MEDAN-Kabar yang beredar soal bakal merapatnya Markus Haris Maulana ke skuad PSMS PT Liga Indonesia mengancam posisi Herman Batak yang disebut-sebut bakal didepak. Ia pun segera mencari pelabuhan barunya. Namun jikapun nanti dicoret ia meminta haknya seutuhnya.
Herman saat ditanya tidak tahu soal statusnya saat ini. Hingga saat ini belum ada keputusan pencoretan maupun pembayaran gajinya oleh pengurus. “Saya juga gak tahu status saya di PSMS. Tapi saya minta hak saya dibayar. Saya masih tunggu karena itu hak saya,” ujarnya kemarin.
Soal PSMS, kekecewaannya kini memuncak. Apalagi ia melihat Indra Sakti Harahap sebagai ketua umum tidak menunjukkan itikad untuk membayar. Hingga saat ini Indra tak menampakkan wajahnya ke hadapan pemain.
“Saya melihat ketua umum (Indra Sakti Harahap) tidak punya iktikad baik. Makanya, buat saya mau siapapun pengganti saya di PSMS untuk putaran kedua ya silahkan. Katanya Markus, ya silahkan. Tapi apa bisa mereka (pengurus dan manajemen) bayar Markus,” jelasnya.
Herman kecewa karena dirinya bersama rekan-rekannya telah menyepakati kontrak dengan nominal yang kecil. Itupun tidak sanggup dipenuhi. “Logikanya sajalah. Sedangkan gaji kami yang kecil, enggak sanggup dibayar. Apalagi saya baca di media, Markus minta Rp50 juta sebulan. Ya sekali lagi itu urusan manajemen dan penguruslah. Buat saya, hak saya saja dibayar,” bebernya.
Herman tak lagi menjadi pilihan utama sejak kekalahan 0-4 atas PS Bangka. Posisinya sebagai kiper utama kini digantikan Zulham Syahputra. Herman juga sudah tidak lagi berlatih sejak lebih dari sebulan lalu.
“Saya merasa ditipu saja di tim oleh ketua umum, bukan hanya saya tapi juga pemain-pemain lain,” katanya.
Meski bukan baru kali ini mengalami kondisi tersebut, Herman melihat masih ada itikad dari manajemen dengan memberi pinjaman. Tak demikian dengan PSMS. “Memang di Deltras sama enggak gajian juga. Tapi manajemen Deltras masih mau kasih cashbon. Dan komunikasi masih lancar, jadi setidaknya keluarga bisa terbantu,” tutur mantan kiper Persiram ini.
Herman pun kini tak beraktivitas apapun. Ia hanya membantu istriya berdagang kecil-kecilan di rumah. “Jual-jual buku tulis dan tas-tas cewek. Itu istri saya yang mau. Saya tidak ada pekerjaan apa-apa,” katanya.
Bahkan kabarnya ia sempat menjual mobilnya dengan kondisi ekonomi yang terbatas pasca tak dilunasinya gaji. Karena itu tekadnya pun sudah bulat untuk mencari klub lain. “Logikanya kita kan bekerja untuk mencari uang. Untuk apa kita kerja disitu lagi. Masak harus jual barang pribadi biar bisa nafkahi keluarga. Pastilah cari klub lain,” jelasnya.
Jika dicoret Herman kini tengah mencari klub baru untuk kelanjutan karirnya. “Saya memang sudah ada rencana. Kalau tidak ada halangan, ada klub ISL yang mau. Mudah-mudahan semua tidak ada halangan. Nanti kalau saya deal ke sana, saya kasih kabar ya,” pungkasnya. (don)