAMA: Wali Kota bersama Camat Medan Sunggal Syahrul Rambe melihat plang nama Laboratorium Pertamanan Medan, belum lama ini.//redianto/sumut pos
PLANG NAMA: Wali Kota bersama Camat Medan Sunggal Syahrul Rambe melihat plang nama Laboratorium Pertamanan Medan, belum lama ini.//redianto/sumut pos

Meski pembenahan dilakukan belum menyeluruh, namun Wali Kota mengapresiasi pembenahan yang sudah dilakukan Dinas Pertamanan Kota Medan terhadap Laboratorium Pertamanan seluas  hampir 1 hektare yang bakal dijadikan lokasi wisata edukasi, terutama bagi para pelajar.

“Saya sangat mengapresiasi sekali atas pembenahan yang telah dilakukan Dinas Pertamanan terhadap Laboratorium Pertamanan ini. Saya melihat tempat ini sudah jauh berubah dari kunjungan pertama saya beberapa waktu lalu. Tempat ini sekarang lebih tertata dan sangat strategis menjadi tempat pembibitan aneka tanaman penghijauan dan bunga-bungaan,” kata Wali Kota ketika mengunjungi kembali Laboratorium Pertamanan di Jalan Ksatria Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Jumat (29/3) lalu.

Selain gapura indah telah berdiri dengan kokoh di depan masuk Jalan Ksatria menuju Laboratorium Pertamanan, pinggiran jalan yang berbatasan langsung dengan sungai pun terlihat lebih hijau dan  lebih indah dengan kehadiran sejumlah taman. Di samping itu di pinggir jalan sebelah kiri sebelum memasuki halaman Laboratorium, tampat bangunan seperti  prasasti  bertuliskan Laboratorium Pertamanan yang terbuat dari  beton dan sedang dalam tahap finishing.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota memantau kondisi Laboratorium Pertamanan. Dari peninjauan yang dilakukan, dia melihat bekas tumpukan sampah yang masih menggunung masih belum dipindahkan. Untuk itu dia minta kepada Kadis Pertamanan untuk segera memindahkannya.
“Yang masih bisa digunakan untuk kompos, tinggalkan dan gunakan untuk memupuk aneka tanaman penghijauan dan bunga. Sedangkan yang tidak bisa dipergunakan, langsung angkat ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA),” ujarnya.

Wali Kota menjelaskan, seluruh bibit tanaman penghijauan maupun bunga di Laboratorium Pertamanan akan digunakan sebagai tanaman penghijauan maupun penghias di Kota Medan. Apabila ada tanaman penghijauan maupun bunga-bungaan yang rusak, kering dan layu di pinggir jalan, maka langsung dibawa ke Laboratorium Pertamanan. Sebagai gantinya diletakkan tanaman penghijauan maupun bunga-bungaan baru dari Laboratorium Pertamanan.
”Bunga yang rusak, layu maupun kering tadi selanjutnya dirawat di Laboratorium Pertamanan sampai tumbuh dengan normal kembali. Dengan cara seperti ini, maka kita tidak akan menemukan lagi ada tanaman penghijauan maupun bunga yang rusak maupun layu di pinggir jalan” jelasnya.
Sementara itu Kadis Pertamanan Kota Medan Zulkifli Sitepu menyatakan kesiapannya untuk menjadikan Laboratorium Pertamanan sebagai objek wisata edukasi. Sebab, di tempat itu saat ini terdapat sekitar 18  jenis tanaman penghijauan seperti pohon asam jawa, tanjung, mahoni, jati putih, trambesi, cemara, ketapang, meranti, semangi, pucuk merah  dan trambesi.

Kemudian terdapat lebih kurang 20 jenis aneka bunga-bungaan di antaranya  bunga anggrek, asoka, melati dan boungenville. “Jumlah tanaman penghijauan maupun bunga-bungaan ini akan kita tambah lagi,” ujarnya Zulkifli. (dya)

Wali Kota Medan H Rahudman Harahap MM punya obsesi, menjadikan Laboratorium Pertamanan sebagai objek wisata edukasi bagi para pelajar. Dengan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Medan, para pelajar bisa dibawa ke tempat ini untuk mempelajari aneka jenis tanaman penghijauan maupun bunga-bungaan yang ada di tempat  tersebut. Itu bisa terwujud jika pembenahan sudah optimal dilakukan pada Laboratorium Pertamanan.

