JAKARTA-Niat iseng turis Belanda Van Der Spek menjebak polisi lalu lintas di Bali mencoreng muka Korps Bhayangkara. Pimpinan kepolisian merasa malu karena video itu bisa ditonton khalayak seluruh dunia setelah diunggah secara terbuka di situs berbagi video, Youtube.
Van Der Spek adalah jurnalis Belanda yang sengaja merekam aksi itu. “Sikap Mabes Polri, mengutuk dengan keras kepada oknum anggota polisi lalu lintas yang menerima suap dari turis asal Belanda, sebagaimana yang diunggah dari Youtube,” ujar Kepala Biro Penerangan Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar di kantornya kemarin (5/4).
Jenderal bintang satu ini mengatakan, dirinya telah mendapatkan laporan dari Kepolisian Daerah Bali. Penerima suap, yakni anggota Polsek Kuta Utara bernama Aipda Komang Sarjana, juga sudah ditangani Direktorat Propam Polda Bali. “Ini termasuk pelanggaran kode etik dan juga bisa dibawa ke ranah pidana,” katanya.
Boy meminta maaf pada masyarakat karena aksi polisi ini. “Terus terang kami sangat malu dan meminta maaf atas kejadian ini. Ke depan akan jadi bahan evaluasi yang sangat penting,”katanya.
Apakah Van Der Spek akan dipermasalahkan karena merekam dengan sengaja? Boy menggeleng. “Tidak, itu kalau anggota tidak terpancing kan tidak terjadi,” katanya.
Aipda Komang Sarjana kini sudah dibebastugaskan dari pekerjaannya berjaga di pos polisi Lio Square. Komang Sarjana telah ditarik ke Polda Bali untuk menjalani pemeriksaan oleh Propam Polda Bali. Saat ini, Polda Bali masih meneliti dan menyelidiki video tentang aksi Komang yang beredar luas di Youtube.
Sejak di-upload 1 April lalu, sebuah video seorang oknum polisi di Bali “memalak” turis Belanda berjudul Polisi Korupsi Di Bali – Corruption Police in Bali terus ditonton. Video berdurasi 4 menit 49 detik tersebut berisi adegan pemalakan seorang oknum polisi yang berjaga di pos polisi Lio Square, perempatan Petitenget, Kuta Utara, terhadap wisatawan asal Belanda. Parahnya lagi, uang Rp200 ribu hasil tilang damai dipakai untuk membeli bir dan diminum bersama di pos polisi. (rdl/sof/jpnn)