26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Djanur Mulai Incar Trofi

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Djajang Nurjaman

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Djajang Nurjaman punya tradisi bagus selama Piala Presiden. Dari tiga kali gawean, pelatih asal Bandung ini selalu membawa timnya lolos ke semifinal. Dua kali bersama Persib, dan satu kali bersama PSMS musim ini. Kini Djanur mulai berani mengincar Piala Presiden keduanya.

Trofi pertama diboyongnya bersama Persib Bandung saat Piala Presiden edisi perdana 2015 lalu. Tahun ini sejatinya Djanur tidak menargetkan hal itu di awal turnamen. Dengan tim promosi yang dibawanya, Djanur hanya menargetkan penyisihan. Namun laju Legimin Raharjo dkk malah tidak terbendung hingga semifinal.

“Sekarang kami sudah masuk semifinal. Sudah terlanjur basah, jadi kalau basah yang basah sekalian. Artinya sudah melangkah sejauh ini kami tidak mau sia-siakan kesempatan ini. Yang pasti sekarang kami ingin juara,” ujarnya.

Memang PSMS tinggal dua langkah lagi mewujudkan itu. Usai dua kali berhadapan dengan Persija, PSMS sudah menginjak puncak. Apalagi sebelumnya PSMS sudah menyingkirkan tim-tim Perserikatan seperti Persib, PSM, dan Persebaya.

Faktor lainnya, Djadjang juga menilai Stadion Manahan Solo tak begitu angker bagi skuat PSMS Medan. Meski mereka tak bisa main di markasnya Stadion Teladan pada babak semifinal nanti, justru Manahan menjadi sejarah baru bagi mereka.

Terbukti, keberuntungan berpihak pada mereka saat babak delapan besar kemarin. Bagi Pelatih PSMS, Djadjang Nurdjaman Stadion Manahan bukan berarti mereka tak bisa meraih kemenangan. Justru ia kian yakin dengan atmosfer di Manahan dewi fortuna berpihak kepada mereka.

“Main di Stadion Manahan saya rasa baik buat kami. Di sana kami berhasil sampai melaju le semifinal. Tapi kami akan bertandinga di hadapan ribuan suporter dari tim lawam yang mungkin akan memadati stadion,” katanya.

Skuad PSMS sudah tiba di Solo, Jumat (8/2). PSMS minus Ahmad Fauzi dan Firza Andika. Beberapa pemain langsung bergabung dari Solo seperti Antoni Putro, Muhammad Roby, Reinaldo Lobo dan Sadney Urikhob.

Sementara itu pelatih Persija, Teco juga tak kalah berambisi. Dia meminta skuadnya lebih ekstra kerja keras untuk membendung PSMS.

“Pertandingan akan ketat. Karena itu, kami harus kerja ekstra keras untuk bisa mengalahkan mereka. Kami punya kans untuk mengalahkan PSMS baik home maupun away,” ungkapnya, usai memimpin latihan Kamis (9/2) pagi di lapangan Sutasoma, Halim Perdana Kusuma.

Persija boleh yakin dan termotivasi dengan kedatangan ribuan The Jakmania. Tapi, patut diingat bahwa PSMS sebelumnya sudah membuktikan mampu bermain apik meski mendapatkan banyak tekanan dari pendukung Persebaya Surabaya. Di hadapan ribuan Bonek, Legimin Raharjo dkk tetap bermain spartan sepanjang 90 menit. (jpg/don)

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Djajang Nurjaman

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Djajang Nurjaman punya tradisi bagus selama Piala Presiden. Dari tiga kali gawean, pelatih asal Bandung ini selalu membawa timnya lolos ke semifinal. Dua kali bersama Persib, dan satu kali bersama PSMS musim ini. Kini Djanur mulai berani mengincar Piala Presiden keduanya.

Trofi pertama diboyongnya bersama Persib Bandung saat Piala Presiden edisi perdana 2015 lalu. Tahun ini sejatinya Djanur tidak menargetkan hal itu di awal turnamen. Dengan tim promosi yang dibawanya, Djanur hanya menargetkan penyisihan. Namun laju Legimin Raharjo dkk malah tidak terbendung hingga semifinal.

“Sekarang kami sudah masuk semifinal. Sudah terlanjur basah, jadi kalau basah yang basah sekalian. Artinya sudah melangkah sejauh ini kami tidak mau sia-siakan kesempatan ini. Yang pasti sekarang kami ingin juara,” ujarnya.

Memang PSMS tinggal dua langkah lagi mewujudkan itu. Usai dua kali berhadapan dengan Persija, PSMS sudah menginjak puncak. Apalagi sebelumnya PSMS sudah menyingkirkan tim-tim Perserikatan seperti Persib, PSM, dan Persebaya.

Faktor lainnya, Djadjang juga menilai Stadion Manahan Solo tak begitu angker bagi skuat PSMS Medan. Meski mereka tak bisa main di markasnya Stadion Teladan pada babak semifinal nanti, justru Manahan menjadi sejarah baru bagi mereka.

Terbukti, keberuntungan berpihak pada mereka saat babak delapan besar kemarin. Bagi Pelatih PSMS, Djadjang Nurdjaman Stadion Manahan bukan berarti mereka tak bisa meraih kemenangan. Justru ia kian yakin dengan atmosfer di Manahan dewi fortuna berpihak kepada mereka.

“Main di Stadion Manahan saya rasa baik buat kami. Di sana kami berhasil sampai melaju le semifinal. Tapi kami akan bertandinga di hadapan ribuan suporter dari tim lawam yang mungkin akan memadati stadion,” katanya.

Skuad PSMS sudah tiba di Solo, Jumat (8/2). PSMS minus Ahmad Fauzi dan Firza Andika. Beberapa pemain langsung bergabung dari Solo seperti Antoni Putro, Muhammad Roby, Reinaldo Lobo dan Sadney Urikhob.

Sementara itu pelatih Persija, Teco juga tak kalah berambisi. Dia meminta skuadnya lebih ekstra kerja keras untuk membendung PSMS.

“Pertandingan akan ketat. Karena itu, kami harus kerja ekstra keras untuk bisa mengalahkan mereka. Kami punya kans untuk mengalahkan PSMS baik home maupun away,” ungkapnya, usai memimpin latihan Kamis (9/2) pagi di lapangan Sutasoma, Halim Perdana Kusuma.

Persija boleh yakin dan termotivasi dengan kedatangan ribuan The Jakmania. Tapi, patut diingat bahwa PSMS sebelumnya sudah membuktikan mampu bermain apik meski mendapatkan banyak tekanan dari pendukung Persebaya Surabaya. Di hadapan ribuan Bonek, Legimin Raharjo dkk tetap bermain spartan sepanjang 90 menit. (jpg/don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/