JAKARTA – Keputusan pilihan tetap berada di jalur parpol akhirnya diambil mantan politikus PKB Effendi Choirie. Setelah resmi di-recall oleh partainya dari Senayan, dia bergabung dengan Partai Nasdem.
Choirie merasa secara historis me miliki kedekatan dengan partai yang dikomandani Surya Paloh itu. Yaitu, sebagai salah satu deklarator ormas Nasdem sebagai cikal bakal pendirian Partai Nasdem.
“Saya deklarator yang ikut mendeklarasikan ormas Nasional Demokrat Jawa Timur,” kata Choirie di kompleks parlemen Senayan, kemarin (9/4).
Meski demikian, mantan anggota komisi I dari Fraksi PKB itu menolak istilah kutu loncat menyangkut keputusan dirinya bergabung dengan Partai Nasdem. Menurut dia, selain ada kecocokan ideologi antara dirinya dengan Nasdem, dirinya orang bebas ketika bergabung.
“Saya (sempat) free beberapa minggu,” ujar Choirie. Dia juga menambahkan bahwa berat meninggalkan PKB. “Terus terang, saya gelisah meninggalkan PKB karena sangat mencintai dan turut membesarkan partai ini,” imbuh mantan ketua Fraksi PKB tersebut.
Keputusan hengkang ke Nasdem merupakan kelanjutan dari keputusan PKB memberhentikan Choirie sebagai anggota DPR. Dia resmi di-PAW (pergantian antarwaktu) pada pertengahan Maret 2013. Prosesnya berbarengan dengan PAW kepada adik Gus Dur, Lily Wahid.
Choirie dan Lily dipecat karena dianggap tidak aktif lagi dalam kegiatan kepartaian. Mereka juga dianggap sering melawan keputusan-keputusan dan sikap PKB dalam banyak hal. Misalnya, saat peng ambilan keputusan soal pelaksanaan hak angket kasus Bank Century dan kasus mafia pajak.
Kemarin, bersama Choirie, turut serta mantan politikus lain PKB, Hermawi F. Taslim. Dia termasuk salah seorang mantan ketua DPP PKB yang terlempar pascakonflik internal. Kini dia juga memutuskan bergabung dengan Nasdem.
Bersama Choirie, Hermawi berencana maju sebagai caleg. “Ini partai satu-satunya yang disetujui keluarga, untuk saya ikut gabung, tentu pasca dari PKB,” ujar Hermawi. (dyn/c1/agm/jpnn)
JAKARTA – Keputusan pilihan tetap berada di jalur parpol akhirnya diambil mantan politikus PKB Effendi Choirie. Setelah resmi di-recall oleh partainya dari Senayan, dia bergabung dengan Partai Nasdem.
Choirie merasa secara historis me miliki kedekatan dengan partai yang dikomandani Surya Paloh itu. Yaitu, sebagai salah satu deklarator ormas Nasdem sebagai cikal bakal pendirian Partai Nasdem.
“Saya deklarator yang ikut mendeklarasikan ormas Nasional Demokrat Jawa Timur,” kata Choirie di kompleks parlemen Senayan, kemarin (9/4).
Meski demikian, mantan anggota komisi I dari Fraksi PKB itu menolak istilah kutu loncat menyangkut keputusan dirinya bergabung dengan Partai Nasdem. Menurut dia, selain ada kecocokan ideologi antara dirinya dengan Nasdem, dirinya orang bebas ketika bergabung.
“Saya (sempat) free beberapa minggu,” ujar Choirie. Dia juga menambahkan bahwa berat meninggalkan PKB. “Terus terang, saya gelisah meninggalkan PKB karena sangat mencintai dan turut membesarkan partai ini,” imbuh mantan ketua Fraksi PKB tersebut.
Keputusan hengkang ke Nasdem merupakan kelanjutan dari keputusan PKB memberhentikan Choirie sebagai anggota DPR. Dia resmi di-PAW (pergantian antarwaktu) pada pertengahan Maret 2013. Prosesnya berbarengan dengan PAW kepada adik Gus Dur, Lily Wahid.
Choirie dan Lily dipecat karena dianggap tidak aktif lagi dalam kegiatan kepartaian. Mereka juga dianggap sering melawan keputusan-keputusan dan sikap PKB dalam banyak hal. Misalnya, saat peng ambilan keputusan soal pelaksanaan hak angket kasus Bank Century dan kasus mafia pajak.
Kemarin, bersama Choirie, turut serta mantan politikus lain PKB, Hermawi F. Taslim. Dia termasuk salah seorang mantan ketua DPP PKB yang terlempar pascakonflik internal. Kini dia juga memutuskan bergabung dengan Nasdem.
Bersama Choirie, Hermawi berencana maju sebagai caleg. “Ini partai satu-satunya yang disetujui keluarga, untuk saya ikut gabung, tentu pasca dari PKB,” ujar Hermawi. (dyn/c1/agm/jpnn)