PLANG NAMA: Wali Kota bersama Camat Medan Sunggal Syahrul Rambe melihat plang nama Laboratorium Pertamanan Medan, belum lama ini.//redianto/sumut pos
PLANG NAMA: Wali Kota bersama Camat Medan Sunggal Syahrul Rambe melihat plang nama Laboratorium Pertamanan Medan, belum lama ini.//redianto/sumut pos

Meski pembenahan dilakukan belum menyeluruh, namun Wali Kota mengapresiasi pembenahan yang sudah dilakukan Dinas Pertamanan Kota Medan terhadap Laboratorium Pertamanan seluas  hampir 1 hektare yang bakal dijadikan lokasi wisata edukasi, terutama bagi para pelajar.

“Saya sangat mengapresiasi sekali atas pembenahan yang telah dilakukan Dinas Pertamanan terhadap Laboratorium Pertamanan ini. Saya melihat tempat ini sudah jauh berubah dari kunjungan pertama saya beberapa waktu lalu. Tempat ini sekarang lebih tertata dan sangat strategis menjadi tempat pembibitan aneka tanaman penghijauan dan bunga-bungaan,” kata Wali Kota ketika mengunjungi kembali Laboratorium Pertamanan di Jalan Ksatria Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Jumat (29/3) lalu.

Selain gapura indah telah berdiri dengan kokoh di depan masuk Jalan Ksatria menuju Laboratorium Pertamanan, pinggiran jalan yang berbatasan langsung dengan sungai pun terlihat lebih hijau dan  lebih indah dengan kehadiran sejumlah taman. Di samping itu di pinggir jalan sebelah kiri sebelum memasuki halaman Laboratorium, tampat bangunan seperti  prasasti  bertuliskan Laboratorium Pertamanan yang terbuat dari  beton dan sedang dalam tahap finishing.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota memantau kondisi Laboratorium Pertamanan. Dari peninjauan yang dilakukan, dia melihat bekas tumpukan sampah yang masih menggunung masih belum dipindahkan. Untuk itu dia minta kepada Kadis Pertamanan untuk segera memindahkannya.
“Yang masih bisa digunakan untuk kompos, tinggalkan dan gunakan untuk memupuk aneka tanaman penghijauan dan bunga. Sedangkan yang tidak bisa dipergunakan, langsung angkat ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA),” ujarnya.

Wali Kota menjelaskan, seluruh bibit tanaman penghijauan maupun bunga di Laboratorium Pertamanan akan digunakan sebagai tanaman penghijauan maupun penghias di Kota Medan. Apabila ada tanaman penghijauan maupun bunga-bungaan yang rusak, kering dan layu di pinggir jalan, maka langsung dibawa ke Laboratorium Pertamanan. Sebagai gantinya diletakkan tanaman penghijauan maupun bunga-bungaan baru dari Laboratorium Pertamanan.
”Bunga yang rusak, layu maupun kering tadi selanjutnya dirawat di Laboratorium Pertamanan sampai tumbuh dengan normal kembali. Dengan cara seperti ini, maka kita tidak akan menemukan lagi ada tanaman penghijauan maupun bunga yang rusak maupun layu di pinggir jalan” jelasnya.
Sementara itu Kadis Pertamanan Kota Medan Zulkifli Sitepu menyatakan kesiapannya untuk menjadikan Laboratorium Pertamanan sebagai objek wisata edukasi. Sebab, di tempat itu saat ini terdapat sekitar 18  jenis tanaman penghijauan seperti pohon asam jawa, tanjung, mahoni, jati putih, trambesi, cemara, ketapang, meranti, semangi, pucuk merah  dan trambesi.

Kemudian terdapat lebih kurang 20 jenis aneka bunga-bungaan di antaranya  bunga anggrek, asoka, melati dan boungenville. “Jumlah tanaman penghijauan maupun bunga-bungaan ini akan kita tambah lagi,” ujarnya Zulkifli. (dya)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/