25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Lawan Perdana Mundur

MEDAN- Sesuai hasil manager meeting di Jakarta 1-3 April lalu, PSMS akan menjalani laga perdana Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) pada 14 April mendatang kontra PS Siak. Sialnya hal itu berubah jadi tanda tanya menyusul mundurnya PS Siak dari Divisi Utama.

CEO PSMS LPIS, Wimvi Tri Hadi membenarkan jika pihaknya mendengar kabar soal mundurnya PS Siak. Sinyal itu sudah didapatkannya karena perwakilan PS Siak tidak hadir saat manager meeting di Hotel Batavia itu.

“Katanya sih datang tapi sampai selesai saya tidak lihat ada PS Siak.

Saya dengar kabarnya mereka mundur.

Karena itu lawan perdana kita nanti belum tahu siapa,” jelasnya.

Namun Wimvi tidak mau berspekulasi terkait hal itu karena sampai saat ini belum ada pemberitahuan resmi dari LPIS. Termasuk siapa lawan pengganti PSMS ataupun nantinya jadwal laga perdana PSMS yang bakal mundur terkait itu.

“Kita tunggulah surat resminya dari LPIS.

Apa nanti main sesuai jadwal tanggal 14 April atau malah mundur karena lawannya tidak ada. Kami juga tentunya menantikan ketegasan dari PT LPIS terkait keberlangsungan kompetisi yang akan kami jalani nantinya, karena seperti kekhawatiran banyak pihak juga, kami tidak ingin kompetisi berhenti di tengah jalan,” ungkapnya.

Jika benar PS Siak mundur maka jumlah tim peserta berkurang menjadi 12 tim. Sempat ada usulan dari PSMS agar Persipon Pontianak dipindahkan ke grup II karena letak geografis yang jauh. Sehingga berpotensi untuk membengkakkan biaya away.

Namun Persipon menolak karena menganggap lebih irit jika tetap berada di grup I.

Kemungkinan lainnya adalah PSMS baru akan menjalani laga perdananya pada 21 April melawat ke markasnya PSSB Bireuen, Stadion Cot Gapu. Dirangkai dengan laga tandang berikutnya tiga hari berselang ke markas PSBL Langsa. Jika itu terjadi tentunya berdampak pada berubahnya program latihan skuad PSMS.

Pelatih kepala, Edy Syahputra mengakui belum menerima kabar soal mundurnya PS Siak tersebut. “Tapi kalaupun benar kami berharap tetap bermain tanggal 14 April nanti. Persires kan pindah ke grup I mudah-mudahan itu lawan penggantinya.

Anak-anak juga sudah tak sabar ingin bermain,” jelasnya.

Jika laga perdana harus dilakoni di markas Bireuen, Edy mengaku dirinya harus kembali merombak program latihan. “Kalau mainnya tanggal 21 April ke Bireuen itu kan laga tandang. Begitu juga 24 April di Langsa. Itu kan otomatis harus merombak lagi program latihan.

Karena itu paling lambat Senin nanti sudah harus ada pemberitahuan dari LPIS.

Karena program pasti berubah kalau mainnya di laga berikutnya.

Anehnya jadwal resmi belum juga dirilis LPIS. Padahal seharusnya jadwal sudah dirilis pada manager meeting. “Kemarin kata LPIS harusnya sewaktu hari terakhir manager meeting sudah ada jadwal resmi.

Jadi yang kami punya sekarang masih bersifat draft,” bebernya.

Sebelumnya PS Siak memutuskan mundur dikarenakan kekecewaaan kepada operator liga soal kejelasan arah kompetisi Divisi utama menyusul keputusan KLB PSSI 17 Maret lalu. Selain itu tidak adanya dana subsidi juga menjadi alasan. (don)

MEDAN- Sesuai hasil manager meeting di Jakarta 1-3 April lalu, PSMS akan menjalani laga perdana Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) pada 14 April mendatang kontra PS Siak. Sialnya hal itu berubah jadi tanda tanya menyusul mundurnya PS Siak dari Divisi Utama.

CEO PSMS LPIS, Wimvi Tri Hadi membenarkan jika pihaknya mendengar kabar soal mundurnya PS Siak. Sinyal itu sudah didapatkannya karena perwakilan PS Siak tidak hadir saat manager meeting di Hotel Batavia itu.

“Katanya sih datang tapi sampai selesai saya tidak lihat ada PS Siak.

Saya dengar kabarnya mereka mundur.

Karena itu lawan perdana kita nanti belum tahu siapa,” jelasnya.

Namun Wimvi tidak mau berspekulasi terkait hal itu karena sampai saat ini belum ada pemberitahuan resmi dari LPIS. Termasuk siapa lawan pengganti PSMS ataupun nantinya jadwal laga perdana PSMS yang bakal mundur terkait itu.

“Kita tunggulah surat resminya dari LPIS.

Apa nanti main sesuai jadwal tanggal 14 April atau malah mundur karena lawannya tidak ada. Kami juga tentunya menantikan ketegasan dari PT LPIS terkait keberlangsungan kompetisi yang akan kami jalani nantinya, karena seperti kekhawatiran banyak pihak juga, kami tidak ingin kompetisi berhenti di tengah jalan,” ungkapnya.

Jika benar PS Siak mundur maka jumlah tim peserta berkurang menjadi 12 tim. Sempat ada usulan dari PSMS agar Persipon Pontianak dipindahkan ke grup II karena letak geografis yang jauh. Sehingga berpotensi untuk membengkakkan biaya away.

Namun Persipon menolak karena menganggap lebih irit jika tetap berada di grup I.

Kemungkinan lainnya adalah PSMS baru akan menjalani laga perdananya pada 21 April melawat ke markasnya PSSB Bireuen, Stadion Cot Gapu. Dirangkai dengan laga tandang berikutnya tiga hari berselang ke markas PSBL Langsa. Jika itu terjadi tentunya berdampak pada berubahnya program latihan skuad PSMS.

Pelatih kepala, Edy Syahputra mengakui belum menerima kabar soal mundurnya PS Siak tersebut. “Tapi kalaupun benar kami berharap tetap bermain tanggal 14 April nanti. Persires kan pindah ke grup I mudah-mudahan itu lawan penggantinya.

Anak-anak juga sudah tak sabar ingin bermain,” jelasnya.

Jika laga perdana harus dilakoni di markas Bireuen, Edy mengaku dirinya harus kembali merombak program latihan. “Kalau mainnya tanggal 21 April ke Bireuen itu kan laga tandang. Begitu juga 24 April di Langsa. Itu kan otomatis harus merombak lagi program latihan.

Karena itu paling lambat Senin nanti sudah harus ada pemberitahuan dari LPIS.

Karena program pasti berubah kalau mainnya di laga berikutnya.

Anehnya jadwal resmi belum juga dirilis LPIS. Padahal seharusnya jadwal sudah dirilis pada manager meeting. “Kemarin kata LPIS harusnya sewaktu hari terakhir manager meeting sudah ada jadwal resmi.

Jadi yang kami punya sekarang masih bersifat draft,” bebernya.

Sebelumnya PS Siak memutuskan mundur dikarenakan kekecewaaan kepada operator liga soal kejelasan arah kompetisi Divisi utama menyusul keputusan KLB PSSI 17 Maret lalu. Selain itu tidak adanya dana subsidi juga menjadi alasan. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/